Partai Politik
Cerita Gatot Nurmantyo Menolak Diajak Kudeta Partai Demokrat dan Gulingkan AHY dari Kursi Ketua Umum
Gatot Nurmantyo buat pengakuan mengejutkan soal dirinya yang sempat menolak ajakan kudeta Partai Demokrat hingga menggulingkan AHY.
Setelah mendengar tawaran tersebut, mantan Panglima TNI itu justru langsung mengingat sosok Presiden ke-6 sekaligus Ayahanda AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya bilang menurunkan AHY, saya bilang gini lho, 'Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh lah itu biasalah".
"Tapi kalau begitu saya naik bintang tiga itu Presiden pasti tahu kan gitu. Kemudian jabatan Pangkostrad"
"Pasti Presiden tahu. Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu," kata Gatot.
"Bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana, 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'.
"Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan".
'Laksanakan tugas dengan profesional. Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu. Itu saja, selamat'.
"Beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lainnya lagi," sambung Gatot.
Gatot mengakui, bahwa SBY merupakan presiden yang telah membantunya meraih prestasi di dunia kemiliteran.
Berkat jasa besar SBY itu lah yang membuat Gatot tanpa berpikir dua kali langsung menolak tawaran kudeta terhadap AHY.
"Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua Presiden. Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo, kan gitu".
"Terus saya membalasnya dengan mencongkel (kudeta) anaknya," imbuh Gatot.
Sindiran AHY
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyindir perilaku KSP Moeldoko yang telah merebut kursi kepemimpinannya sebagai ketua umum Partai Demokrat lewat KLB yang disebutnya ilegal.
AHY sampaikan sindirian tersebut saat membuka Rapat Pimpinan (Rapim) dengan para petinggi Partai Demokrat di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Minggu (7/3/2021).