Berita Internasional

GEGER, Polwan Cantik Terbongkar Jadi Selingkuhan 9 Pejabat hingga Lakukan Pemerasan

Xu Yan sendiri memang dikenal sebagai polwan yang cantik dan kerap memikat para lelaki.

Editor: Feryanto Hadi
Facebook
Dengan wajah cantiknya, Xu Yan menipu dan memeras sembilan pejabat tinggi yang merangkap pentinggi Partai Komunis China. 

Media besar berbasis di Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), pun sampai meliputnya.

Terkait skandal itu, netizen setempat pun bertanya perihal sumber uang yang digunakan para pejabat untuk membayar Xu Yan.

Seorang pengguna Weibo bertanya: "Para 'korban' tampaknya kaya, 3.7 juta (yuan). Saya tidak mengerti kenapa pejabat di kota sekecil itu punya begitu banyak uang? "

Mayoritas netizen China menuntut pejabat yang terlibat kasus Xu Yan juga dihukum.

Petualangan Xu Yan tercatat antara Maret 2014 dan April 2019.

Xu Yan bahkan menjalin asmara dengan atasannya Direktur Kantor Polisi.

Baca juga: Meski Bulan Ramadan, Wanita di Malang Ini Nekat Tetap jadi PSK, Alasannya Demi Hidupi 5 Anaknya

Baca juga: Ali Ngabalin Bocorkan Pekan Ini Ada Reshuffle, Yasonna Laoly Dianggap Layak Diganti Menurut Survei

Usai putus Xu Yan memeras mereka dengan berpura-pura hamil, menuntut kompensasi emosional, atau mengancam untuk mengungkap perselingkuhan.

Xu Yan mengajukan banding atas putusan tersebut.

Namun kerabat Xu Yan mengklaim, pengadilan banding tidak akan mengizinkan keluarga menyewa pengacara keluarga untuk memberikan pembelaan bagi terdakwa.

Baca juga: Akun Twitter Bima Arya Digeruduk Pendukung HRS, Dingatkan Soal Kematian dan Pengadilan Akhirat

Paman Xu Yan mengatakan, pengadilan tinggi di kota Lianyungang, tempat sidang kedua akan diadakan, tidak akan mengizinkan keluarga menunjuk pengacara untuk Xu Yan.

Dia yakin pengacara yang ditunjuk oleh pengadilan tidak dapat memberikan pembelaan yang dibutuhkan Xu Yan, mengingat kasus tersebut melibatkan tujuh pejabat publik dan petinggi Partai Komunis China.

Selain itu pengadilan telah berusaha untuk menyembunyikan kasus Xu Yan dengan menghapusnya dari daftar publikasi online.

Meskipun telah dihapus, tangkapan layar putusan telah beredar luas di media sosial China dan pengadilan telah mengakui bahwa foto-foto tersebut asli.

“Kami tidak ingin para pengacara (yang ditunjuk pengadilan) ini dikirim untuk mendapatkan bantuan hukum. Kami ingin pengacara kami campur tangan… Kami tidak menerima keputusan itu. Apakah ini benar-benar pemerasan? ” tulis pamannya dalam sebuah postingan.

“Fakta yang dikonfirmasi dalam sidang pertama, kejadian paling awal terjadi pada 2014, ketika dia berusia 19 tahun, dan para pejabat itu berusia 40-an dan 50-an dan mempunyai kedudukan tinggi.

Baca juga: Selain Didukung Jadi Ketum PDI Perjuangan, Budi Gunawan Akan Didorong Maju sebagai Capres di 2024

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved