Mendadak Seorang Wanita Menangis Memeluk Arzeti Bilbina sedang Berbagi Takjil dan Masker di Pejaten

Dia mengatakannya secara khusus kepada Warta Kota saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2019).

Bagi Arzeti, dunia hiburan yang pernah dijalaninya merupakan panggung hiburan untuk mencari keuntungan buat dirinya sendiri.

Sedangkan panggung politik yang sekarang dilakoninya sungguh berbeda.

"Entertaiment kemarin itu keuntungannya lebih ke personal, karena tidak nyata untuk masyarakat. Tapi sekarang ya panggungnya nyata dan harus langsung dirasakan oleh masyarakatnya sendiri," ucapnya.

Wanita kelahiran Lampung, 4 September 1974 tersebut tak menampik sebelum memutuskan berpolitik, mantan model dan peragawati ini harus perang batin.

Dia dihadapkan pada pilihan hidup yakni tetap menjadi selebritas atau menjadi pelayan masyarakat.

"Ada pilihan ketika tak lagi aktif di dunia modeling waktu itu karena melahirkan. Kemudian status ibu yang lebih tinggi drajatnya."

"Setelah menjadi ibu, ada lagi tanggungjawab yang berat bukan hanya keluarga yang diasuh, tapi ada keluarga besar yang harus diasuh ya di Dapil," katanya lagi.

Menurut dia, panggung politik lebih besar dari panggung hiburan yang juga harus dinikmatinya.

"Kedepannya adalah bisa dikatakan ada tanggung jawab besar, amanah ini yang nanti dipertanggungjawabkan kepada Allah," katanya.

Lalu, ibu tiga anak itu memutuskan untuk berpolitik dan melepaskan profesi aktris sekaligus model.

Lantas, Arzeti Bilbina pun menikmati kehidupannya sebagai wakil rakyat dan menjadi 'alat' aspirasi bagi Dapil-nya.

Ketika menjadi anggota dewan baru, dia tidak mengalami kesulitan.

Pasalnya, saat menjadi artis, dia juga dekat dengan masyarakat.

"Entertain kan dicintai masyarakat, politik mengurusi masyarakat. Jadi sebetulnya, politik dan entertain itu cakupannya sama," ujar Arzeti Bilbina.

(Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo/ARI).