Larangan Mudik

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Masih Marak Warga yang Nekat Mudik Lebaran, Dirjen Hubdat: Putar Balik!

Dirjen Hubdat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, bila warga tetap ingin melakukan perjalanan mudik lebaran, pihak tetap minta pemudik putar balik.

Editor: PanjiBaskhara
TRIBUNJOGJA.COM / Irvan Riyadi
Dirjen Hubdat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, bila warga tetap ingin melakukan perjalanan mudik lebaran, pihak tetap minta pemudik putar balik. Foto Ilustrasi: Kendaraan pengantar pemudik diminta putar balik 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang Hari Raya Idul Fitri, masih banyak warga tetap nekat lakukan perjalanan mudik Lebaran.

Padahal, pemerintah telah membuat kebijakan, yakni kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 di masa pandemi Covid-19.

Walau warga paksakan diri melakukan perjalanan mudik Lebaran, petugas di pos penyekatan meminta pemudik putar balik.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi.

Baca juga: Kemenhub Catat 29.339 Kendaraan Putar Balik karena Nekad Melakukan Perjalanan Mudik

Baca juga: VIDEO Pedagang di Rest Area Tol Trans Jawa Terdampak Pelarangan Mudik

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Buat Program ‘Tidak Mudik Dibikin Asik’ Bertempat di Trans Studio Cibubur

Budi Setiyadi menegaskan, jika ditemukan adanya masyarakat yang terindikasi mudik akan diminta putar balik.

Ia membenarkan, menjelang Hari Raya Idul Fitri masih banyak warga yang memaksakan diri mudik ke kampung halaman mereka.

Kebanyakan dari mereka menggunakan pola perjalanan pada malam hari.

"Kami tentunya akan meminta masyarakat yang terindikasi mudik ini putar balik"

"Saat bertemu checkpoint pasti diminta putar balik yang terindikasi akan mudik," ucap Budi saat dikonfirmasi, Minggu (9/5/2021).

Ia menjelaskan untuk melakukan sortir terhadap masyarakat yang terindikasi mudik dengan melihat barang atau muatan yang dibawa.

"Atau melakukan pemeriksaan kendaraan plat hitam yang kartu identitasnya berbeda itu pasti akan melakukan mudik, dan travel gelap," ujar Budi.

Kemudian untuk kendaran sepeda motor, ujar Budi, untuk yang berplat nomor B atau T biasanya mereka ini baru selesai bekerja, jadi saat bertemu checkpoint akan diloloskan.

"Tetapi untuk plat G atau R atau yang terlihat membawa barang seperti ransel besar, itu kami akan minta untuk putar balik ke wilayah asal," ucap Budi.

29.339 Kendaraan Putar Balik

Periode larangan mudik lebaran 6-17 Mei 2021, sudah memasuki hari ketiga dalam penerapannya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, jumlah kendaraan yang diminta putar balik mencapai 29.339 unit dari data di lapangan.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi sebut dari 29.339 unit kendaraan dari laporan korlantas Polri diantaranya ada 2.932 mobil angkutan penumpang diminta untuk putar balik.

Sementara untuk mobil pribadi sebanyak 16.063 unit.

"Kemudian 8.447 unit sepeda motor dan 1.737 unit angkutan barang diminta untuk putar balik ke wilayah asal, saat bertemu dengan titik penyekatan," ucap Budi saat dikonfirmasi, Minggu (9/5/2021).

Budi juga menjelaskan, total kendaraan yang diminta untuk melakukan putar balik ada di titik penyekatan KM 31 dan perbatasan Bekasi hingga Karawang.

"Banyaknya jumlah pengendara ini, karena banyak pola yang bekerja di Karawang tapi bekerja di Jakarta dan mereka melakukan perjalanan pulang," ujar Budi.

Selain itu Ia juga mengungkapkan, untuk melakukan sortir terhadap masyarakat yang terindikasi mudik dapat dilihat dari kasat mata.

"Misalnya mobil pribadi yang membawa barang muatan, atau kendaraan mini bus plat hitam dengan kartu identitas berbeda itu pasti terindikasi mudik dan travel gelap," ucap Budi.

Sementara itu, maskapai penerbangan Citilink perkuat layanan penerbangan kargo domestik, selama periode larangan mudik 6-17 Mei 2021.

Citilink saat ini selama larangan mudik lebaran telah layani 36 penerbangan kargo ke 20 rute di Indonesia sejak 6 Mei 2021.

Pada 6 Mei 2021, Citilink mengangkut total kargo sekitar 250 ton, dengan rata-rata kargo yang diangkut di setiap penerbangan adalah 70 persen.

Direktur utama Citilink, Juliandra, mengatakan saat ini Citilink telah mengatur ulang strategi untuk bisa bertahan di tengah pandemi dan bisnis tepat berjalan.

"Kami harus mengatur bisnis perusahaan pada masa lebaran, yang seharusnya menjadi peak season," ucapnya.

Selain itu, Juliandra pun mewajari keputusan pemerintah yang melarang kegiatan mudik Lebaran selama 6-17 Mei 2021, guna menekan penyebaran pandemi Covid-19 yang tengah memasuki tahun kedua.

"Citilink mendukung penuh kebijakan pengendalian transportasi oleh pemerintah selama periode Libur Lebaran 2021 yang bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia," ujar Juliandra.

Akan tetapi Juliandra juga mengungkap, sejak adanya larangan mudik ini penerbangan kargo Citilink mengalami peningkatan dan ini merupakan sebuah berkah untuk Citilink.

Penerbangan kargo, lanjut Juliandra, pada periode ini memiliki peran cukup signifikan.

Dimana selama masa peniadaan mudik ini banyak masyarakat memilih mengirimkan barang hantaran, sebagai sarana silaturahmi dengan keluarga dan kerabat.

Satlantas Polres Metro Bekasi Kota Putar Balik 227 Kendaraan

Sebanyak 227 kendaraan diputar balik petugas di titik penyekatan larangan mudik Lebaran 1442 Hijriyah/ 2021 di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.

Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Agung Pitoyo Putro mengatakan larangan mudik 6 hingga 17 Mei 2021.

Hingga saat ini sebanyak 227 kendaraan diputar balik dari empat pos penyekatan wilayah Kota Bekasi.

"Ya jadi melalui hasil data laporan pos penyekatan dan check point Operasi Ketupat Jaya 2021, dari sebanyak empat pos penyekatan di Kota Bekasi, kita terdapat sebanyak 227 kendaraan yang sudah diputar balikkan," kata Agus, Minggu (9/5/2021).

Ia menjelaskan empat pos penyekatan itu terdapat di Jalan Kalimalang Sumber Arta Bekasi Barat, Jalan Sultan Agung Harapan Indah Kecamatan Medan Satria, Gerbang Tol Bekasi Barat dan Tol Bekasi Timur.

Kendaraan yang diputar balik itu mulai dari sepeda motor, roda empat pribadi dan angkutan penumpang.

"Paling banyak itu mobil pribadi sebanyak 103, lalu roda empat penumpang sebanyak 42 kendaraan, roda dua sebanyak 73 Kendaraan dan kendaraan roda empat barang sebanyak delapan kendaraan," jelasnya.

Agung melanjutkan, pihak kepolisian sudah melakukan antisipasi terhadap para pemudik yang melaksanakan mudik lebaran 2021

Berbagai cara dan akal-akalan pemudik agar lolos juga sudah diantisipasinya dengan baik.

"Truk-truk yang ukuran kecil atau box itu kita periksa. Kita usahakan secara maksimal"

"namanya orang ini mudik pasti usaha-usaha mereka akan dilakukan secara semaksimal mungkin untuk mengelabuhi kita," tutupnya.

(Tribunnews.com/Hari Darmawan/Wartakotalive.com/MAZ)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved