Arema FC

Mantan Gelandang Arema FC Ferry Aman Saragih Lakoni Dunia Sepak Bola Sebagai Hobi yang Dibayar

Mantan gelandang Arema FC, Ferry Aman Saragih, telah berkarier dalam dunia sepak bola selama 18 tahun dan membela sejumlah tim di LIga 1 dan Liga 2.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Sigit Nugroho
istimewa
Ferry Aman Saragih, mantan gelandang Arema FC. 

Bahkan sejak Juni 2020, banyak pemain tidak mendapatkan lagi gajinya karena tim dibubarkan.

Hal yang berbeda dengan tim-tim Liga 1 yang masih bisa membayar gaji pemain meski dengan potongan hingga 90 persen.

Kondisi di tim Liga 2 yang kurang menjanjikan itu membuat sejumlah pemain sepak bola beralih ke kompetisi antarkampung (tarkam) atau banting setir menjadi wiraswastawan.

Hal itu yang dilakukan Eka Dwi Susanto yang pernah menjadi gelandang Cilegon United pada musim 2020.

Untuk mencari penghasilan di luar sepak bola, Eka pun rela berjualan bakso.

Baca juga: Mantan pemian Cilegon United Eka Dwi Susanto Optimistis Raffi Ahmad Bawa RANS Cilegon FC Lebih Baik

Baca juga: Eka Dwi Susanto Gelandang Cilegon United Berharap Bisa Gabung di RANS Cilegon FC Milik Raffi Ahmad

Baca juga: Eka Dwi Susanto Optimis Raffi Ahmad Bawa RANS Cilegon FC Lebih Baik

"Sejak Liga 1 berhenti, saya jualan bakso mas, karena saya tidak lagi dapat gaji sejak Juni lalu. Lumayan,  hasil dari jualan baksi bisa menutupi biaya sehari-hari," kata Eka.

Pemain kelahiran Kendal, Semarang, Jawa Tengah, itu menyadari sepak bola tak selalu menjamin masa depan yang cerah.

Alhasil, dirinya berinvestasi dengan menekuni usaha jualan bakso.

Eka membeli bakso lewat pamannya dan menjualnya kembali dengan berbagai jenis varian yang dikemas dalam kotak.

Ada bakso kecil berisi 30, bakso sedang isi 35, bakso urat isi 10, bakso mercon isi 10, bakso telor, bakso granat, varisasi, mix urat, mix mercon, mix urat mercon, tahu biasa, dan tahu pedas.

Harganya pun terjangkau hanya Rp 30.000 termasuk bumbu.

Saat berjualan bakso sejak Maret 2020, Eka mengisahkan dirinya tak ada kata malu dan gengsi.

Justru lewat jualan bakso, ia mampu melunasi cicilan mobilnya dan membiayai kebutuhan harian keluarga kecilnya.

"Cicilan mobil saya Rp 3 jutaan per bulan. Belum lagi kebutuhan anak saya yang masih kecil. Hitungan pengeluaran bulanan senilai Rp 6 jutaan," terang Eka.

"Alhamdulillah, lewat berjualan bakso saya bisa meraih Rp 9 hingga Rp 10 juta. Ini rezekinya anak saya mungkin. Apalagi anak saya, lahirnya pas saat pandemi Covid-19. Jadi kalau dipikir-pikir sulit, tetapi inilah rezeki anak," ujar Eka.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved