Vaksinasi Covid19

Komnas KIPI Pastikan Tak Ada Warga yang Meninggal Akibat Vaksinasi Covid-19

Ketua Komnas KIPI Prof Hindra Irawan Satari menegaskan, hingga kini tidak ada warga yang meninggal karena vaksinasi Covid-19.

Warta Kota/Rizki Amana
Berdasarkan data Komnas KIPI, terdapat 27 kasus kematian diduga akibat vaksinasi Sinovac. Namun setelah diinvestigasi, kematian tidak terkait imunisasi. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari menegaskan, hingga kini tidak ada warga yang meninggal karena vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, hal ini perlu dijelaskan kembali, mengingat banyaknya berita simpang siur yang mengaitkan beberapa kasus kematian akibat vaksin Covid-19.

Berdasarkan data Komnas KIPI, terdapat 27 kasus kematian diduga akibat vaksinasi Sinovac.

Baca juga: Terawan Mundur dari Pencalonan Dubes RI untuk Spanyol, DPR Tunggu Penggantinya

Namun setelah diinvestigasi, kematian tidak terkait imunisasi.

Dari kasus tersebut, 10 kasus akibat terinfeksi Covid-19, lalu 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 1 orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak, dan 2 orang karena diabetes mellitus dan hipertensi tidak terkontrol.

“Kenapa kami bisa membuat diagnosis itu? Karena datanya lengkap."

Baca juga: Anggota DPR Kini Punya Pelat Nomor Kendaraan Khusus, Gampang Dipantau Jika Melanggar Lalu Lintas

"Diperiksa, dirawat, di-rontgen, diperiksa lab, di CT-scan, dapat diagnosisnya,” Jelas Prof Hindra lewat keterangan tertulis Kementerian Kesehatan, Jumat (21/5/2021).

Sedangkan yang meninggal diduga akibat vaksinasi dengan AztraZeneca dilaporkan 3 orang.

Namun, juga tidak diakibatkan oleh vaksinasi.

Baca juga: Polisi Identifikasi Ada 9 Kelompok Teroris KKB di Papua, Anggotanya Mencapai 150 Orang

Satu di antaranya adalah kasus kasus Trio Fauqi Virdaus di Jakarta.

Meski demikian, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan terus melakukan proses investigasi lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti kematian pria berumur 22 tahun ini.

"Trio ini tidak pernah periksa ke dokter, enggak ada hasil lab, rontgen, CT Scan kepala, jadi sulit."

"Apakah ini terkait imunisasi, namun juga sulit untuk mengatakan ini tidak terkait imunisasi," paparnya.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 14.369.233 (35,19%) penduduk hingga Kamis (20/5/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 9.536.102 (23,371%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 21 Mei 2021: 5.746 Pasien Baru, 4.570 Sembuh, 186 Meninggal

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Dua Warga Inggris Kabur Saat Mau Dikarantina di Hotel, Tinggalkan Koper di Taksi, Bakal Dideportasi

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 19 Mei 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 420.459 (24.0%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 301.003 (17.2%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 191.588 (10.9%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 151.931 (8.7%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 70.404 (4.0%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 61.795 (3.5%)

RIAU

Jumlah Kasus: 52.696 (3.0%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 48.563 (2.8%)

BALI

Jumlah Kasus: 46.555 (2.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 42.524 (2.4%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 40.904 (2.3%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 33.995 (1.9%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 30.910 (1.8%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 22.563 (1.3%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 21.474 (1.2%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 20.433 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 17.188 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 16.052 (0.9%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 15.727 (0.9%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 15.695 (0.9%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 13.828 (0.8%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 12.724 (0.7%)

ACEH

Jumlah Kasus: 12.615 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 11.942 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 10.966 (0.6%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 10.477 (0.6%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 9.602 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 9.182 (0.5%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 8.742 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 7.656 (0.4%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 7.508 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 5.496 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 5.449 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 4.455 (0.3%). (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved