Flavio Cameron Pemain Muda Persita Tangerang Senang Gabung di Tim Senior Pendekar Cisadane

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rafsanzani Simanjorang

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemain Persita Tangerang U-20, Flavio Cameron tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya setelah menembus tim senior Persita.

Dikontrak selama 3 tahun, pemain kelahiran tahun 2002 menyebut impiannya menjadi pemain bola profesional terwujud.

Flavio pun langsung memasang target untuk dirinya sendiri.

"Saya mau berkembang di Persita, semoga diberikan jam terbang nantinya untuk musim kompetisi 2021 ini. Target saya lainnya adalah ingin masuk timnas Indonesia," ucapnya kepada Warta Kota, Selasa (11/5/2021).

Ia ingin mengikuti jejak teman sekamarnya yang kini sedang ikut TC timnas Indonesia, Alta Ballah.

Berposisi sebagai gelandang, Flavio menyebut dirinya terus belajar dari sosok senior di timnya, Ade Jantra.

"Beliau sering memberikan saya masukan. Beliau tak hanya baik di dalam lapangan, juga di luar. Selain itu, beliau cerdas, dan punya visi misi yang bagus di lapangan," ucap pemain yang mengidolakan Evan Dimas dan Fadhil Sausu ini.

Tak hanya itu, sebagai gelandang Flavio pun terus mengasah kemampuannya, sesuai dengan filosofinya.

"Bermain simpel, jangan cari sulit. Zona satu atau zona dua main simpel, dan zona tiga mungkin improvisasi," tambahnya.

Sementara itu, Flavio turut mengisahkan perjalanan kariernya.

Sewaktu kecil saya menonton Indonesia Super League. Dari situ saya berguman dalam hati, kapan saya bisa seperti itu (pemain bola)," ujarnya.

Baca juga: Firmansyah Mantan Kiper Persija Jakarta dan Persita Tangerang Ingin Jadi Lawyer Seperti Hotman Paris

Baca juga: Bek Persita Tangerang Dallen Doke Tolak Pinangan Cheongju FC Demi Membela Skuad Pendekar Cisadane

Baca juga: Dilepas Persita, Egi Melgiansyah: Nama & Logo Persita Jauh Lebih Besar dari Sekadar Nama di Punggung

Flavio menjelaskan, saat kecil dulu dirinya bahkan punya klub idaman seperti Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura.

Mewujudkan impian tersebut, Flavio pun masuk ke sekolah sepak bola yang bernama Bina Remaja Bintaro di usia tujuh hingga 11 tahunan.

"Saat itu saya sering menjadi pemain terbaik, topskor juga. Tapi lebih sering meraih gelar pemain terbaik. Usia 16 menuju 17 tahun, saya seleksi ke Persebaya junior. Saya masuk  ke usia 19 tahun. Pernah pula latihan dengan senior. Namun dulu saya tidak punya kesempatan jam terbang untuk masuk ke senior. Saat elit pro tidak ada lagi, saya pun memutuskan keluar dari Persebaya," tambahnya.