Virus Corona
Kemenhub Mendukung Implementasi Alat Tes Covid-19 GeNose C19 untuk Penumpang Pesawat
INACA, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II mengharapkan adanya implementasi layanan tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 pada penumpang pesawat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - INACA, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II mengharapkan adanya implementasi layanan tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di transportasi udara.
Menanggapi hal tersebut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto menyebutkan, pihaknya sangat mendukung adanya tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 untuk penumpang pesawat.
"Kami tentunya akan membahas hal tersebut bersama stakeholder terkait, untuk penggunaan alat GeNose C19 pada transportasi udara," ucap Novie saat dihubungi Tribunnews, Senin (22/2/2021).
Sementara itu Terkait implementasi GeNose C19 di transportasi udara Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra menyebutkan, bahwa pihaknya mendukung layanan tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 untuk penumpang pesawat.
"Implementasi GeNose C19 di transportasi udara ini tentunya kami akan mendukung penuh kebijakan tersebut," kata Irfan.
Irfan juga menjelaskan, apabila layanan GeNose C19 dapat dibilang efektif digunakan oleh penumpang pesawat dan tentu dapat meringankan biaya saat akan melakukan perjalanan dengan transportasi udara.
Baca juga: Garuda Indonesia Mendukung Implementasi GeNose C19 di Transportasi Udara
Baca juga: VIDEO PT KAI Tambah Stasiun yang Melayani Pemeriksaan Covid-19 dengan Menggunakan GeNose C19
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Industri Pariwisata Ingin Gunakan GeNose C19
Kemudian menurut Ketua UMUM INACA Denon Prawiraatmadja, GeNose C19 ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan disetujui oleh Satgas Covid-19 dan sudah diuji untuk menyaring Covid-19 pada simpul transportasi.
"Kami menyambut positif keberhasilan GeNose C19 yang digunakan pada transportasi darat. Maka dari itu, kami berharap bisa diimplementasikan di transportasi udara," kata Denon.
Menurut Denon, bila GeNose C19 digunakan pada transportasi udara maka dipastikan akan banyak keuntungan yang diterima oleh para calon penumpang pesawat.
"Dengan adanya GeNose C19, penumpang pesawat mendapatkan opsi untuk melakukan pengecekan kesehatan selain melalui metode rapid test dan PCR untuk melengkapi persyaratan melakukan perjalanan dengan angkutan udara," ucap Denon.
Maka dari itu, lanjut Denon, pihaknya mengharapkan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapat mengeluarkan aturan terkait penggunaan GeNose C19 pada moda transportasi udara.
"Melalui acuan dari Kementerian Perhubungan, dapat menjadi acuan bagi rekan-rekan operator maskapai dan pengelola bandar udara untuk menggunakan GeNose C19," kata Denon.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati sebelumnya menjelaskan, pihaknya tidak ingin buru-buru menerapkan alat GeNose C19 di moda transportasi publik lain dan akan mencobanya terlebih dahulu di Kereta Api (KA).
"Nantinya penggunaan GeNose C19 untuk tes Covid-19 akan dievaluasi, setelah itu baru akan dibicarakan untuk digunakan di moda transportasi lain," ucap Adita.
Selain itu Adita juga menjelaskan, penggunaan GeNose di moda transportasi KA mengacu pada ketentuan dari Satgas Covid-19.

"Nantinya kita akan evaluasi, apakah dapat digunakan di pelabuhan dan bandara setelah penggunaan GeNose C19 di transportasi KA," kata Adita.
Sementara itu, hal Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo, bahwa pihaknya sebagai operator maskapai mendukung hal tersebut.
Menurutnya, Citilink tentu mendukung penuh apabila implementasi GeNose C19 di transportasi udara diberlakukan sebagai syarat perjalanan.
Juliandra juga menyampaikan, alat screening GeNose C19 ini lebih terjangkau jika dibandingkan dengan Rapid Antigen atau PCR.
Maka dari, Citilink mendukung hal adanya implementasi layanan tersebut.
Ia berpendapat, jika GeNose C19 ini digunakan pada transportasi udara maka akan meringankan biaya yang harus dikeluarkan oleh penumpang pesawat daripada dengan Rapid Antigen atau PCR.
Selain itu, lanjut Juliandra, layanan GeNose C19 juga diperkirakan dapat mendorong kembali keinginan masyarakat untuk melakukan perjalanan udara dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang diatur pemerintah.
GeNose sendiri merupakan inovasi baru yang dibuat oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendeteksi Covid-19.
Alat tersebut akan mempermudah pengecekan Covid-19 untuk calon penumpang transportasi karena penggunaannya sangat mudah hanya melalui hembusan nafas, hasilnya cepat dan akurasinya diklaim mencapai 90 persen.
Harga GeNose juga relatif murah, tiap pengguna alat deteksi ini hanya perlu membayar kisaran Rp 20.000. (Hari Darmawan)