Fashion
Kongres Berkebaya Nasional Dorong Pemerintah Tetapkan Hari Berkebaya Nasional
Awalnya kebaya dimonopoli budaya Jawa. Kenyataannya kebaya telah menjadi pakaian umum dikenakan perempuan di seluruh Nusantara.
Penulis: LilisSetyaningsih |
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kebaya sejak tahun 1940 sudah ditetapkan sebagai busana nasional Indonesia.
Awalnya kebaya dimonopoli budaya Jawa. Kenyataannya, kini kebaya telah menjadi pakaian umum dikenakan perempuan di seluruh Nusantara.
Ketua Panitia Kongres Berkebaya Nasional (KBN) Lana T Koentjoro mengatakan, saat ini kebaya kembali mendapat perhatian masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Perhatian terhadap kebaya nasional itu seiring tumbuhnya kesadaran mengenai kekayaan budaya Indonesia.
Hal itu ditandai kemunculan berbagai komunitas perempuan bertujuan mengangkat kembali kebaya sebagai busana tradisional kebanggaan Indonesia.
Kebaya nasional diharapkan dapat digunakan dalam setiap aktivitas sehari-hari dan menjadi salah satu alasan diselenggrakan KBN.
Baca juga: Buku ‘Primbon’ Kebaya Karya Didiet Maulana di Buku Kisah Kebaya
Baca juga: Kebaya akan Didaftarkan Sebagai Warisan Tak Benda dari Indonesia
Tujuan diadakan Kongres Berkebaya Nasional (KBN) :
1. Untuk memperkuat gerakan pelestarian budaya
Khususnya busana tradisional Indonesia melalui pengenalan dan ajakan menggunakan kebaya kepada generasi muda.
Tujuan berikutnya, untuk mendapatkan pengakuan dunia (UNESCO). Caranya, mendaftarkan kebaya sebagai warisan tak benda asal Indonesia.
2. Mendorong pemerintah menetapkan Hari Berkebaya Nasional
Kemudian, merancang program peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui produksi dan pemasaran Kebaya.
Menggali dan membuka peluang ekonomi kebaya berikut variannya agar masyarakat bisa turut ambil bagian mendapat nilai ekonomi yang prospektif.
Sekaligus mempromosikan nilai kebaya sebagai busana kebanggaan bangsa Indonesia.
Kongres Berkebaya Nasional 2021 (KBN 2021) diselenggarakan dua hari, 5 – 6 April 2021 secara daring.
Kegiatan itu berupa pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi, akademisi) atau pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
Baca juga: Yuni Shara Kenakan Kebaya Putih, Ucapkan Hari Kartini kepada Seluruh Perempuan di Indonesia
Baca juga: Selasa Berkebaya, Ide Padu Padan Kebaya Batik dengan Sepatu Kets Gaya Wisni Indarto
Mereka mendiskusikan dan mengambil keputusan tentang perlestarian kebaya sebagai elemen budaya Indonesia.
Acara digagas oleh Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) ini didukung Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Serta Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Lana T Koentjoro menjelaskan, acara akan diikuti peserta secara nasional, target lebih dari 1.000 peserta.
Kegiatan selama dua hari tersebut akan diisi diskusi oleh beragam narasumber.
Baca juga: Tampil Beda, Kini Pramugari Garuda Pakai Seragam Baru Kebaya Rancangan Anne Avantie
Baca juga: Tampil Menawan, Krisdayanti Berkebaya Merah dan batik Parang Ingin Tunjukan Aura Berani di DPR RI
Kata kebaya diduga berasal dari bahasa Arab yaitu abaya yang berarti pakaian.
Namun ada juga pendapat menyebutkan, kebaya berasal dari negeri Tiongkok sejak ratusan tahun lalu.
Jenis pakaian kebaya itu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatra, dan Sulawesi.
Setelah akulturasi berlangsung ratusan tahun, pakaian itu akhirnya diterima dalam budaya dan norma masyarakat setempat.
"Kebaya juga bisa dikatakan sebagai salah satu alat pemersatu bangsa Indonesia," kata Lana T Koentjoro.
"Terbukti hampir di seluruh belahan Nusantara memiliki ragam kebaya hanya berbeda sebutan atau desainnya. Namun pakem kebaya tetap ada dan selalu sama di mana-mana," tuturnya lagi.