Banjir Bekasi
Tanggul Sungai Citarum di Pebayuran Jebol 50 Meter, 6.000 KK Terdampak Banjir
Tanggul Sungai Citarum di Kampung Babakan Banten, Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, jebol pada Sabtu (20/2/2021) tengah malam.
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI ---- Tanggul Sungai Citarum di Kampung Babakan Banten, Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, jebol pada Sabtu (20/2/2021) tengah malam.
Kejadian tanggul jebol itu dilaporkan oleh salah satu relawan bernama Ayung, pada Minggu (21/2/2021).
Ayung menjelaskan tanggul jebol itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB saat hujan intensitas tinggi sedang mengguyur wilayah tersebut.
Video: Dramatis, Evakuasi Korban Banjir di Karang Tengah
"Posisi lagi hujan deras, tiba-tiba jebol air langsung meluap," katanya.
Ia menyebut, tanggul jebol yang berada disisi Kabupaten Bekasi dan berbatasan dengan Kabupaten Karawang tersebut membuat 6.000 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Luapan air dari Sungai Citarum yang tanggulnya jebol tersebut membuat banjir dipermukiman warga dengan ketinggian 1,5 meter.
Baca juga: Jakarta Kebanjiran, Lima Warga Dilaporkan Tewas Tenggelam, Korban Didominasi Anak-anak
Baca juga: Rumahnya di Kemang Kebanjiran Namun Tetap Beri Bantuan Korban Banjir Cipinang, Siapa Hasnaeni Moein?
Saat kejadian warga panik disebabkan kondisi sedang terlelap tidur air masuk dengan cepat.
"Warga dibantu relawan untuk mengungsi ke lokasi Pengungsian di sepanjang tanggul Citarum dan Irigasi," beber dia
Sementara Madrawi (36) salah satu warga yang paling terdampak, mengungkapkan akibat jebolnya tanggul Citarum tersebut rumah terdampak banjir 1,5 meter.
"Tadi malam jebol, dari air dengan cepat meluap ketempat tinggal warga, hampir menenggelamkan rumah,” kata dia.
Baca juga: Ringankan Beban, Pemkot Jakarta Selatan Santuni Korban Banjir Jati Padang
Ia menyebut, hingga saat ini belum terlihat petugas BPBD Kabupaten Bekasi maupun bantuan dari pemerintah di lokasi.
Untuk itu dia meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Tim Sar BPBD Kabupaten Bekasi untuk segera melakukan evakuasi dan penanganan mengingat masyarakat masih banyak yang terjebak dirumahnya.
"Masih banyak itu yang di lantas dua atau atap rumah, tolong harus segera dievakuasi," tandasnya. (MAZ)