Manfaat Almond
Manfaat Kacang Almond yang Wajib Diketahui, Mulai dari Cegah Penyakit Jantung hingga Diet
Kacang almond yang kerap dijadikan camilan ini dikenal baik untuk menurunkan berat badan serta mencegah berbagai penyakit
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mulai sekarang gantilah camilan Anda dengan kacang almond yang punya segudang manfaat
Tak hanya rasanya yang lezat, manfaat kacang almond bagi kesehatan juga tidak main-main.
Kacang yang kerap dijadikan camilan ini dikenal baik untuk menurunkan berat badan serta mencegah berbagai penyakit. Salah satunya adalah penyakit jantung.
Kacang almond merupakan salah satu jenis kacang pohon yang mengandung banyak nutrisi dan rendah karbohidrat.
Cara menikmati kacang almond pun beragam, mulai dari dipanggang, dijadikan taburan kue kering, atau diolah menjadi susu almond.
Baca juga: Kacang Hitam dari Brasil Jadi Sumber Kekuatan Renan da Silva
Pengolahan dengan cara dipanggang sangat disarankan jika Anda ingin mengonsumsi kacang almond sebagai camilan sehat. Karena bisa dikonsumsi tanpa tambahan garam, kacang almond baik dan aman dikonsumsi oleh penderita hipertensi.
Kandungan nutrisi Kacang Almond
Di dalam 100 gram kacang almond panggang, mengandung nutrisi sebagai berikut:
20 gram protein
16 gram karbohidrat
11 gram serat
258 miligram magnesium
456 miligram fosfor
684 miligram kalium
19 miligram vitamin E
Kacang almond juga kaya akan lemak sehat dan antioksidan serta memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan jenis kacang lainnya.
Baca juga: Kebiasaan Memberi Camilan Berpengaruh terhadap Kesehatan dan Masa Depan Anak
Berbagai Manfaat Kacang Almond
Berkat kandungan nutrisinya yang beragam, ada beberapa manfaat kacang almond bagi kesehatan, di antaranya:
1. Menurunkan risiko penyakit kanker
Kandungan antioksidan di dalam kacang almond dipercaya mampu menurunkan risiko penyakit kanker, seperti kanker usus besar.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rutin mengonsumsi kacang almond dapat mengurangi kadar radikal bebas dalam tubuh, yang menjadi salah satu pemicu terjadinya kanker.
Namun, penelitian klinis lebih lanjut masih diperlukan untuk mendukung fakta terkait manfaat tersebut.