Vaksinasi Covid19

Pemerintah Pertimbangkan Anak di Bawah Usia 18 Tahun Divaksin Covid-19 Sinovac dan Pfizer

Terkait rencana tersebut, kata Budi, pihaknya sedang melakukan pengkajian dan berkoordinasi dengan ITAGI.

setkab.go.id/Humas/Rahmat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mempetimbangkan vaksinasi Covid-19 bagi anak di bawah usia 18 tahun. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mempetimbangkan vaksinasi Covid-19 bagi anak di bawah usia 18 tahun.

Hal ini mengingat banyaknya kasus anak positif Covid-19.

"Kita sedang mengkaji vaksin-vaksin mana yang sudah memiliki emergency use authorization untuk usia muda," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Rekor Baru 20.574 Kasus Covid-19 per Hari, Moeldoko Bilang Indonesia Masuk Gelombang Kedua Pandemi

Setidaknya terdapat dua merek vaksin yang sedang dikaji, yakni Sinovac asal Cina yang bisa digunakan untuk anak usia 3-17 tahun, dan Pfizer asal Amerika Serikat yang bisa digunakan untuk anak usia 12-17 tahun.

"Itu sudah keluar emergency use authorizationnya," tuturnya.

Terkait rencana tersebut, kata Budi, pihaknya sedang melakukan pengkajian dan berkoordinasi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Baca juga: 154 Orang di Kompleks Parlemen Positif Covid-19, Sekjen Pastikan Gedung DPR Bukan Klaster Baru

Ia berharap rencana pemberian vaksin bagi anak-anak dapat segera diputuskan.

"Sehingga kita bisa mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data yang ada di kita."

"Data penggunaan di negara-negara lain, dan juga data ilmiah kesehatan emergency authorization yang sudah diberikan terhadap perusahaan vaksin tersebut," paparnya.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 25.237.997 (62,55%) penduduk hingga Kamis (24/6/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 12.838.745 (31,82%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 24 Juni 2021: Rekor Tertinggi Lagi! Pasien Positif Tambah 20.574 Orang

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Turun Jadi 20, Jateng Terbanyak, Jakarta Masuk Lagi

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 486.957 (23.4%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 353.629 (17.2%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 235.434 (11.3%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 165.886 (8.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 74.296 (3.8%)

RIAU

Jumlah Kasus: 68.484 (3.4%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 63.290 (3.3%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 54.672 (2.6%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 53.747 (2.7%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 49.500 (2.5%)

BALI

Jumlah Kasus: 48.750 (2.5%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 35.684 (1.8%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 35.015 (1.7%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 27.496 (1.4%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 24.666 (1.2%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 22.989 (1.1%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 20.757 (1.1%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 20.534 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 20.426 (1.0%)

ACEH

Jumlah Kasus: 18.595 (0.9%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 17.539 (0.9%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 16.055 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 13.522 (0.6%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 13.293 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 12.828 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 12.791 (0.7%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 12.274 (0.6%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 10.878 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 9.812 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 9.285 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 8.130 (0.4%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 5.723 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 5.714 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 4.770 (0.2%). (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved