Bisnis

Bahu Membahu Bantu Pelaku UMKM Bangkit di Masa Pandemi

Sepanjang 2020, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pembiayaan dari program Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp1,2 triliun.

Editor: Ichwan Chasani
istimewa
Webinar jagatbisnis.com yang bertema Tren Sajian Idul Fitri 2021 dan Strategi Berbisnis di Bulan Ramadan Bersama UMKM, di Hotel Aston Simatupang Jakarta, Sabtu (10/4/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Pandemi covid-19 yang sudah melanda sekitar setahun belakangan memengaruhi banyak kalangan, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.

Pemerintah pun memberikan berbagai dukungan agar UMKM tetap bertahan. Sebab, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto sangat besar sekitar 60 persen.

Salah satu bentuk bantuan pemerintah untuk UMKM itu disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM.

Sepanjang 2020, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pembiayaan dari program Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp1,2 triliun.

“Pembiayaan itu diserap keseluruhan oleh 100 koperasi di seluruh Indonesia,” ungkap Satria Septiawan, Kepala Subdivisi Bisnis LPDB-KUMKM, saat webinar jagatbisnis.com yang bertema Tren Sajian Idul Fitri 2021 dan Strategi Berbisnis di Bulan Ramadan Bersama UMKM, di Hotel Aston Simatupang Jakarta, Sabtu (10/4/2021).

Satria menjelaskan lebih jauh bahwa kredit macet (nonperforming loan/NPL) dari dana bergulir tersebut terbilang kecil sekitar 1,24 persen. Salah satu penyebabnya yaitu bunga yang diberikan lebih rendah ketimbang biasanya.

Bunga pinjaman bagi koperasi lewat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hanya dikenakan sebesar 3 persen. Di luar program PEN, bunga LPDB-KUMKM biasanya sekitar 5 persen-7 persen.

Pada triwulan I tahun ini, pihaknya masih menyalurkan pinjaman melalui PEN sebesar Rp487 miliar. Ke depan, kata Satria, LPDB tidak hanya menjadi penyalur tapi juga melakukan pendampingan dan inkubator sehingga menghasilkan koperasi dan UMKM yang lebih berkualitas.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan Dana Bergulir oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Sementara itu, Kepala Bagian Layanan UKM Smesco Astika Kasiro mengatakan bahwa penjualan UMKM yang menjadi binaannya selama pandemi turun hingga 60 persen. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebagai dukungan kepada pelaku UMKM, pihaknya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.

“Kami bekerja sama dengan Gojek melalui Gostore dengan mengadakan live shopping pada Maret 2021 untuk perdana. Hasilnya produk herbal dan spa UMKM terjual habis karena audiens antusias terhadap acara itu. Produk makanan minuaman juga naik dalam acara itu,” tutur Astika.

Melihat keberhasilan itu, pihaknya akan kembali mengadakan live shopping di Gostore pada bulan puasa nanti. Kali itu, produk yang diangkat yaitu fesyen dan aksesori.

Selain dengan Gojek, Smesco juga bekerja sama dengan Kimia Farma yang memiliki 1.300 gerai untuk produk herbal dan spa. Pihaknya juga menggandeng Accor Group untuk perluasan pasar di hotel.

Dalam webinar tersebut, pelaku UMKM diwakili pemilik Wintje's Cake, Windy Poerwono. Ia menceritakan jatuh bangun mengembangkan bisnis kuenya selama dua tahun.

Awalnya, Windy mengurus perizinan serta mengikuti berbagai pelatihan dan bazaar dari Pemprov DKI Jakarta. Ia berprinsip dalam menjalankan bisnis untuk mencari rezeki yang halal dan tabungan akhirat. Karenanya, ia memikirkan kebahagiaan karyawannya dengan memberikan penghargaan bagi prestasi mereka berupa umrah gratis dan kesempatan bersekolah. Hingga kini usahanya meliputi 65 produk kue untuk melayani seluruh segmen pasar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved