Vaksinasi Covid19

Kekebalan Tercipta Maksimal 28 Hari Setelah Penyuntikan Kedua, Jangan Lengah Meski Sudah Divaksin!

Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal. Sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.

Warta Kota
Pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 1.244.215 (84,71%) penduduk hingga Senin (22/2/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemerintah menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya dua tenaga kesehatan pasca-penyuntikan vaksin Covid-19.

Pemerintah berharap, kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

Terkait hal tersebut, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Dr dr Hindra Irawan Satari Spa(K) MTropPaed menjelaskan, kekebalan tubuh tidak langsung tercipta pasca-penyuntikan pertama, kalaupun ada, sangat lah rendah.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 22 Februari 2021: 1.244.215 Orang Disuntik Dosis Pertama

Kekebalan akan tercipta maksimal dalam kurun waktu 28 hari pasca-penyuntikan kedua.

“Meskipun sudah divaksinasi, dalam dua minggu ke depan sangat amat rawan terpapar,” tuturnya dalam konferensi pers virtual bertajuk Penjelasan Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Covid-19, Senin (22/2/2021).

Ia menambahkan, vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan.

Baca juga: Edhy Prabowo: Setiap Kebijakan Saya untuk Kepentingan Masyarakat, Kalau Dipenjara Itu Risiko

Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal.

Sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.

“Oleh karena itu setelah diimunisasi tetap harus menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjauhi kerumunan, karena masih rawan."

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 22 Februari 2021: Pasien Baru Tambah 10.180, Sembuh 9.918 Orang, 202 Wafat

"Kalau kita lengah bisa saja terjadi hal yang tidak kita inginkan,” terangnya.

Vaksin Covid-19 yang digunakan untuk vaksinasi dipastikan aman dan berkhasiat.

Sebab, dalam proses pengujiannya telah sesuai standar yang ditetapkan WHO.

Baca juga: JADWAL Terbaru Cuti Bersama 2021 Setelah Dipangkas 5 Hari oleh Pemerintah, Cuma di Mei dan Desember

“Dengan hasil pengujiannya di fase 1, fase 2 dan fase 3, kita hasilnya ringan,” tambah Prof Hindra

Hal ini merujuk pada uji klinis yang dilakukan oleh Tim Riset Uji Klinik Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran, yang melaporkan efek samping yang ditimbulkan dari vaksinasi Covid-19 bersifat ringan dan mudah diatasi, seperti reaksi lokal berupa nyeri, kemerahan, atau gatal-gatal.

Untuk mengantisipasi timbulnya KIPI, pemerintah telah menyiapkan langkah penanganan, termasuk menyediakan contact person di setiap pos pelayanan vaksinasi.

Baca juga: Dipangkas Pemerintah, Cuti Bersama 2021 Cuma Tinggal Dua Hari

Ia mengingatkan, vaksinasi merupakan upaya tambahan untuk melindungi seseorang dari potensi penularan Covid-19, sehingga tetap membutuhkan protokol kesehatan untuk memberikan perlindungan yang optimal.

“Vaksinasi itu tidak menjamin 100 persen (tidak akan tertular), namun sebagai upaya tambahan untuk mengurangi risiko terpapar/terinfeksi,” bebernya.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 1.244.215 (84,71%) penduduk hingga Senin (22/2/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 764.905 (52,08%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.

Baca juga: Jokowi: Target 182 Juta Penduduk Divaksin Covid-19 Harus Selesai Akhir Tahun Ini

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Mikro Hingga 8 Maret 2021, Hal Ini Jadi Penyebabnya

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 4.219.883 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 22 Februari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 331.094 (25.9%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 198.181 (14.4%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 148.509 (11.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 126.467 (10.0%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 54.209 (4.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 52.906 (4.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 32.637 (2.5%)

RIAU

Jumlah Kasus: 30.858 (2.5%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 28.690 (2.3%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 28.603 (2.2%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 26.594 (2.1%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 23.755 (1.9%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 20.881 (1.6%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 16.568 (1.3%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 15.587 (1.2%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 14.837 (1.2%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 13.380 (1.0%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 12.087 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 9.982 (0.8%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 9.659 (0.8%)

ACEH

Jumlah Kasus: 9.458 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 9.177 (0.7%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 8.626 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 8.479 (0.7%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 8.391 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 7.203 (0.6%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 6.879 (0.6%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 6.864 (0.5%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 5.239 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 5.091 (0.4%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 4.825 (0.4%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 4.721 (0.4%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 4.448 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 3.948 (0.3%). (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved