Pilpres 2024
Ruhut Sitompul Sebut Ada Pihak yang Ketakutan Jika Jokowi Jabat Presiden Tiga Periode
Ruhut Sitompul menyebut, pihak yang ketakutan Jokowi menjabat 3 preiode tersebut adalah kelompok yang justru ingin Jokowi lengser sebelum 2024.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul turut menanggapi wacana majunya kembali Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden pada 2024 mendatang.
Wacana Jokowi menjabat tiga periode muncul setelah sekelompok orang mengatasnamakan Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo muncul ke publik.
Relawan itu mendukung agar Jokowi kembali maju pada pilpres berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Ruhut menyebut, wacana itu membuat sejumlah pihak ketakutan.
Baca juga: Muncul Deklarasi Seknas Jokowi-Prabowo, Sufmi Dasco Sebut Aneh
Baca juga: CAIR! Bank Dunia Kabulkan Pengajuan Utang Baru dari Presiden Jokowi Sebesar Rp13 Triliun
"Ketakutan nie ye adanya wacana bapak Joko Widodo 3 Priode Presiden RI," tulis Ruhut di Twitter, Sabtu (19/6/2021).
Ruhut menyebut, pihak yang ketakutan tersebut adalah kelompok yang justru ingin Jokowi lengser sebelum 2024.
"Yang ketakutan sebelumnya mengatakan Jokowi akan turun ditengah jalan sebelum 2024 terlihat mereka dikejar bayang-bayangnya sendiri dan mengenai 3 Priode itu maunya Rakyat ingat. Suara Rakyat Suara Tuhan," tulis Ruhut
Baca juga: Tak Bisa Bayar Utang, Garuda Indonesia Didepak Sementara dari Bursa Saham
Seknas Jopro banjir respon
Pembentukan relawan Jokowi-Prabowo (Jokpro2024) menuai respon dari berbagai kalangan.
Seperti diketahui, sekelompok orang mendeklarasikan sekretariat nasional (Seknas) Jokpro di Jakarta, Sabtu (19/6/2021).
Mereka menamakan acara itu, "Syukuran Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo 2024"
Seknas Jokpro dideklarasikan untuk memenangi pasangan Jokowi-Prabowo pada pemilu 2024.
Baca juga: Seknas Jokowi-Prabowo Terbentuk, Qodari Yakin Pasangan Itu Tak Akan Ada Lawan di Pilpres 2024
Baca juga: CAIR! Bank Dunia Kabulkan Pengajuan Utang Baru dari Presiden Jokowi Sebesar Rp13 Triliun
Itu berarti, Presiden Jokowi akan maju untuk ketiga kalinya.
Namun, sejumlah pihak merespon negatif deklarasi Seknas ini.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tidak sepakat dengan deklarasi dan wacana ini.
Sebab memajukan Jokowi kembali untuk ketiga kalinya bukan perkara mudah.
"Kalau sekretariat pemenangan yang lain-lain itu sih enggak masalah, tapi bentuk sekretariat Jokpro ini kan aneh," kata Dasco dikutip dari Kompas.tv, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Depresi Terpapar Covid-19, Wanita di Tambora Jakarta Barat Mencoba Bunuh Diri
Menurut Wakil Ketua DPR ini, Seknas Jokpro seperti sudah bisa meramal bahwa konstitusi akan diubah.
"Apakah organisasi ini bisa meramal bahwa amandemen bisa dirubah gitu loh? Ya tapi namanya aspirasi masyarakat ya biarin ajalah," katanya.
Hilangkan polarisasi
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari yang sekaligus menjadi penasehat relawan JokPro mengungkapkan, munculnya ide wacana memasangkan Jokowi-Prabowo dalam pilpres mendatang berasal dari berbagai kalangan agar Presiden Joko Widodo bisa melanjutkan masa jabatannya sebagai presiden atau menjabat tiga periode.
Baca juga: Tak Bisa Bayar Utang, Garuda Indonesia Didepak Sementara dari Bursa Saham
Baca juga: Giring Ganesha Tatap Optimistis Pilpres 2024, Akan Gratiskan Kuliah jika Dilantik Menjadi Presiden
Qodari optimistis, hadirnya satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 bisa menekan potensi polarisasi di tengah masyarakat.
"Supaya enggak terjadi polarisasi ekstrem, maka Jokowi-Prabowo gabung aja. Cebong dan kampret gabung. Lawan kotak kosong insyallah polarisasi akan turun. Akan aman damai dan lancar," kata dia," ujar M. Qodari.
Ia bahkan yakin, apabila Jokowi-Prabowo diusung dalam Pilpres 2024, maka kemungkinan mereka akan melawan kotak kosong.
"Kalau mereka gabung, saya percaya akan satu calon saja. Lawan kotak kosong," kata M. Qodari.
Meski demikian, ia menyatakan usulan tersebut kembali pada keputusan pemimpin yang akan maju pada ajang pilpres mendatang.
Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Dapat Dukungan dari Relawan Seknas Jokowi Jateng Maju Pilpres 2024
"Saya kira kembali pada pemimpin itu sendiri. Jokowi Prabowo mau bertemu masyarakat dan mau dengarkan aspirasi masyarakat," kata dia.
Qodari menyadari, gagasannya agar Jokowi kembali menjabat selama tiga periode pasti mengundang pro dan kontra.
Meski demikian, ia menegaskan gagasan tersebut demi menekan ongkos politik yang bisa terlampau mahal di 2024 mendatang.
Baca juga: Sempat Dituduh Terlibat Bantai 6 Laskar FPI, Diaz Hendropriyono kini Umumkan Positif Covid-19
Sementara itu, Sekjen Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024, Timothy Ivan Triyono, menyampaikan salah satu alasan dirinya mendukung gerakan tersebut adalah rasa khawatir polarisasi ekstrem yang mungkin terjadi di Pilpres 2024.
"Pak Jokowi harus 3 periode. Kita semua bertemu, ada satu titik bahwa Pak Jokowi harus berpasangan dengan Pak Prabowo. Ini untuk mencegah polarisasi ekstrem," kata Timothy, dalam halal bihalal pentolan Seknas Jokpro 2024, di Jakarta, Sabtu (19/6/2021).
Baca juga: Baliho Puan Maharani Muncul di Jatim, Wasekjen PDIP: Menunjukkan Kesiapan Ditunjuk Maju Pilpres 2024
"Apalagi buat seperti saya yang minoritas, Kristen dan bermata sipit. Bagi orang seperti saya, polarisasi ekstrem itu sangat membahayakan," tambahnya.
Di sisi lain, ia menyebut alasan lain mengapa Jokowi harus memimpin tiga periode.
"Sebab pembangunan yang sudah berjalan ini bisa berhenti. Kalau tak dilanjutkan, nanti kayak slogan Pertamina, pembangunan akan dimulai dari nol lagi," tandas Timothy.