Berita Bekasi

Waduh, Gara-gara BPJS Kesehatan Nunggak Utang Rp 82 Miliar, RSUD Kota Bekasi Terancam Ditutup

Waduh, RSUD Kota Bekasi Terancam 'Shut Down' Gara-gara Utang Rp82 Miliar BPJS Kesehatan dan Kemenkes Belum Dibayar

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dwi Rizki
Wartakotalive.com
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi semakin mengkhawatirkan. Lonjakan kasus menyebabkan beberapa ruang perawatan di sejumlah rumah sakit daerah maupun swasta penuh. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan RSUD Kota Bekasi terancam ditutup.

Pemicunya karena adanya tunggakan utang BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan yang belum dibayarkan.

Utang sebesar Rp 81 miliar tersebut merupakan biaya perawatan pasien Covid-19.

"Tagihan rumah sakit umum daerah hampir Rp81 miliar, baik di BPJS Kesehatan maupun di Kementerian Kesehatan," kata Rahmat di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Selatan, Bekasi, Selasa (22/6/2021).

Tindaklanjutnya, Rahmat menjelaskan akan bertolak ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memberikan dan mengecek tagihan RSUD Kota Bekasi.

"Sekarang ya sekarang ini saya mau ke BPKP mau menyampaikan tagihan RUSD hampir Rp81 miliar baik di BPJS maupun di Kemenkes, biar jelas," ungkapnya.

Baca juga: Anies Baswedan Minta Orangtua Waspada, Covid-19 Varian Baru Menyerang Anak-Anak

Pihaknya juga mengaku telah mengirimkan surat resmi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mencari solusi.

Sehingga baik pihaknya maupun DPRD Kota Bekasi bisa lebih leluasa melakukan refocusing anggaran demi penanganan Covid-19.

"Anggaran Covid-19 kita sudah tidak ada, makanya kita lagi bikin surat ke kemendagri untuk melakukan recofusing dan reposisi terhadap belanja-belanja yang tidak menyentuh kepada ekonomi dan kesehatan," kata Rahmat.

Baca juga: Apresiasi Masyarakat Betawi di HUT Kota Jakarta, Anies: Jakarta Jadi Simpul Kebangsaan dan Persatuan

Gentingnya anggaran penanganan Covid-19, sambung Rahmat, bahkan berpotensi mengganggu pelayanan RSUD Kota Bekasi yang saat ini sedang dalam situasi kepenuhan pasien.

"Karena kalau enggak dibayarkan, bisa-bisa dua minggu lagi rumah sakit kita 'shut down' nanti. Enggak bisa beroperasi, sementara APBD kita kan tergangu," tuturnya. (abs)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved