Adendum Amdal BP LNG Tangguh dan Pemda, Senator Filep Minta Perhatikan Hak Adat 7 Suku di Bintuni

Adendum perubahan Amdal itu merupakan pembahasan lanjutan guna melihat kembali dampak lingkungan dan dampak sosial terhadap warga sekitar lokasi.

Editor: Ichwan Chasani
Dok. Humas DPD RI
Senator Filep Wamafma. 

Ridha Saleh, seorang peneliti senior dari WALHI Institut, bahkan menyebut Papua merupakan wilayah Indonesia yang sepanjang integrasinya memilki luka politik dan duka ekologis.

Luka politik itu terjadi karena berbagai pelanggaran HAM tidak dapat diselesaikan secara memuaskan, bahkan cenderung ditinggalkan begitu saja.

Sementara duka ekologis, karena hutannya pun dijarah, namun tak mampu membuat sejahtera Orang Papua. 

Persoalan tersebut semakin parah karena Papua tetap menjadi provinsi termiskin di Indonesia. Karena itu perlu tanggung jawab yang integral dari investor yang menanamkan bisnisnya di Tanah Papua.

Tanggung jawab itu tidak sekadar bernuansa ekonomi, melainkan penghargaan terhadap harkat dan martabat Orang Papua, yang bebas dari diskriminasi, terutama diskriminasi terhadap sumber penghasilan.  

“Akhirnya, semua harus bermuara pada berani tidaknya mengungkap praktik-praktik ilegal, atau usaha-usaha investasi yang melanggar hukum. Pertanyaannya ialah, apakah mafia-mafia investasi di Papua dapat diberantas? Atau justru setiap tahun telah muncul mafia-mafia baru?” tutup Filep. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved