Hari Raya Idul Fitri
Pembukaan Objek Wisata Saat Larangan Mudik Lebaran, Airlangga Hartarto: Yang Atur Pemda Setempat
Dibukanya objek wisata di tengah kebijakan peniadaan mudik Lebaran, mengacu pada aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, menanggapi pembukaan objek wisata saat periode larangan mudik Lebaran 2021.
Menurut Airlangga, dibukanya objek wisata di tengah kebijakan peniadaan mudik Lebaran, mengacu pada aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Yakni, aturan soal pengunjung harus dipastikan menerapkan prokol kesehatan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, serta pembatasan pengungunjung yang hanya 50 persen.
Baca juga: Anggota KKB Papua yang Tewas Saat Baku Tembak Lawan Polri-Kopassus Ajudan Pribadi Lesmin Waker
Hal itu disampaikan Airlangga dalam dialog bertajuk Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pascalibur Lebaran, yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (15/5/2021).
“Pemerintah sudah jelas mengatur dalam PPKM mikro bahwa tempat-tempat publik diwajibkan untuk mengikuti protokol kesehatan."
"Dan dibuka dengan kapasitas maksimal 50 persen,” kata Airlangga.
Baca juga: Pemerintah Diminta Bentuk Pasukan Gabungan TNI-Polri Tumpas MIT Poso
Menko Perekonomian ini mengatakan, pembukaan tempat wisata diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing.
Tentunya, dengan pedoman PPKM Mikro soal aturan pembukaan tempat-tempat wisata atau publik yang sifatnya komunal.
“Yang dibolehkan yang sifatnya komunal, artinya diaglomerasi wilayah yang terkait."
Baca juga: Besok Diprediksi Puncak Arus Balik Lebaran 2021, Ini Empat Titik Fokus Pengamanan Polda Metro Jaya
"Tentu ini pengaturan teknis dari masing-masing pemda bisa mengatur," jelas Airlangga.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Rabu (12/5/2021), mengatakan, fasilitas umum tetap bisa dibuka, namun perlu pembatasan jam operasional dan jumlah pengunjung serta penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Jangan sampai kelalaian penyelenggara menyebabkan penularan Covid-19 secara masif.
Baca juga: Pemudik Mulai Berkurang, Kapolri Kini Antisipasi Arus Balik
Satgas di daerah beserta posko-posko yang ada diharap berpartisipasi dalam mengawasi kedisiplinan masyarakat selama masa-masa liburan ini.
"Para kepala daerah diimbau bertanggung jawab mengawasi perayaan Idulfitri di daerahnya masing-masing."
"Jangan sampai terlena dengan status zonasi yang ada saat ini," pinta Wiku.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 14 Mei 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 418.820 (24.1%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 295.789 (17.1%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 189.356 (10.9%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 150.901 (8.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 69.971 (4.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 61.708 (3.6%)
RIAU
Jumlah Kasus: 51.172 (3.0%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 48.340 (2.8%)
BALI
Jumlah Kasus: 46.171 (2.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 41.777 (2.4%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 40.111 (2.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 33.835 (2.0%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 30.476 (1.8%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 22.163 (1.3%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 21.179 (1.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.433 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 16.886 (1.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 15.723 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 15.577 (0.9%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 15.533 (0.9%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 13.009 (0.8%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 12.681 (0.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 12.157 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 11.891 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 10.827 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.470 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 9.144 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 9.116 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 8.649 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 7.629 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 7.431 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.486 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.433 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 4.441 (0.3%). (Fransiskus Adhiyuda)