Berita Video

VIDEO Kisah Sertu Sigit, Babinsa yang Sulap Puluhan Hektar Ladang Ganja di Aceh jadi Kebun Jagung

"Tanaman ganja sudah bertahun-tahun ditanam oleh warga, jadi ini sangat tidak mudah"

Editor: Ahmad Sabran

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-  Menjabat anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) di desa Lambada di Kemukiman Lamteuba, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, Aceh menjadi tantangan tersendiri bagi Sertu Sigit Wahyudi.

Sejak 2015, ia menjadi personel Koramil 01/Seulimeum Kodim 0101/BS.  Awal bertugas sebagai Babinsa, Sigit merasa resah, pasalnya para penduduk mayoritas berprofesi sebagai penanam ganja.

Sigit pun mendapat perintah untuk membina mereka agar berubah menjadi petani tanaman produktif. Perjuangannya untuk mengajak warga agar mau menanam tanaman yang legal dan halal tidaklah mudah. 

"Tanaman ganja sudah bertahun-tahun ditanam oleh warga, jadi ini sangat tidak mudah, saya pernah memberi arahan kepada masyarakat, dari 25 orang, yang hadir, satu per satu pergi dan tersisa 5 sampai 7 orang, semua tidak antusias dan tidak percaya ajakan saya ini nyata," ujar lulusan Tamtama TNI tahun 2002 itu.

Namun dengan menunjukkan ketekunannya, akhirnya para warga lah yang  sangat antusias menanam komoditas lain. 

"Motivasi saya adalah ingin merubah image warga di sini, yang tadinya semua taunya lokasi ini adalah produsen ganja, sekarang sudah menanam jagung," ujarnya seperti dikutip dari Video yang diunggah akun Youtube TNI AD.

Sigit menyampaikan bahwa kalau warga mau berubah, dirinya bisa memfasilitasi, dan membantu tanpa meminta imbalan apapun. 

"Program cetak sawah di sini dari pemerintah daerah dan TNI AD, semua gratis dari buka lahan sampai pembibitan juga gratis, hingga akhirnya mereka mau meninggalkan tanaman terlarang tersebut," jelasnya. 

Ia pun tidak segan turun langsung mengajarkan proses pertanian, merawat, hingga menjaga sawah warga.

Selain jagungm juga ada tanaman padi dan kedelai, namun yang betul-betul menikmati keuntungan yang besar adalah jagung karena harganya saat ini sekitar Rp 4300 per kilogram.

"Jika panen satu hektar saja bisa menghasilkan 5 sampai 8 ton, di masa pandemi saat ini dapat uang susah, tapi kita bina para petani dengan sabar dan tekun, dan hasilnya sekitar Rp 20 juta bisa diraih oleh para petani ini," jelasnya.

Fakri Ketua kelompok Tani mengapresiasi langkah Sigit dan TNI AD dalam membantu warga meninggalkan tanaman ganja.

"Dulu kita tidak mengerti, tanam jagungnya terlalu rapat dan terlalu banyak, tapi kemudian diberi penjelasan, sekarang ya 80 persen saya kuasai ilmu jagung, sudah bisa 2,5 ons per bonggol jagung," tuturnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved