Isra Miraj
Nabi Muhammad SAW Diperlihatkan Malaikat Jibril Soal Kondisi Neraka pada Saat Isra Miraj
Dalam perjalanan Nabi Muhammad SAW ke sidratul muntaha diperlihatkan oleh malaikat jibril kondisi neraka yang sebenarnya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Mari mengenang perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Miraj 27 Rajab.
Har ini merupakan Peringatan Isra Miraj 1442 Hijriah jatuh pada Kamis 11 Maret 2021.
Berikut ini kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang melihat langsung kondisi neraka.
Peristiwa Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Al Aqsa ke surga.
Pada malam Isra Miraj, selain mendapat perintah shalat secara langsung, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam juga diperlihatkan pada sebagian hikmah dan tanda kebesaran Allah, sebagaimana dalam Al-Qur’an:
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami,” (QS. Al-Isra’ [17]: 1).
Baca juga: Benarkah Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Dianggap Bidah? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Baca juga: Kumpulan Ucapan Isra Miraj 1442 H Dilengkapi Gambar Cocok Dikirim Via WhatsApp, Telegram, Twitter
Banyak hadits yang mengisahkan tentang sebagian tanda kebesaran itu.
Mulai dari diperlihatkan pada tujuh lapisan langit, baitul ma’mur, hingga disampaikan pada sidratul muntaha.
Mulai dari dipertemukan dengan sebagian nabi terdahulu, seperti Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, Nabi Musa ‘alaihissalam, Nabi Isa ‘alaihissalam, dan Nabi Yusuf alaihissalam, hingga diperlihatkan pada gambaran umat yang bahagia dan sengsara di akhirat.
Namun mengingat terbatasnya kesempatan, yang akan disajikan kali ini adalah beberapa hadits tentang hikmah dan gambaran umat yang bahagia dan sengsara di akhirat.
Baca juga: SIMAK! Seperti Ini Sosok 4 Golongan Wanita Ahli Neraka yang Dilihat Nabi Muhammad saat Isra Miraj
Sementara hadits-hadits tentang keagungan Allah yang lain, insyaallah, akan disajikan pada kesempatan berikutnya.
Gambaran tentang umat Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam yang hanya pandai orasi dan menyeru orang lain, namun lalai akan keselamatan dirinya, disebutkan dalam riwayat Anas ibn Malik.
Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bercerita:
رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي رِجَالًا تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ خُطَبَاءُ مِنْ أُمَّتِكَ، يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ، وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ، وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
“Pada malam di-isra’-kan, aku melihat sejumlah laki-laki yang digunting bibirnya dengan gunting api. Aku bertanya (pada Jibril), ‘Wahai Jibril, siapakah mereka?’