Virus Corona

Anies Baswedan Nilai PSBB Sekarang Lebih Menantang karena Adanya Cuaca Ekstrem

Anies Baswedan Nilai PSBB Sekarang Lebih Menantang karena Adanya Cuaca Ekstrem. Simak selengkapnya dalam berita ini.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sekarang lebih menantang karena adanya cuaca ekstrem. Di tengah pemerintah mengimbau warganya di rumah untuk menekan penularan Covid-19, warga justru berada di posko pengungsian karena rumahnya terendam banjir.

“Tantangan untuk mempertahankan laju penurunan kasus aktif ini bertambah ketika hujan ekstrem yang melanda Jabodetabek dalam beberapa hari belakangan dan mengakibatkan genangan. Ini menuntut sebagian warga Jakarta untuk berada di tempat pengungsian,” kata Anies berdasarkan keterangannya pada Selasa (23/2/2021).

Karena itu, Anies meminta kepada masyarakat untuk tidak lengah menghadapi pandemi Covid-19. Masyarakat tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan dan gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan selama wabah Covid-19.

Sekalipun, kata dia, kasus penyebaran Covid-19 dan penggunaan tempat tidur isolasi maupun ICU cenderung menurun. “Jadi, kita tidak boleh lengah, karena virusnya tak kenal lelah, apalagi kita juga menghadapi tantangan lain yakni mengantisipasi dampak genangan,” ujarnya.

Mencekam, Dua Warga Terjebak Banjir di Pebayuran Kabupaten Bekasi, Mengapung hanya Pakai Ember

“Kami di Pemprov DKI menyiapkan berbagai posko pengungsian dengan protokol kesehatan yang ketat, fasilitas untuk testing bagi pengungsi yang bergejala, bahkan tenda isolasi terkendali bagi yang ditemukan positif,” tambahnya.

Anies juga menegaskan, meski tren menunjukkan penurunan yang cukup signifikan, Pemprov DKI Jakarta tetap akan meningkatkan kemampuan testing, tracing dan juga treatment (3T). Caranya, menggalang koordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan testing dan melakukan tracing, serta terus meningkatkan kapasitas ketersediaan ICU dan tempat isolasi terkendali, yang di dalam hal ini hotel maupun RSDC Wisma Atlet.

“Keberadaan tempat isolasi terkendali ini sangat membantu untuk menekan penyebaran virus, apalagi klaster keluarga masih mendominasi jumlah klaster yang di Jakarta, sehingga saat ada yang terpapar lalu diisolasi maka akan menurunkan resiko menularkan virus ke anggota keluarga lainnya,” jelas Anies.

Kata dia, komitmen untuk terus meningkatkan 3T ini juga akan diimbangi dengan dukungan penuh untuk melakukan vaksinasi massal baik kepada para tenaga kesehatan maupun non-nakes. Untuk non-nakes DKI Jakarta telah memulai dengan memvaksin pedagang yang ada di Tanah Abang, Jakarta Pusat dan lansia, untuk selanjutnya akan menyasar para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta warga DKI yang lain.

PERINGATAN DINI BMKG Selasa 23 Februari: Waspadai Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Jakarta

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, banjir yang melanda wilayah Jakarta pada Sabtu (20/1/2021) bukan hanya karena hujan deras, tapi juga adanya kiriman dari Bogor dan Kota Depok, Jawa Barat. Tercatat ada 1.380 pengungsi akibat banjir yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Anies mengungkapkan, banjir yang terjadi di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan karena adanya cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek. Untuk wilayah Jakarta curah hujannya mencapai 226 milimeter, dan angka itu melebihi batas minimal curah hujan ekstrem sebesar 150 milimeter.

"Jadi Alhamdulillah hari Senin (22/2/2021) pagi seluruh kegiatan perekonomian dan kegiatan pemerintahan bisa berlangsung tanpa ada gangguan sedikit pun akibat curah hujan ekstrem pada hari Sabtu yang lalu," ujar dia.

Sebelumya, Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama dua pekan. Kebijakan ini dimulai dari Selasa (23/2/2021) sampai Senin (8/3/2021) mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, PSBB diperpanjang guna menekan laju penurunan kasus aktif sekaligus menjaga penurunan penggunaan trmpat tidur isolasi atau bed occupancy rate (BOR) di Jakarta. Keputusan, ini kata dia, telah tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 172 tahun 2021.

“Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa perpanjangan PSBB yang sebelumnya dilaksanakan per tanggal 7-22 Februari 2021 mampu menekan laju kasus aktif di Jakarta,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti berdasarkan keterangannya pasa Selasa (23/2/2021).

SURVEI: Mayoritas Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi, Prabowo Calon Terkuat Presiden 2024

Widyastuti memaparkan ada penurunan jumlah kasus aktif saat PSBB sebelumnya. Saat itu per tanggal 7 Februari 2021 laju kasus aktif di DKI Jakarta sebesar 23.869 orang dan turun secara signifikan per tanggal 21 Februari 2021 menjadi 13.309 orang.

“Laju kasus aktif yang nampak menurun ini juga disumbang oleh peningkatan kesembuhan pasien positif Covid-19, yang mana per tanggal 7 Februari 2021 sebesar 265.359 orang dengan persentase kesembuhan 90,3 persen. Ini meningkat per 21 Februari 2021 sebesar 310.412 orang dengan persentase 94,5 persen dari persentase kesembuhan nasional yang berada pada 85 persen,” ujar Widyastuti.

Sejalan dengan penurunan kasus aktif tersebut, BOR untuk tempat tidur isolasi maupun ICU juga terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa treatment (pengobatan) dan langkah Pemprov DKI untuk terus menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU sangat efektif meningkatkan tingkat kesembuhan pasien sehingga berdampak pada berkurangnya BOR.

Dia menjelakan, ada penurunan yang cukup signifikan pada keterisian tempat tidur isolasi. Pada tanggal 5 Februari 2021 ada 8.259 tempat tidur isolasi dan yang telah terpakai 72 persen atau 5.921 persen.

Kemudian pada 21 Februari DKI menambah ketersediaan tempat tidur menjadi 8.321 unit dan terisi 66 persen atau 5.461 unit. “Sementara itu kapasitas ICU juga mengalami penurunan, yakni per tanggal 5 Februari 2021 kapasitas ICU kami sebesar 1.133 dan terisi 842 atau 74 persen, dan pada 21 Februari 2021 kapasitas ICU sebesar 1.156, terisi 817 atau 71 persen,” jelasnya. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved