Konflik Palestina Israel
Vokalis Pink Floyd Dukung Palestina, Roger Waters Coret Tembok Pembatas Israel: 'No Thought Control'
Musisi asal Inggris sekaligus vokalis Pink Floyd band, Roger Waters mencoret tembok pembatas Israel-Palestina.
Israel mengatakan sedang membangun tembok untuk mencegah penyerang Palestina.
Para pelaku bom bunuh diri telah menewaskan lebih dari 500 orang Israel dan melukai lebih banyak lagi sejak pecahnya pertempuran antara kedua belah pihak pada September 2000.
Palestina mengecam rintangan itu sebagai front untuk merebut wilayah yang mereka klaim untuk negara masa depan.
Israel mengatakan penghalang setengah jadi sepanjang 470 mil itu akan menjadi 95 persen pagar elektronik dan hanya 5 persen tembok saat selesai.
Rage Against The Machine Dukung Palestina
Tak hanya vokalis Pink Floyd Roger Waters, konflik Israel Palestina jadi perhatian band rock asal Amerika Serikat, Rage Against the Machine (RATM).

Diketahui, Rage Against the Machine band mengekspresikan dukungannya terhadap warga Palestina, Gaza dan Masjid Al-Aqsa
Band Rage Against the Machine tersebut mengekspresikan dukungannya terhadap Palestina dari media sosial.
Mengutip artikel loudwire.com, Rage Against the Machine mungkin tidak memiliki panggung dan mikrofon saat ini untuk berbicara tentang kesengsaraan dunia.
Akan tetapi mereka memiliki media sosial dan mereka telah menggunakannya untuk ekspresikan dukungannya mereka, kepada rakyat Palestina.

Diketahui saat ini Palestina tengah dalam konflik dengan Israel.
Pertikaian yang sedang berlangsung antara Tentara Israel dan militan Palestina di Gaza baru-baru ini meningkat dengan peluncuran roket dan rudal ke wilayah sipil.
Menurut New York Times, lebih dari 1.000 roket telah ditembakkan dari Gaza pada Rabu malam (12 Mei) setelah kekerasan meletus pada Senin (10 Mei).
Berbicara tentang kekerasan yang sedang berlangsung di negara itu, band tersebut menyatakan melalui Twitter.
"The violence and atrocities we are witnessing in Sheikh Jarrah, the Al Aqsa compound and Gaza are a continuation of decades of Israel’s brutal apartheid and violent occupation of Palestine"