Berita Jakarta
Wagub Ariza Jawab Sindiran Djarot soal Kekosongan Kursi Eselon 2 dan 239 ASN Ogah Ikuti Lelang
Ahmad Riza Patria menyebut Pemprov DKI Jakarta telah membuka kembali seleksi lelang jabatan hingga tanggal 4 Juni.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi komentar mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, soal banyaknya kekosongan kursi pejabat eselon 2 dan ogahnya 239 ASN mengikuti lelang jabatan.
Tercatat ada 18 posisi jabatan yang kosong setingkat Kepala Dinas, Wakil Kepala Dinas, Wali Kota dan Kepala Biro.
Politikus Partai Gerindra ini menyebut, Pemprov DKI Jakarta telah membuka kembali seleksi lelang jabatan hingga tanggal 4 Juni.
Dia berharap, aparatur sipil negara (ASN) yang memenuhi kriteria untuk mengikuti seleksi terbuka itu.
Baca juga: Denny Siregar Pertanyakan Alasan Anies Pasang Ornamen Lampu Bernuansa Palestina
“Jadi kita tunggu dan kami ajak semuanya ASN yang memenuhi syarat dapat mengikuti proses lelang,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Jumat (21/5/2021).
Ariza mengatakan, lelang jabatan ASN sangat penting dalam mengetahui sejauhmana kompetensi mereka untuk menjadi pemimpin di sebuah satuan perangkat kerja daerah (SKPD).
Soalnya para ASN diwajibkan mengikuti serangkaian tes yang dilakukan panitia seleksi (pansel) dari tea tertulia, wawancara dan tes kesehatan.
“Itu bagian dari proses dan tentu kami berharap semua yang memenuhi syarat bisa ikut dalam lelang, sehingga pemprov mendapatkan pilihan yang banyak dan pilihan yang baik untuk jabatan-jabatan tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Aksi Bela Palestina di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Massa Menuntut Kemerdekaan dan Solusi Konkret
“Kemudian pada akhirnya bisa memberikan kinerja yang baik dalam proses pembangunan, agar kotanya maju bahagia warganya dan yang paling penting kami dapat meningkatkan kesejahteraan bagi warga Jakarta,” lanjutnya.
Namun demikian, Ariza belum mengetahui jumlah ASN yang sampai saat ini ikut mendaftar dalam seleksi jabatan itu. Proses pendaftaran seleksi terbuka ditangani oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta.
Seperti diketahui, Djarot mengomentari soal banyaknya kekosongan kursi eselon 2 dan 239 ASN yang ogah mengikuti lelang jabatan eselon 2 sebagaimana surat edaran (SE) Sekda DKI Jakarta Marullah Matali.
Baca juga: Rizieq Shihab Bilang Pondok Pesantrennya di Megamendung Pernah Diintai Drone BIN, Rumahnya Diawasi
Baca juga: Usai Kabur ke Bandung, Anak Anggota DPRD Kota Bekasi Terduga Kasus Asusila, Diserahkan ke Polisi
Politikus PDI Perjuangan itu kemudian membandingkan ketika koleganya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Hal ini, seingat saya, tidak pernah terjadi di masa Ahok-Djarot,” kata Djarot kepada wartawan, Jumat (21/5/2021).
Djarot juga merasa heran dengan fenomena ini karena para ASN cenderung biasanya mengejar karir lebih tinggi. Jabatan ini tentunya dengan tanggung jawab dan kewenangan yang lebih besar, serta tunjangan penghasilan pegawai (TPP) yang lebih tinggi.
Baca juga: Ahmad Riza Patria Sebut Vaksin Gotong Royong Membantu Pemerintah dalam Program Vaksinasi Covid-19
“Hampir tidak ada kekosongan jabatan saat itu karena DKI mempunyai stok yang cukup banyak ASN, yang sudah mengikuti lelang jabatan, sehingga, kalau ada yang mundur atau tidak cakap bekerja, bisa cepat diganti,” ungkapnya. (faf)