Pilpres 2024
Muncul Deklarasi Seknas Jokowi-Prabowo, Sufmi Dasco Sebut Aneh
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tidak sepakat dengan deklarasi dan wacana ini.
Ia bahkan yakin, apabila Jokowi-Prabowo diusung dalam Pilpres 2024, maka kemungkinan mereka akan melawan kotak kosong.
"Kalau mereka gabung, saya percaya akan satu calon saja. Lawan kotak kosong," kata M. Qodari.
Meski demikian, ia menyatakan usulan tersebut kembali pada keputusan pemimpin yang akan maju pada ajang pilpres mendatang.
Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Dapat Dukungan dari Relawan Seknas Jokowi Jateng Maju Pilpres 2024
"Saya kira kembali pada pemimpin itu sendiri. Jokowi Prabowo mau bertemu masyarakat dan mau dengarkan aspirasi masyarakat," kata dia.
Qodari menyadari, gagasannya agar Jokowi kembali menjabat selama tiga periode pasti mengundang pro dan kontra.
Meski demikian, ia menegaskan gagasan tersebut demi menekan ongkos politik yang bisa terlampau mahal di 2024 mendatang.
Baca juga: Sempat Dituduh Terlibat Bantai 6 Laskar FPI, Diaz Hendropriyono kini Umumkan Positif Covid-19
Sementara itu, Sekjen Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024, Timothy Ivan Triyono, menyampaikan salah satu alasan dirinya mendukung gerakan tersebut adalah rasa khawatir polarisasi ekstrem yang mungkin terjadi di Pilpres 2024.
"Pak Jokowi harus 3 periode. Kita semua bertemu, ada satu titik bahwa Pak Jokowi harus berpasangan dengan Pak Prabowo. Ini untuk mencegah polarisasi ekstrem," kata Timothy, dalam halal bihalal pentolan Seknas Jokpro 2024, di Jakarta, Sabtu (19/6/2021).
Baca juga: Baliho Puan Maharani Muncul di Jatim, Wasekjen PDIP: Menunjukkan Kesiapan Ditunjuk Maju Pilpres 2024
"Apalagi buat seperti saya yang minoritas, Kristen dan bermata sipit. Bagi orang seperti saya, polarisasi ekstrem itu sangat membahayakan," tambahnya.
Di sisi lain, ia menyebut alasan lain mengapa Jokowi harus memimpin tiga periode.
"Sebab pembangunan yang sudah berjalan ini bisa berhenti. Kalau tak dilanjutkan, nanti kayak slogan Pertamina, pembangunan akan dimulai dari nol lagi," tandas Timothy.