Virus Corona Jabodetabek
Semua Ruang IGD di RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Diubah Jadi Kamar Isolasi, Gawat Darurat di Tenda
Dengan perubahan tersebut, layanan IGD nantinya akan dilakukan di tenda darurat yang dibangun di luar rumah sakit.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kementerian Kesehatan bakal mengubah semua kamar Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta, menjadi kamar isolasi.
Sehingga, pasien Covid-19 dapat ditampung dan dirawat di kamar IGD.
"Kita lakukan berkoordinasi dengan Pak Gubernur dan Kepala BNPB, adalah kita akan mengubah semua kamar IGD menjadi kamar isolasi."
Baca juga: Rekor Baru 20.574 Kasus Covid-19 per Hari, Moeldoko Bilang Indonesia Masuk Gelombang Kedua Pandemi
"Sehingga dengan demikian perawatan yang normal bisa dilakukan di sana, untuk menampung pasien-pasien yang sudah masuk rumah sakit."
"Mendapatkan perawatan seperti di kamar biasa," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers virtual yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/6/2021).
Dengan perubahan tersebut, layanan IGD nantinya akan dilakukan di tenda darurat yang dibangun di luar rumah sakit.
Baca juga: 154 Orang di Kompleks Parlemen Positif Covid-19, Sekjen Pastikan Gedung DPR Bukan Klaster Baru
"Supaya yang ingin dicek masuknya ke sana, tidak masuk ke ruangan IGD, karena ini akan dipakai sebagai tambahan tempat tidur," tuturnya.
Budi berterima kasih kepada BNPB yang memberikan dukungan pembangunan tenda darurat di rumah sakit.
Sehingga, proses perubahan tersebut dapat cepat dilakukan, dan kamar IGD dapat segera digunakan.
Baca juga: Pertama Sejak 18 Mei 2021, Hari Ini Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 310 Orang
Budi berharap dengan perubahan tersebut, dapat menambah ketersediaan tempat tidur perawatan Covid-19 di DKI Jakarta.
Budi mengatakan, pemerintah terus berupaya mengatasi tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di DKI Jakarta, yang tinggi dalam beberapa hari terkahir.
Di antaranya, dengan mengonversikan seluruh tempat tidur perawatan di tiga rumah sakit untuk pasien Covid-19.
Baca juga: Gugat ke PTUN Jakarta, Pengurus Partai Demokrat Versi KLB Deli Serdang Minta Disahkan Negara
Ketiga rumah sakit tersebut adalah RSUP Fatmawati, RSPI Sulianti Saroso, dan RSUP Persahabatan.
"Kita sudah mengambil beberapa keputusan, di antaranya adalah mengonversikan tiga rumah sakit besar pemerintah.
"Yaitu RS Fatmawati, Rumah Sakit Sulianti Saroso, dan Rumah Sakit persahabatan."
Baca juga: Pasien Covid-19 Gejala Ringan di Wisma Atlet Bakal Dipindahkan ke Rusun Nagrak dan Pasar Rumput
"Untuk menjadi 100 persen rumah sakit yang menangani Covid-19," ungkap Budi.
Dengan demikian, kata Budi, akan ada tambahan ratusan tempat tidur untuk menangani pasien Covid-19 di Jakarta.
Proses konversi ditargetkan rampung pada pekan ini.
Baca juga: Airlangga Hartarto: Penduduk Usia Kerja Terdampak Pandemi Turun Jadi 19,10 Juta Orang
"Ada ratusan tempat tidur baru lengkap dengan peralatan, lengkap dengan dokter-dokter yang berpengalaman."
"Dokter dengan perawat-perawat yang berpengalaman, untuk bisa melayani para pasien yang sakit di DKI Jakarta," bebernya.
Rekor Baru Pasien Positif Tambah 20.574 Orang
Jumlah pasien Virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 20.574 orang, per Kamis (24/6/2021).
Sehingga, hari ini total ada 2.053.995 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 9.201 orang, sehingga total pasien sembuh ada 1.826.504 orang.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Turun Jadi 20, Jateng Terbanyak, Jakarta Masuk Lagi
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 355 orang, sehingga total ada 55.949 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 24 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 494.462 (23.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 356.682 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 239.818 (11.3%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 166.831 (8.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 74.632 (3.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 68.779 (3.4%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 63.390 (3.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 55.463 (2.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 54.346 (2.7%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 49.706 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 48.931 (2.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 35.723 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 35.200 (1.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 27.640 (1.4%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 24.838 (1.2%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 23.448 (1.1%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.767 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 20.655 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 20.546 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus: 18.668 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 17.643 (0.9%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 16.075 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 13.711 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 13.332 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 12.837 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 12.818 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 12.317 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.904 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 9.936 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 9.426 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 8.130 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.727 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.723 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 4.891 (0.2%). (Taufik Ismail)