Kolom Ilham Bintang

Warga Kompleks Taman Villa Meruya (TVM) Jakbar Salat Tarawih di Tenda Arafah, Belum Ada Masjid

Warga Kompleks Taman Villa Meruya (TVM), Meruya Ilir, Jakarta Barat, laksanakan Salat Tarawih di tenda yang dibangun di perumahan elite tersebut.

Editor: Suprapto
Ilham Bintang untuk Wartakotalive.com
Warga Kompleks Taman Villa Meruya (TVM), Meruya Ilir, Jakarta Barat, melaksanakan Salat Tarawih di sebuah tenda yang dibangun di perumahan elite tersebut. Warga berencana membangun Masjid At-Tabayyun. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Ada  yang baru di Kompleks Taman Villa Meruya (TVM), Meruya Ilir, Jakarta Barat.

Kompleks perumahan ini adalah kompleks yang mayoritas warganya non-Muslim.

Di sana, di atas tanah lokasi peruntukan Masjid At-Tabayyun seluas 1078 m2, berdiri tenda warna putih seluas 100 m2.

Lokasinya, tepat berada di belakang bangunan yang selama ini digunakan sebagai kantor RW.

Tenda itu didirikan oleh Panitia Pembangunan Masjid At-Tabayyun.

Baca juga: GUGATAN Rp 100 M Indosat Ooredoo dan Commonwealth Bank oleh Ilham Bintang Dilanjut, Mediasi Buntu

Tujuannya untuk memenuhi aspirasi warga Muslim di TVM yang ingin melaksanakan Ibadah Salat Tarawih selama Bulan Suci Ramadan 1442 H di kompleks itu.

Tenda ini sebagai pengganti sementara bangunan masjid yang belum terwujud.

Warga Kompleks Taman Villa Meruya (TVM), Meruya Ilir, Jakarta Barat, melaksanakan Salat Tarawih di sebuah tenda yang dibangun di perumahan elite tersebut. Warga berencana membangun Masjid At-Tabayun.
Warga Kompleks Taman Villa Meruya (TVM), Meruya Ilir, Jakarta Barat, melaksanakan Salat Tarawih di sebuah tenda yang dibangun di perumahan elite tersebut. Warga berencana membangun Masjid At-Tabayun. (Ilham Bintang untuk Wartakotalive.com)

Tenda Masjid At-Tabayyun -- begitu tenda itu dinamai oleh panitia — berdiri satu hari sebelum masuk bulan Ramadan.

Senin (12/3) malam langsung bisa digunakan warga pada malam pertama Salat Tarawih.

Suasana mengharukan ketika malam itu dikumandangkan adzan pertama oleh Pandi, anggota sekuriti TVM.

Pandi, salah satu dari 50 petugas sekuriti -- semua warga Muslim -- bersama sekurangnya 300 warga Muslim plus 500 asisten rumah tangga (ART) memang sudah lama mendambakan sarana ibadah di tempat mereka bekerja.

Mengharukan karena itulah untuk pertama kalinya ada tempat salat berjamaah bagi warga Muslim di TVM setelah menanti lebih 25 tahun.

Salat di dalam tenda dirasakan jemaah maupun penceramah seperti berada di dalam tenda Padang Arafah, Saudi Arabia, yang biasa digunakan jemaah haji menginap saat berwukuf.

Daya tampung tenda itu untuk 100 jemaah.

Namun, untuk mematuhi protokol kesehatan, Ketua Panitia, H Marah Sakti Siregar, membatasi hanya boleh diisi maksimal 50 % dari kapasitas yang ada.

Setiap hari, sebelum digunakan, tenda itu disemprot disinfektan.

Adapun jemaah diwanti-wanti panitia menggunakan masker, dan safnya mengambil jarak minimal 1,5 meter satu sama lain.

Selain Salat Tarawih, beberapa warga juga menggunakan tenda itu untuk Salat Subuh dan salat fardhu lainnya.

Adapun pembangunan Masjid At-Tabayyun sendiri menurut Marah Sakti Siregar akan mulai dilakukan tahun ini.

"Sempat tertunda satu tahun sejak pandemi. Padahal SK Gubernur, IMB dan pembayaran penggunaan lahan Pemprov DKI itu sudah keluar sejak tahun lalu," kata wartawan senior yang kini menjadi Tenaga Ahli di Dewan Pers.

Marah Sakti sekaligus meluruskan soal isu adanya penolakan oleh warga Non-Muslim di sana.

Menurut Marah, tidak ada satupun warga TVM yang menentang pembagunan Masjid At-Tabayyun.

Yang ada, mereka dikasih pilihan salah satu dari dua lokasi yang ada.

Warga Muslim memilih lahan hijau terbuka seluas 1078 m2, sedangkan Warga Non-Muslim menginginkan lahan yang lebih kecil 314 m2 untuk masjid.

Lalu, masing -masing pemrakarsa dan pengusul mengurus izin.

Yang sudah disetujui Gubernur DKI adalah lahan 1078 m2 untuk pembangunan masjid.

FKUB -- Forum Kerukunan Umat Beragama-- Jakarta Barat juga sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Masjid At-Tabayyun.

"Tidak ada masalah, karena Pergub DKI tentang pembangunan Mesjid, hanya mensyaratkan dukungan 90 warga umat Muslim dan 60 tokoh masyarakat dan yang mendukung lebih dari itu," kata Marah Sakti.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved