Berita Nasional
PHK Merebak, Pengangguran Indonesia Tembus 8,75 juta Orang, KSPI Soroti Kedatangan TKA China
Badan Pusat Statistik juga, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang atau meningkat 1,82 juta orang.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi RI yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) terkontraksi minus 0,74 persen di kuartal I 2021 (year on year/yoy).
Sementara pertumbuhan ekonomi RI triwulan I 2021 secara kuartalan (Q to Q) tercatat minus 0,96 persen dibandingkan posisi triwulan IV 2020.
Capaian ini sekaligus membuat ekonomi RI masih mengalami resesi karena belum mampu tumbuh positif seperti sebelum Covid-19.
BPS juga mencatat, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang.
Baca juga: Dimarahi karena Masak Telur, ART di Cengkareng Hantam Majikannya yang Sudah Jompo Pakai Galon
Baca juga: Pengangguran Makin Banyak, Suku Bunga Acuan Bank Sentral AS Tidak Bisa Gerak
Bila dibandingkan dengan Februari 2020 yang sebanyak 6,93 juta, jumlah ini meningkat 1,82 juta orang.
Kepala BPS Suhariyanto kemudian mengingatkan, jumlah pengangguran yang lebih tinggi dari Februari tahun lalu karena pada tahun lalu Covid-19 masih belum ada di Indonesia.
“Perlu diingat, Februari tahun lalu Covid-19 belum ada. Kalau sekarang, kita dibayang-bayangi Covid-19,” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers secara daring pada awal Mei.
Kabar baiknya, bila dibandingkan dengan jumlah pengangguran pada Agustus 2020 yang pada saat itu mencapai 8,75 juta, jumlah pengangguran pada Februari tahun ini terpantau turun 1,02 juta orang.
Baca juga: Selain Korban PHK Jumlah Lulusan SMA Belum Dapat Kerja Menambah Angka Pengangguran Makin Melejit
Baca juga: Siswi Penghina Palestina di Bengkulu Dikeluarkan dari Sekolah, Ferdinand Berang: Ini Berlebihan
Meski begitu, Suhariyanto mengakui kalau ini bukan berarti angka pengangguran sepenuhnya pulih (recovery) pada Februari 2021.
Dengan demikian, secara keseluruhan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2021 tercatat 6,26%. Ini pun meningkat dari posisi pada Februari 2020 yang sebesar 4,94%, tetapi turun dari posisi Agustus 2020 yang sebesar 7,07%.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) tercatat turun menjadi 68,08%, dari bulan Februari 2020 yang pada saat itu 69,21%. Namun, posisi ini naik bila dibandingkan dengan Agustus 2020 yang 67,77%.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang bekerja formal sejumlah 40,38% dari total angkatan kerja.
Sedangkan yang bekerja secara informal mencapai 59,62%.
Bila menilik jam kerja pun, sebanyak 84,14 juta orang merupakan pekerja penuh atau minimal 35 jam kerja per minggunya.
Mendag Harap Perjanjian Perdagangan Perbatasan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat RI- Malaysia |
![]() |
---|
Indonesia Spice Up The World, Sandiaga Uno Kunjungi Pabrik Rendang Produksi 30 Ton di Bulgaria |
![]() |
---|
Zulhas Temui Menteri Malaysia Bahas Rencana Penandatanganan Perjanjian Perdagangan Perbatasan |
![]() |
---|
KLHK Minta Masyarakat Tidak Membeli Produk dari Produsen yang Tidak Komitmen Terhadap EPR, Kenapa? |
![]() |
---|
Buka Peluang Usaha-Lapangan Kerja, Sandiaga Uno Temui Menteri Pariwisata Bulgaria |
![]() |
---|