Virus Corona
Klaster Tahlilan, Ada 10 Anak-anak di Cilincing Terpapar Covid-19, Ketua RW Semper Barat: Lockdown
Klaster tahlilan, ada 22 warga RT 01 RW 04 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, terpapar Covid-19 dan 10 diantaranya masih anak-anak.
Penulis: Desy Selviany | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebanyak 22 warga RT 01 RW 04 Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, terpapar Covid-19.
Penyebab 22 warga Semper Barat terpapar Covid-19, lantaran mereka mengikuti acara tahlilan warga setempat.
Diketahui, dari 22 warga klaster tahlilan tersebut, diantaranya ada 10 anak-anak di Semper Barat terpapar Covid-19.
Mengetahui hal itu, pemukiman padat penduduk di Cilincing itu langsung menerapkan lockdown mikro, sejak Senin (31/6/2021).
Baca juga: Tahlilan, 22 Warga Semper Barat Cilincing Terpapar Covid-19, Kini Dibawa ke RS Wisma Atlet Kemayoran
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 2 Juni 2021: Dosis Pertama 16.766.263, Suntikan Kedua 10.852.984 Orang
Baca juga: Dua Pemudik Ini Terpapar Covid-19 Hingga Harus Dirawat di RLC Kota Tangsel, Begini Kisahnya
Ketua RW 04 Semper Barat Muhammad Roji mengatakan, penularan Covid-19 itu berasal dari klaster tahlilan.
Dari 95 warga yang jalani uji swab masal, sebanyak 22 orang dinyatakan positif Covid-19.
"Maka kami adakan lockdown. Ditutup, jadi enggak boleh keluar warga RT 01. Kawasan ini padat, ada 450 kepala keluarga dalam satu RT," jelasnya dikonfirmasi Rabu (2/6/2021).
Saat ini kata Roji, lingkungan rumahnya juga sudah sepi dari aktivitas warga. Khususnya saat malam hari.
Warga luar RT 01 juga enggan masuk ke wilayah itu karena kawasan tersebut masuk ke dalam zona merah.
Roji sendiri belum dapat memastikan sampai kapan lockdown mikro akan diberlakukan.
Sebab, sampai saat ini pihaknya masih melakukan tracing terhadap warga yang kontak erat dengan kasus Covid-19.
Meski begitu, saat ini warga RT 01 RW 04 sudah menerima bantuan makanan siap saji dari Sudin Sosial Jakarta Utara.
Saat ini kata Roji yang menjadi perhatian ialah anak-anak.
Sebab 10 dari 22 kasus yang tertular Covid-19 merupakan anak-anak.
"Soalnya banyakan yang kena keluarga, balita-balita, anak kecil saja yang satu tahun ada, tujuh tahun ada, jadi sekira 10 anak," terangnya.
Sebelumnya 22 warga RT01 RW 04, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara terpapar Covid-19.
Ketua RW 04 Semper Barat Muhammad Roji mengatakan awalnya ada satu warga yang terpapar Covid-19 dan meninggal dunia di lokasi kerjanya.
Warga inisial A (38) itu bekerja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Awalnya, tidak ada yang tahu A terpapar Covid-19.
Hal itu membuat warga melayat prosesi pemakaman A di TPU Rorotan. Bahkan mereka mengikuti tahlil di malam harinya.
"Setelah itu malamnya ada acara tahlil jadi banyak orang di situ, nah itu masalahnya," ujar Roji dikonfirmasi Rabu (2/6/2021).
Kemudian, baru diketahui setelahnya bahwa A terpapar Covid-19.
Keluarga A pun akhirnya menjalani uji PCR.
Hasilnya orang tua A dan tiga anaknya dinyatakan terpapar Covid-19.
Dari temuan itu, kemudian Lurah Semper Barat mengadakan swab masal terhadap 95 warga yang kontak erat dengan keluarga A.
Hasilnya pada Senin (31/6/2021) total ada 22 warga yang terpapar Covid-19 dari klaster tahlilan itu.
Sebanyak 18 warga dievakuasi ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet.
Sementara empat lainnya dirawat di Rumah Sakit Pekerja.
Diduga kata Roji, penularan Covid-19 terjadi saat malam tahlil karena warga kontak erat dengan keluarga A yang juga terpapar virus corona.
Saat ini mayoritas warga yang terpapar masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
Sampai saat ini, tracing dan testing masih dilakukan oleh pihak puskesmas.
Diberitakan sebelumnya, gara-gara ikut tahlilan, ada 22 warga RT 01 RW 04 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara terpapar Covid-19.
Adanya 22 warga Semper Barat Cilincing terpapar Covid-19 akibat ikut acara tahlilan warga ini dibenarkan Ketua RW 04 Semper Barat, Muhammad Roji.
Muhammad Roji mengatakan awalnya ada satu warga yang terpapar Covid-19, hingga meninggal dunia di lokasi kerjanya.
Warga inisial A (38) itu bekerja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Awalnya, tidak ada yang tahu A terpapar Covid-19.
Hal tersebut membuat warga melayat prosesi pemakaman A di TPU Rorotan.
Bahkan mereka mengikuti tahlil di malam harinya.
"Setelah itu malamnya ada acara tahlil jadi banyak orang di situ, nah itu masalahnya," ujar Roji dikonfirmasi Rabu (2/6/2021).
Kemudian, baru diketahui setelahnya bahwa A terpapar Covid-19. Keluarga A pun akhirnya menjalani uji PCR.
Hasilnya orang tua A dan tiga anaknya dinyatakan terpapar Covid-19.
Dari temuan itu, kemudian Lurah Semper Barat mengadakan swab massal terhadap 95 warga yang kontak erat dengan keluarga A.
Hasilnya pada Senin (31/6/2021) total ada 22 warga yang terpapar Covid-19 dari klaster tahlilan itu.
Sebanyak 18 warga dievakuasi ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet.
Sementara empat lainnya dirawat di Rumah Sakit Pekerja.
Diduga kata Roji, penularan Covid-19 terjadi saat malam tahlil karena warga kontak erat dengan keluarga A yang juga terpapar virus corona.
Saat ini mayoritas warga yang terpapar masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
Sampai saat ini, tracing dan testing masih dilakukan oleh pihak puskesmas.
Update Vaksinasi Covid-19 RI 2 Juni 2021
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 16.766.263 (36,95%) penduduk hingga Rabu (2/6/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 10.852.984 (24,49%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 1 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 430.578 (23.6%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 314.841 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 200.937 (11.0%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 155.006 (8.5%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 71.689 (3.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 62.179 (3.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 60.522 (3.3%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 49.595 (2.7%)
BALI
Jumlah Kasus: 47.287 (2.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 44.965 (2.5%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 44.443 (2.4%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 34.802 (1.9%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 32.088 (1.8%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 24.482 (1.3%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 22.627 (1.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.461 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 18.387 (1.0%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 18.294 (1.0%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 17.054 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 16.268 (0.9%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 15.776 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 15.139 (0.8%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 12.902 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 12.295 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 12.037 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 10.962 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.524 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 9.678 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 9.325 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 8.114 (0.4%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 7.744 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.506 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.501 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 4.519 (0.2%).
(Wartakotalive.com/M24/PEN)