Kesehatan
Pilih Dot secara Cermat Hindari Risiko Bayi Tersedak Air Susu
Tidak semua ibu bisa memberikan langsung ASI dari payudaranya kepada sang buah hati. Ibu pun perlu alat bantu untuk menyusui bayinya.
Penulis: LilisSetyaningsih |
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Memberikan ASI secara langsung dari payudara ibu merupakan makanan terbaik untuk bayi.
Namun ada berbagai alasan, bayi tidak ibu menyusu langsung dari sang ibu.
Seperti aktivitas ibu yang tinggi atau bekerja di luar rumah.
Oleh karena itu, ibu membutuhkan alat bantu untuk memberikan ASI kepada sang buah hati.
Penggunaan botol menjadi salah satu pilihan dan solusi untuk masalah tersebut.
Pemilihan dot menjadi penting agar bayi bisa tetap nyaman menyusu ASI.
Pasalnya, pertumbuhan dan perkembangan kompleks orofacial (sekitar wajah, rahang dan mulut) pada bayi sangat dipengaruhi fase menyusui.
Umumnya dimulai dari bayi baru lahir hingga berusia 2 tahun.
Baca juga: Gandeng Jabar Bergerak, Frisian Flag Indonesia Donasi 50.000 Botol Susu untuk Pekerja Informal
Baca juga: HUT Perdana, Asimor Dukung Mamsi Berikan 100 Persen ASI Eksklusif
Menyusu memungkinkan rahang bayi masih dalam proses perkembangan terbentuk menjadi lebih baik.
Proses belajar mengisap dan menelan merupakan proses utama pada fase menyusui akan menjadi keadaan sangat penting.
Menyusui secara langsung dapat menstimulasi aktivitas otot-otot sekitar mulut dan lidah yang akan memengaruhi sistem pencernaan dan pernafasan.
DR drg Eriska Riyanti Sp KGA (K), dokter gigi anak dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran mengatakan, mekanisme mengisap bayi menyusu langsung dari ibu dan bayi menggunakan botol susu berbeda.
“Si Kecil yang minum susu menggunakan alat bantu sering kali terjadi risiko seperti tersedak, kembung,"kata Eriska seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (8/6/2021).
Selain itu, bayi menyusu dari botol susu juga menyebabkan maloklusi yakni gangguan pertumbuhan gigi dan rahang yang terjadi pada anak.
Baca juga: Rachel Maryam Dibius Total Selama 2 Hari Setelah Melahirkan, Ussy Sulistiawaty Jadi Pendonor ASI
Baca juga: PENELITIAN Terbaru Air Susu Ibu (ASI) Sangat Efektif Cegah Serangan Virus Corona, Ini Anjuran WHO
Risiko itu bisa terjadi karena bentuk dot tidak tepat, posisi bayi menyusu, kesiapan bayi menerima aliran susu, dan intensitas mengisap dot.