Vaksinasi Covid19

Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Umum Dimulai Bulan Depan, Target 141,5 Juta Orang

Pemerintah menargetkan 141,5 juta orang akan menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk masyarakat umum ini secara bertahap.

istimewa
Juru Bicara Covid-19 dari Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengatakan, pemerintah masih mengatur pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum, lantaran bergantung pada ketersediaan vaksin. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 untuk warga usia 18 tahun ke atas baru berlangsung di wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya.

Sedangkan di daerah lain dijadwalkan akan dimulai pada Juli mendatang

Hal itu disampaikan Juru Bicara Covid-19 dari Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi MEpid saat dihubungi Tribunnews, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: 9 Pegawai KPK Cabut Permohonan Uji Materi UU 19/2019 di MK, Ini Alasannya

Ia mengatakan, pemerintah saat ini masih mengatur pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum, lantaran bergantung pada ketersediaan vaksin.

"Nanti Juli mulai serentak, tapi karena jumlah vaksin tidak datang sekaligus, maka harus dilakukan pengaturan pelaksanaannya di daerah," jelas Nadia.

Pemerintah menargetkan 141,5 juta orang akan menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk masyarakat umum ini secara bertahap.

Baca juga: Isu Presiden 3 Periode, Waketum MUI: Bangsa Ini Banyak Lulusan Perguruan Tinggi tapi Pandangan Picik

Kementerian Kesehatan meminta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah Bogor, Depok, Tangerang Raya, Bekasi (Bodetabek), dan Bandung Raya mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi penduduk berusia di atas 18 tahun.

Permintaan ini merupakan respons atas peningkatan kasus yang terjadi di Bodetabek dan Bandung Raya dalam kurun waktu 7 terakhir.

Keadaan ini tentu menimbulkan kekhawatiran terjadinya lonjakan kasus yang semakin besar.

Baca juga: 151 Kasus Varian Delta Tersebar di 8 Provinsi, Paling Banyak di Jakarta dan Jawa Tengah

Sebagai antisipasi, maka percepatan vaksinasi ini diharapkan juga mempercepat tercapainya herd immunity (kekebalan kelompok) di wilayah DKI Jakarta dan daerah penyangganya.

Kendati pemberian vaksin Covid-19 kepada penduduk usia 18 tahun ke atas dipercepat, Kementerian Kesehatan menekankan pelaksanaanya harus memprioritaskan pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan penunjang di fasilitas pelayanan kesehatan.

Juga, kelompok masyarakat lansia, petugas pelayanan publik dan masyarakat rentan lainnya (masyarakat di daerah kumuh, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) serta pra lansia), yang belum mendapatkan vaksinasi maupun yang belum lengkap vaksinasinya.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 23.789.884 (58,32%) penduduk hingga Senin (21/6/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 12.514.917 (30,73%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Juni 2021: 13.668 Pasien Baru, 8.375 Orang Sembuh, 335 Meninggal

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: 151 Kasus Varian Delta Tersebar di 8 Provinsi, Paling Banyak di Jakarta dan Jawa Tengah

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 21 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 479.043 (23.4%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 347.287 (17.2%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 230.400 (11.3%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 164.267 (8.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 73.824 (3.8%)

RIAU

Jumlah Kasus: 67.930 (3.4%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 63.030 (3.3%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 53.303 (2.6%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 53.010 (2.7%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 49.018 (2.5%)

BALI

Jumlah Kasus: 48.436 (2.5%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 35.570 (1.8%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 34.571 (1.7%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 27.230 (1.4%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 24.435 (1.2%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 22.527 (1.1%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 20.683 (1.1%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 20.320 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 20.247 (1.0%)

ACEH

Jumlah Kasus: 18.376 (0.9%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 17.371 (0.9%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 15.969 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 13.242 (0.6%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 13.237 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 12.792 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 12.667 (0.7%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 12.030 (0.6%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 10.727 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 9.701 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 9.078 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 8.057 (0.4%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 5.690 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 5.664 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 4.713 (0.2%). (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved