Anies Baswedan Didesak Tunda Pelaksanaan PTM saat Ajaran Baru Akibat Ledakan Covid-19
Anies Didesak Tunda Pelaksanaan PTM saat Ajaran Baru Akibat Ledakan Covid-19. Simak selengkapnya di dalam berita ini.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didesak untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya digelar saat tahun ajaran baru 2021/2022 pada Juli mendatang. Hal ini berkaca pada kasus Covid-19 yang cenderung tetap tinggi di Jakarta.
Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Achmad Yani mengatakan, penundaan PTM pada bulan Juli merupakan keputusan tepat. Tujuannya untuk melindungi para pelajar dan orangtuanya dari potensi keterpaparan virus Covid-19.
Di siai lain, Anies Baswedan juga sudah mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) nomor 759 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro. Di Kepgub tersebut diterangkan, untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara daring/online pada zona kuning and zona oranye meskipun masih diperbolehkan tatap muka sesuai pengaturan teknis dari Kemenristekdikti.
Sementara untuk zona merah harus dilakukan melalui daring/online. “Di Ibu Kota sudah tidak ada zona hijau yang betul-betul hijau, maka dari itu agar tidak terjadi penyesalan dengan banyaknya angka aktif dan kematian, maka sangat bijak jika semua ditunda, apapun zonanya,” kata Yani pada Senin (21/6/2021).
Baca juga: Festival Sinema Australia Indonesia Tayangkan Film Gratis Secara Online, Bisa Akses Lewat Lik Ini
Yani mengatakan, penyebaran Covid-19 di Jakarta semakin tinggi. Bahkan dalam sehari, laju kasus baru bisa mencapai 4.000-4.700 per hari.
Sementara, kata dia, kapasitas rumah samit untuk menampung pasien di Jakarta juga terbatas. “Daerah penyangga sudah melakukan hal yang sama, bahkan ada yang melakukan lockdown. Jangan lelah dan bosan menggunakan protokol kesehatan,” ujar Yani yang juga menjadi anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.
Kata dia, meski saat ini 3,24 juta warga Jakarta sudah mendapatkan vaksinasi, namun ini bukan untuk kekebalan. Soalnya banyak juga warga yang sudah divaksin terpapar virus covid-19 ini, bahkan sekarang ada tiga jenis varian virus baru yang masuk ke Indonesia.
“Keinginan Gubernur dan Pemprov DKI untuk memvaksin 100.000 per orang harus kita dukung, dan kesehatan warga secara luas harus jadi prioritas utama, agar semua dapat kembali dengan normal secepatnya,” ucapnya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta belum memutuskan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 mendatang, seperti yang tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Empat menteri itu di antaranya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; Menteri Agama; Menteri Kesehatan; serta Menteri Dalam Negeri.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Senin 21 Juni, Scorpio Asmaramu Terasa Hambar, Pisces Jangan Terlalu Bernafsu
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sektor pendidikan dan kesehatan menjadi perhatian pemerintah daerah. Namun demikian, pemerintah tetap mengutamakan kesehatan masyarakat dari bahaya Covid-19.
“Apapun itu, kesehatan tentu yang paling utama. Jadi pilihannya pendidikan sama kesehatan, tentu dua-duanya harus kami capai, tapi mana yang harus diutamakan,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Rabu (16/6/2021).
Smeentara itu Pemprov DKI telah menghentikan uji coba PTM mulai Kamis (17/6/2021) lalu. “Dengan kondisi saat ini dan hasil rapat bersama dengan Satgas, kami putuskan untuk sementara tidak dilanjutkan piloting atau PTM sambil menunggu bagaimana situasi di DKI Jakarta,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti yang dikutip dari YouTube BNPB pada Kamis (17/6/2021).
Widyastuti mengatakan, awalnya kegiatan piloting PTM di 83 sekolah berjalan lancar pada April 2021 lalu. Akhirnya pada Mei ini, DKI kembali melaksanakan PTM di 223 sekolah secara bergantian untuk melaksanakan uji coba.
Sayangnya, pelaksanaan uji coba saat ini terpaksa dihentikan karena ledakan kasus Covid-19 di Jakarta. “Saat piloting proses tatap muka ada sekitar 83 sekolah dengan prokes ketat. Ini tidak setiap hari masuk ya,” ujarnya.
“Karena berjalan dengan baik, kami lakukan peningkatan pada uji coba PTM. Kami buka 143 sekolah, sama prokesnya ketat, guru divaksin, kemudian masuknya seminggu dua kali,” tambahnya. (faf)
Baca juga: Jefri Nichol Tampil Macho Pakai Jas Putih Jelang Pemutaran Perdana Film Jakarta vs Everybody