Otomotif

Elon Musk Ancam Tutup Pabrik Tesla Bila Mobil Listriknya Digunakan untuk Spionase

Persaingan teknologi antara Amerika Serikat dan China memang terkenal sengit dan kerap kali menimbulkan polemik hingga mengakibatkan tensi politik.

Editor: Valentino Verry
AFP
Elon Musk, pemilik mobil Tesla, mengatakan dia akan menutup pabriknay jika mobil yang diprodusi digunakan untuk kegiatan spionase. 

Pada penghujung 2019, Pabrik Giga 3 telah menjadi tempat perakitan akhir Tesla Model 3. Bahkan pabrik itu  juga menjadi tempat produksi Tesla Model Y.

Pada tahun 2020 lalu, Tesla berhasil menjual 147.445 mobil listiriknya di China. Pencapaian itu membuktikan bahwa pasar Tesla di China sangatlah menggeliat dan memberi berkontribusi 30 persen dari total penjualan global Tesla.

Baca juga: Soal Investasi Tesla, Luhut Binsar: Kita tidak pernah bicara pabrik mobil!

Baca juga: Kisah Elon Musk, Kehilangan Kekayaan Rp 241,24 Triliun dalam Semalam Gara-gara Saham Tesla Anjlok

Sementara itu, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, mengatakan pihaknya menyambut baik rencana perluasan relaksasi PPnBM ke mobil 2.500cc.

"Kalau ini diperluas kita tentunya gembira sekali. Relaksasi PPnBM yang kemarin diberikan untuk mobil 1.500 cc saja kami sangat berterimakasih, karena nampaknya ini disambut baik oleh masyarakat," tutur Kukuh saat dihubungi Tribunnews, Minggu (21/3/2021).

Selama dua minggu penerapan insentif PPnBM Gaikindo melihat indikasi kenaikan penjualan kendaraan.

"Masyarakat sangat antusias dan menerima. Mereka juga nampaknya mulai memesan kendaraan dan indikasi meningkatnya bagus. Walau pun kita belum bisa konfirmasi seberapa banyak dan sebagainya, karena laporannya baru masuk di akhir bulan nanti. Tapi indikasinya dari beberapa laporan informal itu ada peningkatan cukup baik," terangnya.

Tesla Model 3 mulai dipasarkan di Indonesia sejak akhir Agustus 2019.
Tesla Model 3 mulai dipasarkan di Indonesia sejak akhir Agustus 2019. (forbes.com)

Menyoal perluasan relaksasi PPnBM ke mobil 2.500 cc, saat ini Gaikindo masih menunggu aturan yang jelas.

"Kita masih menunggu arahannya seperti apa untuk perluasan. Kita punya produk dan apa saja yang masuk dikriteria itu nantinya masing-masing pabrikan yang memberikan," jelas Kukuh.

Sebelumnya, pada awal Maret lalu pemerintah sudah memberikan insentif PPnBM 100 persen kepada 21 mobil. (Fandi Permana)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved