Negara G7 Tetapkan Aturan Baru, Facebook dan Amazon Bersiap Bayar Pajak Sebesar 15 Persen

Negara G7 Tetapkan Aturan Baru, Facebook dan Amazon Bersiap Bayar Pajak Sebesar 15 Persen. Simak selengkapnya di dalam berita ini.

CNN.com
Logo Google dan Facebook. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Negara-negara yang tergabung dalam Kelompok 7 atau G7 baru saja menyepakati tarif pajak minimum bagi perusahaan global.

Perusahaan global yang melakukan kegiayan usaha di negara anggota G7 bakal dikenakan pajak sebesar 15 persen. Besaran tarif itu diusulkan Amerika Serikat sekaligus membuka jalan pagi pengenaan pajak perusahaan multinasional dimana mereka menghasilkan uang, bukan hanya di negara asal.

Usulan tarif pajak itu sudah disepakati pada pertemuan menteri keuangan di London, Sabtu (5/6/2021). Kesepakatan antar negara G7 ini menandai capaian penting yang dapat membantu sejumlah negara mengumpulkan pajak lebih banyak dari perusahaan besar.

Dengan besaran tarif pajak itu, sangat memungkinkan pemerintah untuk mengenakan pungutan pada raksasa teknologi AS seperti Amazon Inc. dan Facebook Inc. Diterapkannya tarif pajak itu bertujuan untuk memodernisasi konsensus pajak internasional berusia seabad dan mendinginkan ketegangan transatlantik yang mengancam menjadi perang dagang di bawah Donald Trump.

Baca juga: Sering Mabuk Perjalanan, Ini Tips untuk Mencegahnya

Meski baru sebatas kesepakatan antar anggota G7, detail dari perjanjian masih harus diselesaikan dan lebih banyak negara harus ikut menandatangani perjanjian. Jika sudah melewati proses tersebut implementasi penuh tarif pajak ini bisa direalisasikan dalam waktu bertahun-tahun.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen, memuji keputusan yang diambil G7. Dia menegaskan bahwa kesepakatan akhir itu akan menyertakan Amazon dan Facebook.

Pengenaan pajak terhadap Amazon sebelumnya menjadi ganjalan karena meski berpendapatan jumbo, perusahaan itu dinilai bermargin keuntungan tipis.

"Apa yang Anda lihat adalah kebangkitan multilateralisme, kemauan negara-negara terkemuka di G7 dan G20 untuk bekerja sama mengatasi tantangan paling kritis yang dihadapi ekonomi global,” kata Yellen seperti dilaporkan Reuters, Minggu (3/6/2021).

Para menkeu negara G7 saat ini akan beralih ke pertemuan menteri keuangan G20 pada Juli di Italia dan pembicaraan jangka panjang antara sekitar 140 negara di Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Pakta integritas G7 itu menandai langkah untuk menulis ulang sistem global yang selama ini memungkinkan perusahaan besar menghemat miliaran dolar tagihan pajak dengan mengalihkan yurisdiksi.

Menanggapi tarif pajak baru tersebut,  perusahaan teknologi terbesar di dunia kini berfokus pada bagaimana kesepakatan itu dapat membantu menjernihkan aturan tentang di mana harus membayar pajak.

"Kesepakatan hari ini adalah langkah pertama yang signifikan menuju kepastian bagi bisnis dan memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem pajak global," kata Wakil Presiden Urusan Global Facebook Nick Clegg.

Seorang juru bicara Amazon mengatakan proses yang dipimpin OECD akan membantu membawa stabilitas ke sistem pajak internasional. Dia menggambarkan kesepakatan itu sebagai langkah maju yang disambut baik dalam upaya mencapai tujuan bersama. (FANDI PERMANA)

Baca juga: Ikatan Reyna dan Andin Makin Kuat, Ini Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, Senin 7 Juni 2021

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved