Kecelakaan Alutsista

Kakak Serda Pandu Yudha Pingsan, Sang Ayah Berharap Bisa Rawat Jenazah Anaknya

Peltu Wahyudi ayah Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, salah satu kru kapal ungkapkan ingin diberi kesempatan merawat jenazah anaknya 

surya.co.id/haorrahman
Suasana doa bersama di rumah Peltu Wahyudi (ayah Pandu) dan foto Serda Ede Pandu Yudha Kusuma bersama istri. Ayah serda Pandu berharap bisa merawat anaknya untuk terakhir kali. 

Mendengar kru kapal selam dinyatakan gugur, Wahyudi dan warga tempat tinggal Pandu di Perumahan Flamboyan, Kelurahan Sobo, Banyuwangi menggelar doa bersama.

Baca juga: Baru 2 Bulan Menikah, Sang Istri Terus Tangisi Serda Pandu yang Ikut Hilang Bersama KRI Nanggala 402

"Ini sudah ketetapan Tuhan. Kita harus menerima kenyataan yang ada. Anak saya gugur saat berlayar di KRI Nanggala-402," ujar Wahyudi di rumah duka. 

Doa bersama ini dilakukan oleh pihak keluarga dan tetangga sejak kapal  Nanggala 402 dinyatakan hilang di perairan Utara Pulau Bali.

Kasal Yudo Margono: KRI Nanggala-402 Tenggelam Bukan karena 'Human Error', Begini Penjelasannya

Secara resmi KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan utara Bali di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.

Selain itu, seluruh awak KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur dalam menjalankan tugas.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, KRI Nanggala-402 tenggelam terjadi bukan karena terjadi human error (kesalahan manusia). 

"Saya berkeyakinan ini (tenggelamnya KRI Nanggala) bukan karena 'human error' tapi lebih pada faktor alam," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4/2021).

Ia menjelaskan bahwa untuk proses investigasi akan dilakukan setelah proses pengangkatan KRI Nanggala-402 selesai dilakukan.

Kata dia menegaskan bahwa kapal tenggelam bukan terjadi karena human error. Hal ini dipastikan karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang benar.

Baca juga: Panglima TNI: KRI Nanggala-402 Dipastikan Tenggelam dan 53 Awak Kapal Telah Gugur

Baca juga: Meski telah Dinyatakan Tenggelam, Jokowi Tegaskan Pencarian Awak KKRI Nanggala-402 Tetap Dilakukan

"Kapal ini bukan karena 'human error'. Karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul," kata Yudo.

Jadi, kata Yudo, mulai laporan pengalaman, kemudian terdengar dari penjejak kemarin itu sudah melaksanakan peran-peran, peran persiapan kapal bertempur, kemudian peran menyelam dan sebagainya.

Selain itu, kata Kasal bahwa saat menyelam juga diketahui lampu kapal masih menyala semua.

Hal ini berarti tidak terjadi blackout, namun saat menyelam, kontak dari kapal langsung hilang dan nantinya akan diinvestigasi.

Baca juga: 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 Gugur, Panglima TNI Sebut Mereka Akan Diberi Kenaikan Pangkat

Ia menambahkan bahwa pada Tahun 2012, KRI Nanggala overhaul di Korea, setelah di Indonesia sudah dilaksanakan tingkat perbaikan.

Baik dari pemeliharaan menengah hingga pemeriksaan rutin.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved