PON Papua 2021

Terkait Polemik Anggaran PON XX Papua 2021, Menpora Zainudin Amali Ingin Semuanya Clean and Clear

Menpora Zainudin Amali angkat suara perihal permasalahan anggaran yang terjadi dalam persiapan PON XX Papua 2021.

Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
Tribunnews.com
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman saat menjelaskan kondisi jelang PON XX Papua bersama Menpora Zainudin Amali di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (8/6/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali angkat suara perihal permasalahan yang terjadi dalam persiapan PON XX Papua 2021.

Seperti diketahui, sebelumnya Kabupaten Mimika yang jadi salah satu tempat penyelenggaraan PON melalui Bupati Eltinus Omaleng mengatakan bahwa bakal menghentikan persiapan PON, lantaran belum turunnya anggaran.

Zainudin menjelaskan bahwa anggaran yang dipertanyakan oleh Sub PON, dalam hal ini Kabupaten Mimika, bukanlah anggaran tambahan yang sebelumnya diminta PB PON sebesar Rp 1,6 triliun, melainkan anggaran dari APBD Papua.

"Sebenarnya, tambahan anggaran bukan jadi pemicu utama antara PB PON dengan sub. Yang jadi masalah itu adalah yang dianggarkan oleh APBD," kata Zainudin dikutip dari Tribunnews.com.

"Mereka sudah tahu ada pencairan, tetapi ke sub-subnya itu belum (dapat). Jadi, ada perbedaan permintaan tambahan sebesar Rp 1,6 triliun dengan yang yang ada di alokasi APBD Provinsi Papua yang diberikan ke PB PON. Soal transparansi yang mereka tuntut,” jelas Zainudin.

Baca juga: Menpora Zainudin Amali Menyebutkan Bahwa Kualitas Timnas Indonesia Masih Ada di Bawah Timnas Vietnam

Baca juga: Menpora Zainudin Amali Meminta Masyarakat untuk Terus Memberikan Dukungan kepada Timnas Indonesia

Baca juga: Kisah Nyata Wawan Hikal Kurdi, Pelopor Olahraga Paralayang di Bogor, Jadi Manajer PON Papua 2021

Zainudin menerangkan bahwa mengenai tambahan anggaran yang diminta oleh PB PON sebesar Rp 1,6 triliun.

Menurut Zainudin, anggaran tambahan itu Sudah dalam proses review oleh BPKP.

Bahkan, agar anggaran yang diminta ke depan tak ada masalah, Zainudin bekerja sama dengan Kejaksaan dan KPK.

Apabila sudah mendapatkan persetujuan dari BPKP, Kejaksaan, dan KPK, Zainudin mengusulkan agar langsung dikirim ke Papua, sehingga tak lagi melewati Kemenpora.

"Dari kami, kalau review BPKP oke, maka tidak ada hambatan. Bahkan, di dalam rapat tadi sudah disampaikan bahwa saya minta ke Kementerian Keuangan. Begitu oke, Kementerian Keuangan langsung beri ke pemerintah daerah. Apalagi, ada permintaan dari sub-sub untuk langsung ke mereka," papar Zainudin.

"Jadi, tidak perlu lagi mampir ke kami. Saya sangat setuju. Makin cepat makin baik jadi sekali lagi bukan itu yang jadi penghambat komunikasi. Kalau dari kami ingin semuanya clean and clear,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, yang baru kembali dari Papua membenarkan bahwa permasalahan tersebut bukan lah soal anggaran tambahan.

Melainkan, mempertanyakan anggaran dari APBD Papua yang sudah ada, tetapi belum diberikan ke sub-PON, yakni Kabupaten Mimika.

Meski demikian, Marciano meyakini bahwa persiapan PON bakal berjalan dengan lancar lantaran permasalahan ini akan segera diperbaiki.

"Betul, bahwa permasalahan transparan anggaran ini tidak karena yang belum diumumkan pemerintah pusat. Tetapi, yang sudah jalan hari ini yang mereka permasalahkan bahwa anggara sudah cukup besar yang dikeluarkan APBD. Namun, yang seharusnya diturunkan ke sub PB PON itu baru mulai dibicarakan dan akan diturunkan dalam waktu dekat ini,” jelas Marciano.

“Seperti kota Jayapura, itu akan diturunkan dalam waktu dekat. Hal-hal yang belum sepakat itu akan dibicarakan lagi, tapi prinsipnya anggaran itu ada bahwa di pemerintah daerah Papua pun masih tersedia anggaran PON ini. Masih ada Rp 600 miliar yang disiapkan yang belum diturunkan, karena mereka harus mempertanggungjawabkan dulu anggaran yang selama ini diberikan,” pungkasnya,

Sesuai Harapan

Selain itu, Marciano membeberkan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 yang rencana bakal bergulir pada 2-15 Oktober 2021.

Persiapan yang ia jelaskan antara lain soal venue pertandingan, keamanan dan permasalahan yang sempat muncul jelang PON XX Papua 2021 bergulir.

Seperti diketahui, sebelumnya Kabupaten Mimika yang jadi salah satu tempat penyelenggaraan PON XX Papua 2021 melalui Bupati Eltinus Omaleng mengatakan bakal menghentikan persiapan PON lantaran belum turunnya anggaran.

"Saya baru kembali dari Papua dan di Papua menyelenggarakan satu rapat koordinasi antara KONI Pusat, PB PON, dan Sub PB PON yakni Merauke, Mimika, Jayapura dan kota Jayapura. Kemudian dihadiri pula oleh panglima Kodam cenderawasih, Kapolda Papua, dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di PON papua 2021,” kata Marciano.

Baca juga: Marciano Norman Ketum KONI Pusat Nilai Paparan IBL dan Perbasi Sudah Memenuhi Protokol Kesehatan

Baca juga: Ketum KONI Pusat Marciano Norman: Cita-Cita Wismoyo ArismunandarTercermin Dalam Syair Mars Patriot

Baca juga: Kisah Nyata Wawan Hikal Kurdi, Pelopor Olahraga Paralayang di Bogor, Jadi Manajer PON Papua 2021

“Pertama, dari sisi kesiapan venue. Sampai saat ini, kesiapan venue tetap sesuai dengan harapan kita semua, sesuai dengan perencanaan waktu. Ada beberapa waktu venue yang masih proses tapi itu akan selesai pada waktunya," ujar Marciano.

“Kemudian juga permasalahan yang mengemuka di media soal ada kota yang menolak ,kabupaten yang tidak puas. Itu masalahnya ada di komunikasi, saya atas arahan Pak Menteri kita bertemu dan kita selesaikan," ujar Marciano.

"In Shaa Allah, sumbatan-sumbatan komunikasi itu akan selesai dengan baik. Kemudian, hal-hal yang berkaitan dengan akomodasi, transportasi, dan konsumsi. Itu semua juga sudah kita bicarakan dan akan berjalan sesuai yang kita harapkan,” jelas Marciano.

Lebih lanjut, soal keamanan yang juga jadi perhatian khusus, Marciano Norman mengatakan tak perlu khawatir lantaran hal itu bakal dioptimalkan oleh kinerja TNI dan Polri.

Ia pun meyakini, PON XX Papua akan berjalan aman dan lancar.

“Masalah situasi keamanan yang selama ini mengkhawatirkan, karena dinamika di Papua juga sangat dinamis. Oleh karena itu, saya sudah dapat dukungan penuh dari Kapolda Papua maupun Pangdam Cenderawasih yang mereka optimal melakukan kegiatan pengamanan untuk meyakinkan bahwa PIN ini dapat berlangsung secara aman dan lancar,” papar Marciano.

"Sebelumnya, Panglima TNI dan Kapolri juga sudah tiba di Papua untuk meyakinkan semua berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan," tutur Marciano.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved