Banjir Jakarta

Jakarta Dikepung Banjir hingga 3 Meter, 1.362 Jiwa Mengungsi, Anies Klaim Kondisi Tetap Terkendali 

Anies mengungkapkan, berdasarkan data dari BMKG, curah hujan di Ibu Kota pada Sabtu (20/2/2021) mencapai 226 milimeter per hari.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Mohamad Yusuf
Kolase Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan/Kompas Images/Roderick Adrian Mozes
Hingga malam ini, ketinggian banjir di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang sempat ditinjau Gubernur DKI Anies Baswedan masih mencapai 70 sentimeter, pada Jumat (19/2/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim secara keseluruhan kondisi Ibu Kota terkendali meski terdapat genangan di sejumlah ruas jalan hingga permukiman.

Pasalnya, petugas dari berbagai satuan perangkat kerja daerah (SKPD) berjibaku menangani genangan dari menyedot air, mengendalikan aliran melalui pintu air hingga mengevakuasi warga ke posko pengungsian.

“Meski curah hujan tinggi, tapi situasi tetap terkendali,” kata Anies berdasarkan keterangannya di Jakarta pada Sabtu (20/2/2021) malam.

Anies mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Ibu Kota pada Sabtu (20/2/2021) mencapai 226 milimeter per hari.

Angka sebesar itu menurut BMKG termasuk kategori cuaca atau hujan ekstrem karena berada di atas 150 milimeter per hari.

Karena curah hujan yang ekstrem itu membuat banyak genangan di Jakarta.

BPBD mencatat belum ada area strategis yang terdampak dari derasnya hujan yang menguyur Ibu Kota.

Luas Area yang tergenang pun sekitar empat kilometer, jauh lebih kecil ketimbang luas genangan pada 1 Januari 2020 yang mencapai 156 kilometer.

Kata dia, tidak hanya Jakarta yang sedang dilanda cuaca ekstrem, namun cuaca itu juga melanda daerah Semarang, Jawa Tengah pada 6 Februari dengan curah hujan mencapai 177 milimeter per hari.

Menurutnya, genangan di kawasan yang semalam mengalami hujan deras mulai surut.

Meski begitu, masih ada kawasan yang tergenang misalnya di Jalan Sudirman atau tepatnya dekat Universitas Atmajaya, Jalan Kemang, Jalan Widya Chandra, serta Jalan Tendean.

Pemicunya, karena luapan air di Kali Krukut dari aliran Kota Depok, Jawa Barat.

Namun demikian, seluruh jajaran Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk membersihkan sampah di aliran sungai dan mengerahkan pompa mobile.

Baik di kawasan Sudirman maupun di Kemang yang menjadi aliran kali Krukut untuk selanjutnya dialirkan ke Banjir Kanal Barat (BKB), walau harus menunggu karena BKB masih menampung kiriman air dari daerah hulu.

“Sesudah ini air akan mengalir ke Banjir Kanal Barat. Banjir Kanal Barat permukaan airnya masih tinggi karena air dari Sungai Ciliwung masih mengalir masuk ke kota. Jadi saat ini memang Jakarta sore ini, masih menerima aliran dari kawasan Selatan. Itu Depok maupun puncak. Kalau itu sudah reda InsyaAllah lebih terkendali,” paparnya. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved