RS Super Canggih

Rumah Sakit di Kota Tangerang Ini Super Canggih, Pasien Tak Perlu Jauh-jauh Berobat ke Luar Negeri

"Inspirasi yang muncul dalam pemikiran untuk seluruh perkembangan Rumah Sakit ini yaitu karena kebutuhan atas pelayanan kesehatan di Indonesia masih

Editor: Dedy
Istimewa
Rumah Sakit Mandaya Royal Puri hadir di Kota Tangerang dan segera dibuka pada Juli 2021 untuk memberikan pengalaman luar biasa kepada pasien dan keluarganya. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG --- Sebuah rumah sakit swasta dengan desain inovatif dan hi-tech hadir di Kota Tangerang.

Rumah sakit super canggih yang segera dibuka pada Juli 2021 ini dibangun untuk memberikan pengalaman luar biasa kepada pasien dan keluarganya.

Rumah sakit bernama RS Mandaya Royal Puri ini akan menjadi salah satu rumah sakit swasta terbesar di Indonesia dan menjadi RS rujukan nasional. 

Dengan desain inovatif, peralatan medis dan sistem IT canggih, serta team dokter berkompetensi tinggi, RS Mandaya Royal Puri diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan fasilitas kesehatan yang berkualitas tinggi. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur Mandaya Healthcare Group, Dr. Ben Widaja, MBChB (UK).

Ia menjelaskan mengenai konsep rumah sakit ini.

"Inspirasi yang muncul dalam pemikiran untuk seluruh perkembangan Rumah Sakit ini yaitu karena kebutuhan atas pelayanan kesehatan di Indonesia masih sangat tinggi. Terutama kebutuhan atas pelayanan kesahatan yang berkualitas," ujar Ben saat dijumpai Warta Kota di RS Mandaya Royal, Kota Tangerang pada Jumat (11/6/2021).

"Dari pengalaman yang saya dapatkan sewaktu belajar dan bekerja sebagai dokter di Inggris selama 8 tahun, di mana disaat itu saya juga mempunyai banyak kesempatan berkunjung ke rumah sakit di negara lain seperti Amerika, Singapore dan lainnya," sambungnya.

Yang membedakan Mandaya Royal hospital Puri dengan RS lain adalah Konsep patient and family experience.

Menurutnya konsep ini bisa dibilang sangat baru di Indonesia untuk sebuah Rumah Sakit.  

"Dari pengamatan kami lebih dari 90% keluhan pasien justru tidak berhubungan dengan medis, terutama berkaitan dengan pengalaman buruk yang dialami pasien dan keluarganya. Bagi keluarga pasien yang berduit, mereka memilih berobat ke Luar Negeri, di samping masalah kepercayaan, juga karena di Luar Negeri mereka dilayani bak raja, mereka memperoleh pengalaman yang baik di sana dibandingkan di Indonesia," katanya.

Disamping itu pihaknya mengubah total cara-cara lama dalam menangani pasien di mana biasanya perawatan hanya berpusat pada penyakit, menjadi cara-cara baru di mana perawatan berpusat pada pasien. Cara lama yang ditangani adalah penyakitnya, kurang melihat kebutuhan pasien sebagai manusia seutuhnya dengan kompleksitasnya baik dari segi emosional, sosial, finansial, dan sebagainya. 

"Saya bisa berikan satu contoh pribadi tentang nenek saya sewaktu berobat di salah satu rumah sakit. Nenek masuk Rumah Sakit karena jatuh dan patah tulang pinggul tetapi setelah itu kadar hamemoglobin menjadi sangat rendah dan tidak kunjung membaik pasca operasi," ungkap Ben.

'Kami agak surprise dengan jawab team mereka, yang mengatakan bahwa mereka telah berhasil dalam mengoperasi tulang pinggul, sedangkan mengenai kadar haemoglobin itu urusan lain. Dari situ kami sadar bahwa Rumah Sakit tersebut masih bermashab perawatan berpusat pada penyakit, bukan perawatan berpusat pada pasien. Kelihatanya sepele, tetapi ini nilai-nilai inti (core values) yang paling mendasar. Ini terkait mengubah cara berpikir seluruh team Rumah Sakit dan  ini butuh keseriusan dari Team Manajemen Puncak," tambahnya.

Ben menyebut pihaknya sangat memahami persoalan dan harapan pasien dan keluarganya ini, karena itu RS Mandaya Royal telah mempersiapkan seluruh team, mulai dari para dokter, perawat, penunjang medis.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved