All England
Tim Indonesia Dipaksa Mundur, Kemenpora Langsung Hubungi KBRI di London, Begini Hasilnya
Sesmenpora langsung menghubungi Wakil Kepala Perwakilan KBRI, Khasan Ashari di London terkait terkait kejadian yang menimpa atlet Indonesia
Penulis: Abdul Majid | Editor: Murtopo
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto mengatakan bahwa Kemenpora langsung mengambil sikap usai mengetahui kabar tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021.
Sesmenpora langsung menghubungi Wakil Kepala Perwakilan KBRI, Khasan Ashari di London atas sepengetahuan Desra Percaya, Dubes RI London terkait kejadian yang menimpa atlet Indonesia di All England.
Dari hasil komunikasi tersebut, Sesmenpora mengatakan salah satunya bahwa hasil dari National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris tidak diskriminatif.
Kemudian KBRI juga telah berkomunikasi dengan Panitia/BWF yang menyatakan pihaknya harus tunduk dengan ketentuan NHS dan meminta timnas memenuhi kewajiban karantina tersebut.
Baca juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur, Para Pemain Ramai-Ramai Minta BWF Bertanggung Jawab
Seperti diketahui, Federasi bulutangkis dunia (BWF) memberikan pernyataan dalam akun Instagram resminya soal permasalahan ditariknya tim Indonesia dari All England 2021.
BWF menyatakan bahwa tim Indonesia tak bisa melanjutkan turnamen All England karena telah mendapatkan pesan dari National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris untuk melakukan isolasi selama 10 hari.
Hal itu dikarenakan saat penerbangan ke Inggris pada Sabtu (13/3/2021), ada orang yang dinyatakan positif covid-19 dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia.
Baca juga: Tim Indonesia Dipaksa Mundur Dari All England, Marcus Fernaldi Ungkapkan Kekecewaannya
Berikut poin-poin yang diberikan Sesmenpora usai komunikasi dengan Wakil Kepala Perwakilan KBRI, Khasan Ashari di London
1. Timnas Badminton RI terpaksa mundur dari kejuaraan All England 2021 meskipun lima pemain Timnas didampingi pelatih telah melakukan pertandingan dan menang. Ini karena 20 dari 24 anggota timnas mendapat notifikasi via email dari National Health Service (NHS) untuk wajib karantina Covid-19 selama 10 hari hingga 23 Maret 2021.
2. Kewajiban karantina ini karena dalam trace and track terdeteksi berkontak dengan orang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Dipaksa Mundur dari All England 2021, Greysia Polii dan Kevin Sanjaya: BWF Harus Tanggung Jawab!
3. Keputusan bersifat final, tidak dapat digugat, dan pemberlakuan sanksi bagi pelanggar.
4. NHS tidak diskriminatif dalam menerapkan aturan ini.
5. Meskipun sebelum berangkat sudah divaksin dua kali di Jakarta dan saat datang juga negatif saat di Swab, tetapi karena hasil tracing mengindikasikan pernah satu pesawat dgn orang yang diduga terpapar Covid, maka sesuai aturan, terpaksa harus terkena karantina tambahan.
Baca juga: Tim Indonesia Dipaksa Mundur, Warganet Ramai-Ramai Serang BWF: Shame On You!
6. Kemenpora menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan respon cepat KBRI London yang luar biasa bantuannya sejak kedatangan Timnas dan saat info dari NHS itu muncul meski hanya berkomunikasi dengan timnas melalui Zoom Meeting untuk memberikan dukungan moral, meminta untuk memenuhi kewajiban karantina demi kesehatan dan akan terus membantu timnas hingga selesai karantina.