Virus Corona

Muhadjir Effendy: Covid-19 Virus Smart, Dia Tunggu Kita Bosan Agar Bisa Menyerang

Dirinya meyakini pandemi Covid-19 akan segera berakhir, jika masyarakat patuh menggunakan masker.

Dok. BPMI Sekretariat Presiden
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta masyarakat disiplin protokol kesehatan. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta masyarakat disiplin protokol kesehatan.

Dirinya meyakini pandemi Covid-19 akan segera berakhir, jika masyarakat patuh menggunakan masker.

Hal tersebut diungkapkan Muhadjir, saat mengunjungi Posko PPKM Mikro Kelurahan Maricaya Selatan, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (12/6/2021).

Baca juga: Rektor Universitas Pertahanan: Megawati Soekarnoputri Putri Terbaik Bangsa Indonesia

"Masalah kedisiplinan ini yang sebetulnya sangat penting."

"Kalau semua mau patuh pakai masker, saya yakin insyaallah selesai Covid ini," ucap Muhadjir.

Muhadjir juga menekankan penguatan terhadap pelaksanaan testing, tracing, dan treatment (3T).

Baca juga: Diminta Jaksa, Bareskrim Gelar Rekonstruksi Ulang Kasus Dugaan Unlawful Killing 6 Anggota FPI

"Jadi jangan bosan, karena virus Covid itu virus yang smart, dia menunggu kita bosan agar mereka bisa menyerang," tutur Muhadjir.

Sementara, Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengatakan, penanganan Covid-19 telah dilakukan menyeluruh melalui program Makassar Recover.

Penanganan Covid-19 di Makassar melibatkan 10 ribu relawan yang ada di setiap kelurahan.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 11 Juni 2021: Suntikan Pertama 19.669.968, Dosis Kedua 11.525.638 Orang

Ada juga pusat penanganan, di mana masyarakat kapan saja bisa dilakukan testing dengan Genose, dibantu oleh 5 ribu tenaga kesehatan.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 10 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 440.554 (23.4%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 325.520 (17.3%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 211.164 (11.2%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 157.842 (8.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 72.436 (3.8%)

RIAU

Jumlah Kasus: 64.643 (3.4%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 62.587 (3.3%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 50.575 (2.7%)

BALI

Jumlah Kasus: 47.642 (2.5%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 47.432 (2.5%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 46.997 (2.5%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 35.199 (1.9%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 33.026 (1.8%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 25.762 (1.4%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 23.480 (1.2%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 20.543 (1.1%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 19.550 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 19.504 (1.0%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 19.166 (1.0%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 17.044 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 16.825 (0.9%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 15.844 (0.8%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 13.053 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 12.571 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 12.418 (0.7%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 11.906 (0.6%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 10.646 (0.6%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 10.574 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 9.422 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 8.458 (0.4%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 7.828 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 5.598 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 5.544 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 4.584 (0.2%). (Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved