Berita Nasional
Diundang Ceramah di Kantor PDI Perjuangan, Gus Miftah Singgung Bahaya Ideologi Khilafah
Gus Miftah menyebut ada orang yang secara agama berakidah ahlul sunnah wal jamaah, namun ideologi negaranya adalah khilafah.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pendakwah Gus Miftah diundang untuk memberikan tausiah di depan para sekretaris jenderal partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
Acara tersebut berlangsung di kantor pusat PDI Perjuangan (PDIP) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (6/5/2021).
Dalam ceramahnya, Gus Miftah menjelaskan tentang empat karakter warga negara Indonesia dalam beragama dan berbangsa.
Pertama, adalah orang yang ketika beragama berakidahkan ahlus sunnah wal jamaah, dan dalam berbangsa serta bernegara dengan berideologikan Pancasila.
Baca juga: Habib Rizieq Mengaku Kepanasan Tinggal di Penjara, Ferdinand: Sabar Zieq, Coba Buktikan Kegaranganmu
Baca juga: Viral Video Kedatangan WNA China di Bandara Soeta dengan Pesawat Sewaan, Imigrasi Membenarkan
"Ini adalah orang yang paling ideal untuk tinggal di Indonesia. Yang beragama Islam," kata Gus Miftah saat memberikan tausyiah di hadapan para sekretaris jenderal partai politik (Sekjen Parpol) koalisi pendukung Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin, di kantor pusat PDI Perjuangan (PDIP) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (6/5/2021).
Yang kedua, orang yang secara agama berakidah ahlul sunnah wal jamaah, namun ideologi negaranya adalah khilafah.
"Ini adalah orang-orang yang sangat menipu. Kenapa? Akidahnya sama dengan kita, tetapi ideologi berbangsanya adalah khilafah dan ini sangat berbahaya," kata Gus Miftah.
Baca juga: WNA Asal China Berdatangan saat Mudik Dilarang, Faisal Basri: Rezim Sedang Menggali Kuburnya Sendiri
Baca juga: Bongkar Kesalahan Cara Baca Dalil Gus Miftah, Konten Milik Santri Dilaporkan ke Pihak Youtube
Yang ketiga, adalah di dalam beragama bukan ahlus sunnah wal jamaah, namun masih memiliki ideologi Pancasila dalam bernegara.
Keempat, adalah yang beragama tak berakidah ahlus sunnah wal jamaah, dan dalam bernegara memiliki ideologi khilafah.
Dia mengatakan hal itu untuk menekankan bahwa ada misi yang harus dikerjakan oleh orang Indonesia.
Yakni menjaga keberlangsungan ahlus sunnah wal jamaah, dan menjaga kelangsungan NKRI yang berideologikan Pancasila.
Baginya, Indonesia adalah rumah besar dengan enam kamar keagamaan.
Baca juga: Disindir UAS hingga KH Muhammad Najih soal Ceramahnya di Gereja, Gus Miftah: Beda Paham Itu Biasa
Baca juga: Orang Tak Percaya Corona Malah Jadi Duta Prokes, dokter Tompi Heran: Gue Berasa Jadi Bloon
Jika Pancasila dipahami dan diyakini dengan baik, Gus Miftah mengatakan setiap orang akan kembali ke kamarnya masing-masing.
"Yang masalah kalau kita justru masuk ke kamar orang lain, tidur dan bahkan ngompol di sana. Maka masyarakat harus pahami Pancasila, apapun agamanya," kata dia.
Gus Miftah juga memberi nasihat bahwa pemeluk agama harus menyatakan ajaran agamanya masing-masing adalah benar.
Tapi tak boleh menyalahkan agama orang lain.
"Menurut saya semua agama benar bagi penganutnya. Sebagai pemeluk agama A, kita harus mengatakan agama kita benar tanpa harus menyalahkan agama lain," tegasnya.
Kepada masyarakat, Gus Miftah juga mengajak agar ikut pendapat ahli. Namun tak ikut-ikutan dengan orang yang sok ahli. Apalagi saat ini, media sosial sangat 'berkuasa'.
Baca juga: Gibran Rakabuming Larang Orang Mudik ke Solo, tapi Kalau Tujuannya Berwisata Boleh-boleh Saja
"Postinglah yang penting, jangan yang penting posting. Karena kita sering begitu," ujarnya.
Dalam silaturahmi itu Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto ditemani oleh koleganya Wasekjen PDIP Arif Wibowo, Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia Hamka Haq, Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri, Cendekiawan NU Zuhairi Misrawi, dan Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus.
Para sekjen parpol koalisi yang hadir diantaranya Arwani Thomafi dari PPP, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Sekjen PBB Afriansyah Noor, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan.
Baca juga: WNA Asal China Berdatangan saat Mudik Dilarang, Faisal Basri: Rezim Sedang Menggali Kuburnya Sendiri
Hadir juga Sekretaris Dewan Pembina PSI, Raja Juli Antoni. Mantan Sekjen yang kini merupakan Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani juga sempat hadir.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gus Miftah: Ada Empat Karakter dalam Beragama dan Berbangsa
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/gus-miftah-tausyiah-di-hadapan-sekjen-parpol-koalisi-pendukung-joko-widodo-kh-maruf-amin.jpg)