Ibadah Suci Ramadan
Shalat Tarawih Bisa Dilakukan 5 Rakaat Tidak Harus 11 atau 23, Ini Penjelasan Ustaz Syafiq Basalamah
Sebenarnya berapa banyak rakaat tidak dibatasi, bahkan bila bisa saja menunaikan salat tarawih hanya 7 rakaat atau 5 rakaat saja.
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Sampai saat ini mungkin masih ada perdebatan mana yang lebih baik shalat tarawih 11 rakaat atau 23 rakaat?
Sebenarnya berapa banyak rakaat tidak dibatasi, bahkan bila bisa saja menunaikan salat tarawih hanya 7 rakaat atau 5 rakaat saja.
Hal tersebut dikatakan Ustaz Syafiq Basalamah yang dikutip Wartakotalive.com dari akun resmi di instagram, Selasa (20/4/2021).
"Shalat tarawih termasuk shalat sunnah, kalau ditanya berapa rakaat? Ya bebas saja," kata Ustadz Syafiq Basalamah .
Baca juga: Bacaan Lengkap Shalat Tahajud Mulai dari Niat, Doa Sampai Waktu Pelaksanaannya
Jika tidak mampu 23 rakaat, bisa diambil 7 rakaat.
Ustadz Basalamah pun menambahkan shalat tarawih tidak harus berjamaah, bisa dikerjakan sendiri.
Meskipun memang jika di bulan Ramadhan disarankan melakukannya secara berjamaah.
"Tidak harus 23 rakaat, tidak harus 11 rakaat. Engkau boleh kerjakan 7 rakaat, gak harus berjamaah. Bahkan bisa 5 rakaat, 2 - 2 - 1 tapi setiap 2 rakaat baca 1/2 jus jadi 5 rakaat 1 juz. Tidak hapal Alquran nggak masalah, bisa sambil sambil dibaca," kata Ustadz Basalamah
Baca juga: Anggota Banser Jombang Ini Meninggal Dunia Saat Imami Salat Witir, Ambruk Ketika Sujud
Dengan mengerjakan shalat tarawih sendirian atau tumaninah akan lebih konsentrasi dan khusyu ketimbang berjamaah
"Jadi jangan sampai ibadah kita itu hanya mengejar kuantitas tapi lupa dengan kualitas gak ada," pesan Ustaz Basalamah
Dia melanjutkan, ada orang yang shalat tapi nggak dapat pahala.
"Kata Nabi Muhammad SAW ada orang yang shalat malam nggak dapat pahala kecuali begadang aja cuma capek saja," pungkasnya.
Bacaan Doa Shalat Tarawih dan Witir Dilengkapi dengan Doa Kamilin dan Zikir
Inilah niat shalat tarawih dan salat witir di hari keempat bulan Ramadhan 1442 Hijriah.
Disertai dengan doa salat tarawih dan doa shalat witir, serta dengan bahasa latin untuk mempermudah membacanya.
Ada juga bacaan doa-doa setelah shalat Tarawih dan shalat Witir, termasuk doa Kamilin disertai lafal latin dan artinya.
Saat bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk melaksanakan ibadah shalat Tarawih dan ditutup dengan shalat Witir.
Baca juga: Apakah Setelah Shalat Tarawih dan Witir Masih Boleh Tahajud? Begini Penjelasannya
Baca juga: Mana Lebih Baik Pola Salat Tarawih 4-4-3 atau 2-2-2-2-3? Begini Penjelasan PP Muhamaddiyah
Shalat Tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan.
1. Ini lafal niat shalat tarawih sebagai imam.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
2. Ini lafal niat shalat tarawih sebagai makmum.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
• Jumlah Rakaat Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan, Mana yang Lebih Baik? Begini Penjelasan Ulama
Baca juga: Bacaan Lengkap Shalat Tahajud Mulai dari Niat, Doa Sampai Waktu Pelaksanaannya
Lafal niat shalat ini dikutip dari pelbagai sumber, yaitu Kitab Irsyadul Anam karya Sayyid Utsman bin Yahya (1822 M-1913 M) dan Perukunan Melayu dengan penyesuaian sejumlah redaksional.
Adapun berikut ini adalah lafal niat shalat tarawih secara infirad atau sendiri.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”
Shalat tarawih secara berjamaah atau infirad/sendiri di rumah memiliki jumlah rakaat yang sama dengan shalat tarawih di masjid, yaitu maksimal 20 rakaat dan minimal dua rakaat.
وهي عشرون ركعة مجمع على سنيتها... ولا تصح بنية مطلقة بل ينوي ركعتين من التراويح أو من قيام رمضان أو سنة التراويح Artinya,
“Shalat tarawih berjumlah 20 rakaat yang disepakati kesunnahannya… Shalat tarawih tidak sah dikerjakan dengan niat shalat mutlak (tanpa penyebutan kata tarawih di dalam hati), tetapi ia harus meniatkan shalat dua rakaatnya sebagai bagian dari shalat tarawih, shalat malam bulan Ramadhan, atau shalat sunnah tarawih,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 112).
Dengan demikian, pengalihan shalat tarawih dari masjid ke rumah tidak mengubah tata cara pelaksanaan, jumlah rakaat, dan tidak mengurangi keutamaan shalat tarawih itu sendiri. Wallahu a‘lam.
Sementara shalat Witir adalah salat sunat dengan jumlah rakaat ganjil.
Kedua shalat ini dikerjakan pada malam hari, antara setelah waktu shalat Isya hingga sebelum datang waktu Shubuh.
Selesai melaksanakan shalat Tarawih dan Witir, kita juga dianjurkan untuk membaca beberapa doa.
Bacaan Doa Setelah Shalat Tarawih

Doa Kamilin menjadi salah satu doa yang banyak dibaca setelah shalat Tarawih.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fattah Bandar Lampung, Ustaz Asep Abdullah mengatakan, doa tersebut bernama doa kamilin karena pada awal bacaannya, terdapat kata kamilin.
Dikutip dari Tribun Lampung, doa Kamilin tidak hanya bisa dibaca saat bulan Ramadan, tapi juga bisa dibaca setiap saat, termasuk di luar bulan Ramadan.
"Arti dari doa Kamilin mengharapkan kebaikan, keselamatan, dan minta dihindarkan dari segala bahaya. Jadi, bisa dibaca di waktu apapun di luar bulan Ramadan," kata Ustaz Asep Abdullah, Selasa (2/4/2019).
Baca juga: Lengkap dengan Artinya, Berikut Bacaan Doa Qunut Nazilah, Qunut Subuh, hingga Qunut Witir
Selain itu, tak ada dalil yang menyatakan, doa Kamilin hanya boleh dibaca saat bulan Ramadhan.
Ia mengungkapkan, sumber bacaan doa Kamilin tidak terdapat di dalam Alquran dan tidak pernah dibaca Rasulullah SAW.
"Tapi bukan berarti tidak boleh dilakukan karena, arti doa ini mengandung kebaikan, meminta perlindungan Allah," jelasnya.
Hanya saja, Asep mengungkapkan, masyarakat terkadang salah persepsi dengan menganggap, membaca doa Kamilin wajib dilakukan setelah melaksanakan salat Tarawih.
"Dibaca boleh, tidak juga tidak apa-apa," ucapnya.
Hal itu karena selama doa yang dimintakan kepada Allah SWT tidak menyalahi akidah dan justru menguatkan ketauhidan, lanjut Asep, maka diperbolehkan dalam Islam.
Inilah bacaan doa Kamilin:
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Lafal latin: "Allahummaj 'alnaa bil iimaani kaamiliin, walil faraaidhi muaddiin,
walis shalaati haafidhiin, waliz zakaati faa 'iliin,
walima 'indaka thaalibiin, wali'afwika raajiin,
wabilhudaa mutamassikiin, wa'anil laghwi mu'ridhiin,
wafid dunya zaahidiin, wafil aakhirati raahibiin, wabilqadhaa-i raadhiin,
walinna'maa-i syaakiriin, wa 'alal balaa-i saabiriin,
watahta liwaa-i sayyidina muhammadin saw yaumal qiyaamati saa-iriin,
wa-ilal haudhi waaridhiin, wa-ilal jannati daahiliin, waminan naari naajiin,
wa 'ala sariiril karaamati qaa 'idiin, wamin huuril 'aini mutazawwijiin,
wamin sundusin wa istabrakin wadiibaajin mutalabbisiin, wamin ta'aamil jannati aakiliin,
wamin labanin wa 'asalin musaffan syaaribiin, bi-akwaabiw wa abaariqaw waka'sim mimma'iin,
ma'al ladziina an'amta 'alaihim minan nabiyyiina was siddiiqiina was syuhadaa-i was saalihiin,
wahasuna ulaa-ika rafiiqa, dzaalikal fadhlu minallaahi wakafaa billaahi 'aliima.
Allaahummaj 'alna fii haadzihil lailatis syariifatil mubaarakati minas su'adaa-il maqbuuliin,
walaa taj'alnaa minal asyqiyaa-il marduudiin, wasallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa-aalihi wa sahbihi ajma'iin,
birahmatika yaa arhamar raahimiin, walhamdulillaahi rabbil'aalamiin."
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya,
sanggup menjalankan semua kewajiban, mampu menjaga salat,
bisa mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu,
yang mengharapkan ampunan dan berpegang teguh pada petunjuk-Mu juga dipalingkan dari segala permainan/tipu daya,
tergolong menjadi orang-orang yang zuhud di dunia dan mencintai kehidupan akhirat ,
rida akan qada yang sudah digariskan, bersyukur atas nikmat yang dilimpahkan,
sabar atas segala musibah, termasuk orang-orang yang berjalan di bawah panji-panji junjungan kami Nabi Muhammad SAW,
pada hari kiamat sekaligus bisa mendatangi telaga kautsar, yang masuk ke dalam surga dan selamat dari api neraka,
menjadi orang-orang yang bisa duduk di atas dipan kemuliaan, mempersunting bidadari yang berpakaian sutra,
yang bisa menikmati hidangan surga, minum air susu dan madu yang murni dengan gelas dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat,
yaitu dari golongan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang salih,
mereka itulah teman yang terbaik. Kesemuanya itu adalah anugerah dari Allah,
dan cukuplah Dia sebagai Dzat yang Maha Mengetahui.
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk golongan orang-orang yang beruntung yang diterima segala permohonannya,
dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk golongan orang-orang yang celaka yang tidak diperkenankan amalnya,
Salawat beserta salam Allah semoga tetap terlimpahkan atas pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan semua sahabatnya dengan rahmat-Mu wahai Dzat yang paling pengasih di antara para pengasih.
Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."
Doa Setelah Shalat Witir
Sementara itu, dikutip dari Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan yang disusun Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, selesai 3 rakaat shalat witir, disunatkan membaca doa berikut ini:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ
Lafal Latin: Subhaanal malikil qudduus
Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”
Bacaan ini dibaca sebanyak tiga kali dengan suara nyaring dan panjang pada bacaan ketiga.
Kemudian membaca:
رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ
Lafal Latin: Robbul-malaa-‘ikati warruuh
Artinya: “Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.”
Sementara itu, dikutip dari buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (Kemenag), inilah bacaan doa setelah shalat Witir:


Lafal latin: "Allahumma innaa nas-aluka iimaanan daa imaa, wanas-aluka qalban khaasyj'aa.
Wanasaluka ilman naafi'aa, wanas-aluka yaqiina shaadioaa.
Wanas aluka 'amalan shaalihaa wanas-aluka diinan qayyimaa.
Wanas aluka khairan katsiiraa. Wanas alukal afwa wal 'aafiyata.
Wanas-aluka tamaamal aafiyati. Wanas-alukasy syukra alal 'aafiyati. Wanas alukal ghinaa a 'anin naasi.
Allahumma rabbanaa taoabbal minnaa sha laatanaa, washiyaamanaa, waqiyaamanaa watakhsysyu'anaa, watadlarru'anaa, wata' abbudanaa, watammim taqshiiranaa yaa allah yaa allah ya allah, yaa arhamar raa himiina, washallallaahu ala a khairi khal qihi muhammadin wa 'alaa aalihii washahbi hii ajmain.
Walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya: "Ya Allah ya Tuhan kami, kami memohon kepadaMu (mohon diberi) iman yang langgeng, dan kami mohon kepadaMu hati kami yang khusyu',
dan kami mohon kepadaMu diberiNya ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar,
dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shaleh, dan kami mohon tetap dalam agama Islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah,
dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan.
Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, ruku' kami, dan khusyu' kami, dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat ya Allah, ya Allah, ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Masih dari buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, inilah doa yang lazim dibaca dalam shalat Tarawih:

Lafal latin: ALLAHUMMA lNNAKA'AFUWN TUHIBBUL 'AFWA FA'FU 'ANNII 3X
ALLAHUMMA INNAA NAS AL UKA RIDLAAKA WAL JANNAH WANA'UUDZU BIKA MIN SAKHATIKA WAN NAARI 3 X
Artinya: "Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang memberi ampun, dan Engkaulah Tuhan yang suka memberi ampun, karena itu ampunilah hamba, ya Allah, hamba mohon keridlaanMu/sorga danh indarkanlah hamba dari kemurkaanMu dan dari api neraka."
(Wartakotalive/com/Tribunnews.com/Tribun Lampung)