Persita Tangerang
Manajer Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara: Piala Menpora 2021 Ideal untuk Pemanasan Pemain Kami
Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, tidak terlalu mempermasalahkan hasil timnya di Piala Menpora 2021.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang bergulir sejak 21 Maret 2021 menyisakan tiga pertandingan, yaitu dua pertandingan final dan satu laga perebutan tempat ketiga.
Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, tidak terlalu mempermasalahkan hasil timnya di Piala Menpora 2021.
Meski tersingkir di babak penyisihan grup dengan menelan dua kekalahan dan satu hasil imbang, Nyoman menegaskan bahwa keikutsertaan Persita hanyalah untuk menyukseskan sekaligus menjadikan Piala Menpora 2021 sebagai ajang pemanasan bagi timnya.
"Hampir satu tahun tanpa sepak bola jadi Piala Menpora 2021 ideal untuk pemanasan pemain kami. Keinginan kami adalah Piala Menpora 2021 sukses dan Liga 1 bisa bergulir," kata Nyoman kepada Warta Kota, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Bangun Tim Solid, Manajer Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara Selalu Berkomunikasi Dengan Pelatih
Baca juga: Manajer Tim Persita I Nyoman Suryanthara, Alasan Tanpa Pemain Asing Karena Ribet Urusan Administrasi
Baca juga: Manajer Tim Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara Antusias Terhadap Pemberian Vaksinasi Covid-19
Meski demikian, Persita tetap mengevaluasi timnya, baik dari segi pemain, tetapi seluruh aspek baik teknis, mental, dan kondisi pemain.
Nyoman berujar bahwa masalah prestasi dan evaluasi akan menjadi pertimbangan dan bahan untuk kompetisi di Liga 1 2021.
"In Shaa Allah, kurang lebih dua bulan sebelum Liga 1 2021 mulai, kami akan menata kekurangan tim, terutama evaluasi pelatih akan skuadnya," tutur Nyoman.
Di babak penyisihan Piala Menpora 2021, Persita Tangerang bergabung di Grup D bersama Persiraja Banda Aceh, Persib Bandung, dan Bali United.
Persita tersingkir lebih dini karena dalam dua pertandingan awal mengalami kekalahan dengan skor yang sama 1-3, dari Persiraja dan Persib Bandung.
Sedangkan pada pertandingan akhir, Persita mampu menahan imbang Bali United dengan skor 1-1.
Punya Dampak Positif
Sementara itu, Asisten Pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury, mengatakan bahwa Piala Menpora 2021 sangat berdampak positif bagi sepak bola nasional.
Setidaknya ada dua hal positif yang sangat dirasakan, khususnya oleh para pemain sepak bola.
"Kalau bicara non teknis, adanya Piala Menpora 2021 sangat membantu pemain sepak bola. Jadi mereka bisa dapat duit yang bisa bantu keluarga lagi," kata Imran dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (22/4/2021).
"Kita tahu dalam satu tahun terakhir, pemasukan pemain sepak bola hampir tidak ada. Maka, dengan adanya Piala Menpora 2021 ini, sedikit bisa membantu mereka, karena di situ ada match fee,” ujar Imran.
Imran mengutarakan hal positif lain dari Piala Menpora 2021, yaitu para pemain bisa kembali bertanding secara resmi, meningkatkan kondisi fisik, dan merasakan kembali atmosfer pertandingan meski tidak dihadiri penonton.
"Kalau kita bicara teknis, Piala Menpora 2021 juga bagus untuk persiapan musim depan. Jadi ketika ada Piala Menpora 2021, ini menjadi wadah yang bagi mereka untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka,” terang Imran.
"Mengembalikan sentuhan bola mereka yang sudah lama tidak bermain. Bagaimana mereka juga mencoba untuk kembali lagi, merasakan atmosfer pertandingan yang sudah lama tidak mereka rasakan," papar Imran.
Imran pun mengapresiasi kinerja dari pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan pihak kepolisian yang memberikan suport penuh terhadap penyelenggaraan ini.
Begitu juga dengan peran dari PSSI dan PT LIB yang sebelumnya terus berupaya agar turnamen ini terselenggara dan ketika bergulir tetap menjaga jalannya pertandingan tetap aman dengan penerapan protokol kesehatan ketat
“Meskipun persiapan Piala Menpora 2021 sangat minim, tetapi secara keseluruhan sudah bagus. Namanya turnamen kan pastinya ada plus minusnya. Tetapi bagi saya, dengan adanya Piala Menpora 2021 sudah sangat luar biasa apalagi di saat pandemi Covid-19 ini,” papar Imran.
Jagokan Persib
Laga final Piala Menpora 2021 mempertemukan Persija Jakarta versus Persib Bandung.
Pertandingan berjuluk El Clasico itu pun pastinya bakal menyita perhatian banyak penonton terutama suporter masing-masing klub, The Jakmania dan Bobotoh.
Asisten Pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury, turut memberikan prediksinya pada laga final nanti.
Eks pemain Persija itu justru melihat yang bakal keluar menjadi juara ialah Persib Bandung.
Dia memilih Persib, karena skuad Maung Bandung punya grafik yang bagus dibanding Persija, mulai dari fase grup hingga laga semifinal.
"Kalau dilihat dari pertandingan terakhir, saya menilai bahwa Persib punya kans besar untuk meraih kemenangan pada final kali ini, karena grafik mereka naik terus,” kata Imran.
Baca juga: Ketua OC Piala Menpora 2021 Akhmad Hadian Lukita Sebut Keamanan Final Persija vs Persib Diperketat
Baca juga: Asisten Pelatih PSIS Semarang Imran Nahumarury Minta Kompetisi Liga 1 2021 Dipusatkan di Pulau Jawa
Baca juga: Imran Nahumarury Asisten Pelatih PSIS Semarang Dukung PT LIB Ajukan Vaksin Covid-19 Ke Kemenkes
"Mereka ke final juga tidak butuh harus adu penalti. Mereka menang dengan pertandingan normal. Artinya, dari segi permainan dari pertandingan pertama sampai semifinal grafik mereka naik terus. Jadi kesimpulannya, Persib punya kans besar dibanding Persija,” jelas Imran.
Pria yang juga pernah menjadi pemain Timnas Indonesia itu menilai bahwa selama gelaran Piala Menpora 2021, kedua tim yang dihuni pemain lokal dan asing berkualitas belum menunjukkan permainan apiknya.
Menurutnya, hal itu sangat wajar mengingat para pemain baru kembali bertanding setelah satu tahun lamanya tak menjalani pertandingan secara resmi.
"Sebenarnya, kedua tim ini belum menunjukkan kualitas permainan mereka padahal kedua tim ini dihuni pemain lokal dan asing yang bagus. Tetapi sejauh ini, saya belum lihat ada tim besar yang bermain dengan organisasi yang baik. Tapi menurut saya, itu hal yang wajar ya, persiapan minim, pemain juga belum ada dalam kondisi terbaik,” jelasnya.
Pertandingan final Piala Menpora 202l bergulir dua leg.
Leg pertama diadakan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Kamis (22/4/2021) pukul 20.30 WIB.
Pertemuan kedua diadakan di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021) pukul 20.30 WIB.
Dipusatkan di Pulau Jawa
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, telah membeberkan rencana gelaran Liga 1 2021 bergulir pada 3 Juli mendatang dan berakhir pada Maret 2022.
Iriawan berani mengungkapkan jadwal tersebut lantaran dirinya sangat yakin pihak kepolisian bakal menurunkan izin Liga 1 2021.
Pasalnya, turnamen pramusim Piala Menpora 2021 berjalan lancar hingga partai final.
"Kami juga sampaikan persiapan Liga 1 2021. Perencanaannya sudah disiapkan. Item surat-menyurat sedang dipersiapkan, termasuk rekomendasi Kemenpora, Satgas Covid-19, dan kepolisian,” kata Iriawan.
"Kami mau Liga 1 bergulir Juli awal tanggal 3 Juli, itu waktu yang tepat sampai Maret 2022,” ujar Iriawan.
Asisten Pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury, senang mendengar kabar tersebut.
Soal format pertandingan yang belum ditentukan oleh PSSI, Imran mengusulkan agar format Liga 1 2021 terpusat di daerah Jawa saja, lantaran masih rawan penyebaran virus corona (Covid-19).
"Saya sangat senang mendengar kabar ini. Kabar ini juga ditunggu-tunggu pecinta sepak bola," kata Imran.
Baca juga: Ketum PSSI Mochamad Iriawan Sebut Liga 1 2021 akan Bergulir Mulai 3 Juli 2021 Sampai Maret 2022
Baca juga: PSIS Semarang 4-2 PSM Makassar: Juku Eja Jadi Tim Pertama yang Lolos ke Semifinal Piala Menpora 2021
Baca juga: Lolos Babak Final Piala Menpora 2021, Robert Rene Alberts Justru Sebut Menunggu Liga 1 2021 Digelar
"Terkait format kompetisi kan lagi situasi pandemi gini. Jadi menurut saya, ada baiknya seperti Piala Menpora 2021 lebih bagus," ujar Imran.
"Jadi pertandingan diadakan terpusat misal di Solo, Semarang, ada di Jawa Timur. Jadi, sistem tetap Liga 1 hanya pertandingannya saja yang terpusat,” terang Imran.
Imran menjelaskan bahwa selain masih rawanya risiko penyebaran Covid-19 faktor finansial klub-klub yang belum pulih juga jadi kendala apabila format diadakan home and away.
Menurut Imran, yang terpenting adalah kepastian bergulirnya Liga 1 bakal disambut bahagia oleh pelaku sepak bola lainnya.
"Kalau untuk full (home and away) harus dipikirkan lagi, karena kondisi klub juga belum stabil,” kata mantan pemain Timnas tersebut.
"Saya sudah dengar beberapa versi. Salah satunya itu sistem semacam home tournament. Tetapi poinnya yang terpenting adalah kompetisi itu jalan dulu. Kalau kompetisi jalan, kami pasti senang,” pungkasnya.