Pilpres 2024
PDIP Target Menang di Pemilu 2024, Puan Maharani Sebut Sosok Capres, Versi Survei Ganjar Pranowo
PDIP memastikan telah membuat target kemenangan pada Pemilu 2024. Puan Maharani sebut kriteria Capres PDIP, Ganjar Pranowo Capres PDIP versi survei
Bambang menyebut tiga kriteria pemimpin yang patut diusung nantinya.
Ketiga kriteria itu diketahui setelah dilakukan penelusuran rekam jejak pada yang bersangkutan.
“Dari penelusuran rekam jejak, akan diketahui tiga hal. Karakternya, kompetensinya dan kapasitasnya,” kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini.
PDIP Menang Jika Pemilu Hari Ini
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menjadi partai politik (Parpol) yang paling banyak terpilih jika pemilihan legislatif digelar pada hari ini.
Hal itu terlihat dalam temuan survei nasional Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC). Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tampak masih dipilih sebanyak 19,60 persen.

"Jika pemilihan legislatif dilakukan saat ini partai politik apa yang akan Anda pilih tingkatan nasional? Yang tertinggi partai PDIP dengan 19,60 persen," kata Peneliti Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Bagis Balghi dalam diskusi daring, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: Terungkap Motif ART Culik Bayi Anggota Kodam Jaya
Setelah PDIP, lima partai politik yang berada di posisi lima besar adalah Partai Gerindra 15,03 persen, Partai Demokrat 14,80 persen, Partai Golkar 10,40 persen dan PKS 9,10 persen.
Kemudian, disusul PKB 5,50 persen, partai Nasdem 4,40 persen, PAN 4,40 persen, PSI 2,40 persen, dan PPP 1,50 persen.
Sementara itu, partai politik yang berada di bawah 1 persen adalah PBB 0,40 persen, Hanura 0,20 persen, Perindo 0,20 persen, Garuda 0,10 persen, PKPI 0,10 persen dan tidak menjawab 11,87 persen.
Bagis menyampaikan mayoritas responden juga mengaku masih bisa mengubah pilihannya.
Baca juga: Sering Diserang Ferdinand, Popularitas AB Melejit, Jhon Curiga FH Bagian Tim Pencitraan Anies
Hanya beberapa responden yang mengaku tak akan mengubah pilihan pilihan partainya tersebut.
"Ketika kita tanya konsistensinya apakah bisa mengubah pilihannya terkait parpol? 59,9 persen masyarakat menyatakan masih bisa berubah, kemudian 31,67 persen tidak akan berubah, 6,8 persen tidak tahu dan 2,48 persen tidak menjawab," jelasnya.
Lebih lanjut, Bagis menyatakan faktor yang paling banyak membuat masyarakat mengubah pilihannya adalah faktor program kerja yang nyata 39,3 persen dan pengaruh tokoh agama atau masyarakat 34,21 persen.
Selanjutnya, kampanye kandidat 11,90 persen, dari lingkungan kerabat atau teman kantor 9,34 persen, kunjungan kandidat 1,9 persen, uang barang ataupun jasa 1,8 persen dan kunjungan relawan 1,07 persen.