Timnas Senior
Shin Tae-yong Pelatih timnas, Sesalkan Pemain Timnas Indonesia Makannya Sedikit Pengaruh ke Fisik
Padahal menurut Shin Tae-yong asupan makanan sangat berpengaruh ke fisik dan mental
Penulis: Abdul Majid |
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Selain faktor malasnya melakukan latihan tambahan, manajer pelatih Shin Tae-yong juga membeberkan kebiasaan buruk pemain Timnas Indonesia lainnya, sedikit makan.
Hal itu ia katakan dalam acara pelepasan para pemain Timnas Indonesia ke UEA guna melakoni tiga laga sisa di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G.
“Untuk punya mental kuat perlu juga fisik kuat kalian harus mewujudkannya dengan banyak makan. Tapi sekarang saja saya lihat kalian makannya sedikit. Dengan makan seperti ini kalian tidak akan punya stamina main 90 menit,” kata Shin Tae-yong, Jumat (14/5/2021).
Padahal menurut Shin Tae-yong asupan makanan sangat berpengaruh ke fisik dan mental.

Jika kondisi fisik sudah capek dalam pertandingan maka mental bertanding pemain juga menurut, begitu pun konsentrasi. Ujung-ujungnya pemain bakal kerap melakukan kesalahan.
Untuk itu, Shin Tae-yong bakal kembali menempa fisik para pemain begitu tiba di Uni Emirat Arab.
“Sepakbola itukan 90 menit, kalau fisik menurun otomatis mental menurun. Mental menurun maka konsentrasi menurun dan akan mudah untuk membuat kesalahan. Jika mental dan fisik kalian bagus maka kemampuan kalian akan meningkat,” ujar Shin Tae-yong.
“Rasa capek itu harus dilawan. Itu yang akan membentuk mental kalian. Kalau diberi materi latihan yang intensitasnya tinggi dan membuat kalian capek, atau latihan harus menggunakan energi lebih, itu harus dijalani,” jelasnya.
Baca juga: Ketum PSSI Minta Shin Tae-yong Menjaga Evan Dimas saat Berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2022
Baca juga: Shin Tae-yong Bangun Kekuatan Fisik dan Mental Skuad Timnas Indonesia Jelang Berangkat ke Dubai
Baca juga: Shin Tae-yong Tidak Janji Bawa Timnas Menang di 3 Laga Sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia
Lebih lanjut, pelatih asal Korea Selatan itu percaya, pesepakbola Indonesia punya potensi untuk bisa bermain di klub-klub luar negeri.
Hanya saja kebiasaan buruk yang masih dilakukan menghambat mereka untuk berkembang sehingga tak bisa bersaing dengan pemain-pemain di luar negeri yang punya fisik dan mental bagus.
“Kalian cukup bisa main di luar negeri, tapi dari sekarang harus bisa mengubah minimal sedikit saja, untuk punya mental dan fisik yang kuat, dan setiap pertandingan kalian harus punya pikiran, kalau kita tidak bunuh lawan, maka kita yang mati. Dengan mental seperti itu maka tinggal mengikuti latihan yang baik,” pungkasnya.