Hasil Evaluasi Uji Coba PTM, Pengawas Masih Dapati Pendidik dan Siswa Tidak Tertib Pakai Masker

Kemudian pengawas yang disiagakan Disdik juga mendapati adanya sedikit kerumunan para siswa usai melaksanakan kegiatan PTM di sekolah

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan
Pembelajaran tatap muka di SDN Pademangan Barat 11, Pademangan, Jakarta Utara, yang sudah berlangsung dua minggu tidak menimbulkan penyebaran COVID-19. Protokol kesehatan diberlakukan ketat bagi murid-murid sekolah tersebut. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyebut 85 sekolah di Jakarta telah menerapkan pembelajaran campuran (blended learning). Terdiri dari 50 persen pembelajaran tatap muka (PTM) dan 50 persen belajar dari rumah melalui online.

Uji coba ini telah dimulai sejak Rabu (7/4/2021) sampai Kamis (29/4/2021), dan dilakukan secara bergantian dari jenjang kelas 4 SD sampai kelas 12 SMA.

Kepala Sub Bagian Humas Kerja Sama Antar Lembaga pada Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi sejak Rabu (7/4/2021) sampai Rabu (21/7/2021), pihaknya telah mendapatkan beberapa temuan. Di antaranya ketidakpatuhan pendidik maupun peserta didik dalam memakai masker yang benar.

Kemudian pengawas yang disiagakan Disdik juga mendapati adanya sedikit kerumunan para siswa usai melaksanakan kegiatan PTM di sekolah. “Tetapi bisa dicegah karena ada petugas di sekolah yang mengawasinya. Namanya anak-anak ingin ngobrol dengan temannya, fenomena seperti itu terjadi di beberapa sekolah, tetapi segera diurai kerumunan tersebut,” kata Taga pada Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Di Tahun 2020 Bank DKI Fokus Menjaga Kualitas Aset

Baca juga: VIDEO Curhat Pedagang Bazar di Pamulang, Belum Sempat Berdagang Sudah Disegel

Meski demikian, Taga mengklaim tidak ada kasus konfirmasi Covid-19 dari kegiatan PTM di sekolah. Bahkan, tidak ada penolakan dari warga sekitar sekolah dan orangtua pelajar atas kegiatan PTM di sekolah.

“Kemudian, ada juga sekolah uji coba yang dikunjungi oleh sekolah lain yang ingin belajar seperti apa pelaksanaan piloting terbatas ini,” imbuhnya.

“Untuk orangtua, mereka benar-benar mengizinkan untuk sekolah tatap muka. Ini artinya tidak ada yang sekolah tatap muka tanpa izin dari orangtua. Jelas, beberapa sekolah yang ikut piloting terbatas, jika orangtua tidak mengizinkan, maka tidak belajar di sekolah, tetap belajar di rumah. Kemudian, seluruh guru juga telah divaksin bagi sekolah piloting terbatas,” tambahnya.

Taga menambahkan, pihaknya juga telah menjalin komitmen dengan stakeholder terkait, di antaranya Puskesmas, Kelurahan, Satpol PP dan tokoh masyarakat di sekitar sekolah. Pemerintah melibatkan tokoh masyarakat untuk membantu mengawasi para pelajar agar tidak berkerumun usai mengikuti kegiatan belajar di sekolah.

“JJadi, dia tidak lagi berkerumun di sekitar sekolah, radius 500 meter, sudah bersih dan dipastikan mereka kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Berdasarkan hasil rekapitulasi data dari 7-21 April, tercatat ada 13.970 pelajar yang mengikuti PTM. Dengan angka rata-rata per hari mencapai 1.996 pelajar yang mengikuti PTM di sekolah.

Baca juga: VIDEO Penjelasan Satpol PP Kota Tangsel Soal Penutupan Pasar Malam di Pamulang 

Baca juga: Selain Sampah dan Minyak Jelantah, Kali Ciliwung Serta Situ di Depok Bisa Jadi Sumber Energi Baru

Dia merinci, untuk jenjang SD partisipasi totalnya selama piloting berlangsung mencapai 6.886 murid dan kalau dirata-ratakan ada 984 murid. Lalu SMP ada 1.979 pelajar dengan rata-rata 283 pelajar, kemudian jenjang SMA ada 606 siswa dengan rata-rata 101 siswa.

Selanjutnya jenjang SMK ada 2.953 siswa dengan rata-rata 591 siswa, PKBM atau paket C atau setaranya ada 117 siswa dengan rata-rata 23 orang. Lalu jenjang Madrasah Ibtidaiyah ada 309 orang dengan rata-rata 62 siswa, jenjang MTS ada 384 orang dengan rata-rata 77 orang dan Madrasah Aliyah ada 736 orang dengan rata-rata 147 orang.

“Total keseluruhan yang ikut dalam uji coba terbatas ini ada 13.970 siswa yang mengikut PTM, yang kalau dirata-ratakan itu ada 1.996 siswa. Itu data, kalau dilihat itu menunjukkan jumlah signifikan dan anak-anak yang hadir fluktuatif, tetapi ada sedikit peningkatan,” ungkapnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved