Berita Depok
Harga Daging Sapi dan Ayam di Kota Depok Naik, Permintaan Masih Stabil, Ibu-ibu Tetap Beli
Meski harga daging sapi dan ayam melonjak naik di Depok, permintaan tetap stabil karena ibu-ibu tetap membeli daging untuk masakan Lebaran.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Harga daging sapi di Kota Depok mengalami kenaikan jelang malam takbiran Idul Fitri 1442 Hijriah pada Kamis (12/5/2021).
Salah seorang pedagang daging sapi, Irwan mengatakan, kenaikan harga terjadi jelang H-3 lebaran atau tepatnya pada Senin (10/5/2021).
Sebelumnya harga daging sapi yang dijualnya dibandrol Rp 140.000 per kilogram pada saat menjelang Ramadan.
Baca juga: Harga Daging Sapi Melejit Rp 140.000 per Kilogram di Pasar Kramat Jati Bikin Pembeli Menjerit
"Mau puasa kan naik dari Rp 130.000 ke Rp 140.000 per kilogram. Sekarang naik lagi jadi Rp 150.000 per kilogram," akunya kepada Warta Kota di Pasar Agung Depok, Sukmajaya, Jawa Barat, Kamis (12/5/2021).
Irwan mengaku kenaikan ini diprediksi tak akan mengalami kenaikan lagi pada saat hari H lebaran, karena, kata dia, permintaan melonjak naik hanya menjelang lebaran.
"Justru nanti habis lebaran malah turun, biasanya paling lama seminggu setelah lebaran tuh turun, balik lagi ke harga semula (Rp 120.000 - Rp 130.000 per kilogram)," paparnya.
Baca juga: Daging Sapi Mahal, Warga Terpaksa Makan Ketupat Lebaran dengan Daging Ayam
Meski harga naik, Irwan mengaku permintaan atau tingkat pembelian tak mengalami penurunan terlebih semakin mendekati hari lebaran.
"Alhamdulilah penjualan sih engga turun, pasti ada aja yang beli. Dibandingkan tahun lalu sih sama aja ya (penjualannya)" tuturnya.
Untaian nada serupa juga diakui Ahmad (62), kenaikan harga menjadi hal yang wajar lantaran pasti ada kenaikan harga daging menjelang lebaran.
Baca juga: Harga Daging Sapi di Kota Bekasi Melonjak Tinggi, Kini Harganya Menyentuh Rp 160.000 per Kilogram
Namun kenaikan harga tak membuag pembelian lesu, terlebih dirinya yang telah belasan tahun jadi pedagang daging sapi ini telah memiliki pelanggan setianya.
"Engga pernah sepi kalau daging sih, apalagi kalau lebaran pasti banyak yang nyari mau berapapun harganya," papar Ahmad.
Namun memang, Ahmad mengatakan ada perbedaan dimasa pandemi Covid-19 dengan penjualan sebelum adanya virus yang mendunia dari Wuhan, Tiongkok itu.
Baca juga: Pedagang Daging Sapi di Pasar Modern BSD Kasihan Lihat Konsumen Terkejut Harga Naik
"Beda pasti ada ya, turun sih pasti tapi ya alhamdulilah memang engga pernah sepi-sepi banget lah," ujarnya.
Kenaikan juga terjadi pada harga ayam potong yang semula Rp 45.000 perekor, kini naik Rp 5.000 menjadi Rp 50.000 per ekor.
Seorang pembeli, Ruminah (60) mengatakan dirinya tetap membeli daging sapi meskipun harga naik. Sebab, lebaran tanpa daging sapi dikatakannya seperti kurang sempurna.
"Lebaran kan identiknya sama daging ya, jadi ya pasti beli walaupun harganya naik. Sudah biasa memang naik (harganya) tiap tahun," ucapnya.
Sama dengan Ruminah, Herman (55) mengaku akan tetap beli daging untuk dikonsumsi pada saat lebaran meskipun harganya mengalami kenaikan.
"Pasti beli, lebaran pasti makan daging. Harga naik sudah biasa," imbuhnya.