Bom Gereja Katedral Makassar
Polisi Selidiki Dua Perempuan yang Diduga Beri Kode, Sebelum Ledakan di Gereja Katedral Makassar
Keberadaan dua perempuan ini diketahui dari rekaman CCTV yang ada di luar gereja Katedral Makassar, sesaat sebelum ledakan terjadi.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Argo Yuwono memastikan bahwa Densus 88 Polri bersama aparat Poltabes Makassar dan Polda Sulsel masih menyelidiki peristiwa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) pagi.
Termasuk adanya dua perempuan yang diduga memberi kode ke pelaku bom bunuh diri sebelum ledakan terjadi.
Keberadaan dua perempuan ini diketahui dari rekaman CCTV yang ada di luar gereja Katedral Makassar, sesaat sebelum ledakan terjadi.
Baca juga: Lelahnya Warga Perumahan Duta Harapan-Telaga Mas Bekasi, 24 Tahun Jalan Rusak Berat Luput Perbaikan
Baca juga: BIKIN MALU, Oknum Polisi Terima Setoran Rp500 Ribu Per Bulan dari Bandar Narkoba, Ini Kronologinya
Baca juga: Cerita Anies Nongkrong di Warkop, Malah Ditanya Pegawai Bea Cukai, Bapak Kerja di Mana?
"Tentunya pihak kepolisian dari Densus 88, Poltabes Makassar dan Polda Sulsel, akan mengidentifikasi saksi-saksi, siapa saja yang ada di sekitar lokasi saat itu," kata Argo, Minggu (28/3/2021).
Termasuk katanya dua perempuan itu, apakah mereka terlibat dalam aksi bom bunuh tersebut atau hanya kebetulan saja berada di sekitar lokasi.
"Ada beberapa saksi yang sudah didapat dan dimintai keterangan, tentunya juga akan dicari saksi lainnya. Semuanya akan dimintai keterangan baik secara verbal atau metode khusus," kata Argo.
Intinya kata dia para saksi akan dimintai keterangan mengenai apa yang dilihat dan didengar serta dimana keberadaannya saat bom bunuh diri terjadi.
"Selain itu penyidik kepolisian juga tentunya melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti di sekitar lokasi sekecil apapun, baik itu serpihan ledakan dan potongan tubuh yang diduga pelaku bom bunuh diri," ujarnya.
Menurut Argo dalam peristiwa itu pelaku bom bunuh diri diduga berjumlah dua orang yang datang berboncengan menggunakan motor matic bernomor polisi DD 5984 MD.
"Sementara korban luka berjumlah 14 orang yang saat ini dirawat di 3 rumah sakit di Makassar. Korban adalah sekuriti gereja dan jemaat yang baru selesai melakukan misa," ujar Argo.
Argo mengatakan saat dua pelaku bom bunuh diri datang dan hendak masuk ke pelataran gereja, petugas sekuriti sempat menahan atau menghadang di depan pintu gerbang gereja.
"Sebab saat itu kebetulan misa atau kebaktian sudah selesai, sehingga menghadang dua pelaku yang datang dengan sepeda motor," katanya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik, setelah terjadinya aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (28/3/2021) pagi.
Sigit menegaskan, bahwa pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mendalami pelaku serta otak dari aksi teror tersebut.
Korps Bhayangkara, katanya, menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) usai aksi tersebut.
"Kami sedang dalami dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dan untuk masyarakat tidak usah terlalu panik, kami sedang dalami pelakunya," kata Sigit saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu (28/3/2021).