Bulan Suci Ramadan
Begini Kondisi TPU Tegal Alur, TPU Pondok Ranggon dan TPU Pondok Kelapa Jelang Ramadan 2021
Munggahan, yaitu tradisi ziarah kubur menjelang bulan suci Ramadan di sejumlah tempat pemakaman umum atau TPU di Jakarta dipadati para peziarah.
WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES -- Tradisi ziarah kubur menjelang bulan suci Ramadan atau munggahan di sejumlah tempat pemakaman umum atau TPU di Jakarta dipadati para peziarah.
Para peziarah terpantau memadati TPU Tegal Alur, TPU Pondok Ranggon dan TPU Pondok Kelapa.
Umumnya para peziarah berziarah kubur bersama anggota keluarganya, membersihkan sekitar makam, menabur bunga dan berdoa di pusara para leluhur atau sanak saudaranya.
Begitu juga di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, dipadati peziarah pada Minggu (11/4/2021) sore menjelang bulan Ramadan.
Pantauan ANTARA, ramainya kendaraan peziarah membuat sekitar Jalan Benda Raya, Kalideres mengalami kemacetan.
Baca juga: VIDEO Akhir Pekan Jelang Puasa, Kuburan Grogol Padat Peziarah, Penjual Kembang Raup Untung
Baca juga: Tradisi Ziarah Menjelang Bulan Ramadan Hingga Rezeki Pedagang Bunga Tabur
Begitu pula jalan masuk dan jalan utama pemakaman dipadati kendaraan mobil dan motor para peziarah yang parkir untuk tradisi “munggahan” di akhir pekan menuju bulan puasa.
Peziarah terpantau ramai di blok Covid-19 maupun non-Covid-19.
Sebagian umat Islam melakukan ziarah ke makam keluarganya untuk berdoa menjelang puasa Ramadhan 1442 Hijriah.
Kegiatan peziarah selain mendoakan keluarganya yang telah berpulang juga memangkas rumput, menabur bunga dan mengecat kembali tonggak nisan keluarga.
Baca juga: Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Akan Berlakukan Pembatasan Peziarah
Salah satu Petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Sanur mengatakan banyaknya kendaraan yang terparkir di pinggir jalan akibat sempitnya lahan setelah membuka makam baru untuk jenazah Covid-19 tahun lalu.
“Lahan kami sudah penuh, jadi lahan untuk parkir sudah enggak ada lagi. Yang ziarah jadinya macet dan parkir pinggir jalan,” ujar Sanur.
Dia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas parkir untuk mengarahkan parkir kendaraan peziarah ke unit makam Kristen agar kendaraan tidak menumpuk di makam Islam.
Sementara salah satu PJLP TPU Tegal Alur lainnya Mustaki tidak menyangka begitu banyak peziarah yang mendatangi pemakaman untuk tahun ini.
Baca juga: Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Akan Berlakukan Pembatasan Peziarah
“Tahun ini peziarah yang datang ramai sekali. Kalau dahulu tidak sebanyak ini dan cenderung sepi, karena masih pada takut Covid-19Tahun ini peziarah yang datang ramai sekali. Kalau dahulu tidak sebanyak ini dan cenderung sepi, karena masih pada takut Covid-19,” ujar dia.
Mustaki mengatakan kini sudah tidak ada pembukaan lahan untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19, melainkan hanya melayani pemakaman Covid-19 tumpang keluarga.
“Sekarang makam tumpang saja yang kami layani, baik jenazah umum atau jenazah Covid-19 yang keluarganya sudah dikubur 3-6 tahun lalu,” kata dia.
Baca juga: UPDATE Larangan Mudik: Polres Karawang Lakukan Penyekatan 18 Titik, Bekasi 6 Titik, Jabar 338 Titik
TPU Pondok Kelapa
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur, ramai didatangi oleh para peziarah menjelang bulan suci Ramadhan tahun ini.
Kepala TPU Pondok Kelapa Efendi di lokasi, Sabtu, mengatakan bahwa para peziarah sudah mulai berdatangan sejak awal April atau bertepatan dengan libur Hari Paskah.
"Mulai ramai semenjak Paskah kemarin sampai sekarang antusias orang lumayan tapi berkurang dibandingkan sebelum pandemi," kata Efendi.
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Pemprov Jawa Tengah Akan Lakukan penyekatan di 85 Titik Perbatasan
Efendi mengatakan bahwa TPU Pondok Kelapa tahun ini mengizinkan warga untuk melakukan ziarah jelang bulan Ramadhan.
Menurut dia, kondisi itu berbeda dibandingkan tahun sebelumnya ketika awal pandemi Covid-19 karena saat itu tidak ada kegiatan ziarah makam jelang Ramadhan di TPU Pondok Kelapa.
"Tahun lalu tidak ada. Kita tutup untuk peziarah, hanya melakukan pemakaman. Sekarang boleh, tapi dibatasi. Kalau kita mau larang, juga enggak mungkin karena sudah jadi budaya," ujarnya.
Meski kegiatan ziarah diizinkan, Efendi mengatakan bahwa pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan ketat.
"Imbauannya jangan berkerumun dan wajib memakai masker. Di depan gerbang dicegat kalau tidak pakai masker, tidak boleh masuk. Siapa pun yang masuk sini harus pakai masker," imbuhnya.
TPU Pondok Ranggon Blok Covid-19
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Blok Covid-19, masih sepi dari peziarah menjelang bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah/2021 Masehi.
Di areal pemakaman korban Covid-19 khusus Islam pada Jumat pagi hingga siang, terlihat hanya beberapa orang yang datang berziarah.
Padahal pengelola setempat telah membuka bagi siapapun yang ingin berziarah asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kondisi sepi ini dirasakan betul oleh para pedagang yang berada di sekitar TPU.
Jika sebelum pandemi, dua minggu sebelum Ramadhan peziarah sudah banyak berdatangan bahkan membuat arus lalu lintas macet.
"Yang ramai pas kemarin Paskah saja. Nah sekarang sepi gak terlalu banyak kayak 2019, padahal (TPU) udah dibuka. Kalau tahun kemarin pas Ramadhan ditutup, kan, ga boleh," ujar salah satu pemilik warung kopi, Dedeh.
Kondisi berbeda terlihat di pemakaman umum, sejumlah kendaraan hilir mudik secara bergantian.
Namun jumlahnya juga tak sebanyak saat sebelum pandemi.
Salah satu peziarah, Yanto, bercerita bahwa dia bersama kedua anaknya berkunjung untuk mendoakan istri yang meninggal akibat Covid-19.
Ia sebetulnya rutin datang setiap Jumat, namun saat jelang Ramadhan suasananya terasa berbeda.
"Ramadhan itu bulan penuh berkah, bulan suci, Insya Allah doa-doa untuk istri pasti sampai," kata dia.
Sementara itu salah satu pekerja di TPU Pondok Ranggon mengatakan bahwa saat ini TPU tersebut sudah tak menjadi rujukan karena sudah penuh.
Kendati demikian, pengelola masih melayani pemakaman dengan sistem tumpang untuk jenazah korban Covid-19.
Sistem tumpang ini hanya berlaku bagi masyarakat yang anggota keluarganya pernah dimakamkan di lokasi tersebut. Hal ini juga pernah dikonfirmasi Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
"Jadi pemakaman tumpang itu dilakukan pada jenazah yang sudah ada keluarga yang dimakamkan. Pemakaman tumpang itu dimungkinkan setelah tiga tahun pemakaman keluarga sebelumnya," kata Riza beberapa waktu lalu. (Antaranews)