Persib Bandung
Kisah Firman Utina Memberikan Ban Kapten Ke Atep Untuk Angkat Piala ISL 2014 yang Diraih Persib
Di partai final ini, Firman Utina yang memakai ban kapten itu dan menjadi pemimpin bagi rekannya di lapangan hijau, atep dicadangkan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Persib siap melakoni partai final ISL menghadapi Persipura Jayapura, 7 November 2014, pukul 18:30 WIB malam. Namun pertandingan ini, tidak digelar di Bandung ataupun Jayapura, karena saat itu kompetisi dibagi 2 wilayah.
Partai Final antara Pangeran Biru dan Mutiara Hitam ini diputuskan oleh PSSI diselenggarakan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Dilansir dari laman persib.co.id, semua pemain di ruang ganti tampak sangat tegang. Wajar saja, karena ini akan menjadi sebuah laga penentu sejarah.
Sekitar setengah jam sebelum kick off, daftar susunan pemain kedua kesebelasan dirilis. Baik Persipura maupun Persib menurunkan kekuatan penuh.
Seperti biasa, Djadjang Nurdjaman mencadangkan Atep yang notabene menjadi kapten tim sejak kompetisi ISL 2014 digulirkan.
Di partai final ini, Firman Utina yang memakai ban kapten itu dan menjadi pemimpin bagi rekannya di lapangan hijau.
Bagi Atep, ini bukan kekecewaan. Secara bijak ia mengatakan, Persib adalah tim dan ban kapten hanyalah sebuah simbol.
Yang terpenting, semua pemain memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya masing-masing.
"Di ISL 2014 itu yang pertama ditunjuk menjadi kapten memang saya dan wakil kaptennya adalah bang Firman (Utina). Dan seiring berjalannya waktu saya lebih sering memulai pertandingan dari bangku cadangan, otomatis dia lebih sering menjadi kapten sampai final," kata Atep.
"Buat saya, ban kapten ini tidak terlalu penting, saya, bang Firman atau siapapun tidak masalah, yang penting semuanya bisa berperan besar bagi tim," sambungnya.
Peluit kick off pun dibunyikan wasit di Stadion Jakabaring, Palembang. Pangeran Biru tampil percaya diri di hadapan puluhan ribu Bobotoh yang hadir di sana.
Riuh dukungan lewat nyanyian menambah semangat Makan Konate dan kawan-kawan di laga tersebut.

Drama langsung tersaji di laga ini. Pada menit 6, Ian Louis Kabes menuntaskan umpan matang Gerald Pangkali yang kemudian menaklukkan I Made Wirawan. Persib tertinggal 0-1.
Dengan situasi ini, permainan Firman Utina dkk terlihat mengalami perubahan dan menjadi direct. Pasalnya, lini tengah Persipura memang sangat solid dan sulit dilawan.
Di masa tambahan waktu, upaya ini membuahkan hasil dan Persib mendapatkan kesempatan melalui tendangan bebas.
Bahkan Persipura harus bermain dengan 10 pemain setelah Bio Paulin menerima kartu kuning kedua karena melanggar Ferdinand Sinaga.
Baca juga: Atep Terkejut dan Menangis Harus Tinggalkan Persib Bandung di Detik-detik Terakhir Keputusan
Tendangan bebas keras dilepaskan Firman kala itu hanya membentur mistar gawang Dede Sulaiman.
Bola muntah kemudian disambar oleh Achmad Jufriyanto. Kali ini, antisipasi Dede justru mengenai Imanuel Wanggai sehingga bola masuk ke gawang sendiri.
Seketika, stadion pun langsung bergemuruh, karena Persib berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Baca juga: Atep Rela Nomor Punggungnya Dipakai Esteban Vizcarra
Di babak kedua, Pangeran Biru semakin percaya diri. Gol kedua kemudian lahir pada menit 53. Giliran M Ridwan yang sukses mengecoh Dede Sulaiman setelah menerima umpan manis dari Firman.
Di menit 66, Atep dimasukkan oleh Djadjang untuk menggantikan Tantan. Dengan harapan, Persib bisa mempertahankan keunggulan dan menguasai lini tengah permainan.
Sayangnya, Persipura yang bermain dengan 10 pemain masih bisa membuat gol penyeimbang melalui Boaz Solossa pada menit 79.
Skor 2-2 pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Bahkan, keadaan sama kuat bertahan hingga babak perpanjangan waktu dan laga pun harus ditentukan melalui drama adu penalti.
Di babak adu penalti inilah Persib akhirnya mampu mengalahkan Persipura dengan skor 5-3.

Semua Bobotoh yang hadir di Jakabaring bergembira dan menangis terharu. Sebab, penantian juara 19 tahun akhirnya terwujud di tahun 2014.
Sebelum seremonial pengangkatan piala juara Firman menghampiri Atep. Ia terlihat berbincang singkat dengan cukup serius.
"Di situ bang Firman memberikan ban kapten kepada saya dengan tujuan agar saya yang mengangkat trofi juara," tutur Atep.
Namun Atep sempat menolak. Ia sangat menghormati Firman Utina yang telah berjuang keras sejak awal kompetisi hingga laga final.
"Tapi bang Firman bilang ke saya, kamu putra daerah dan saya rasa piala ini akan tepat bila kamu yang pertama mengangkatnya," kenang Atep.
Hingga saat ini, Atep merasa sangat terhormat atas kesempatan tersebut. Ia mengatakan tak akan bisa melupakan momen tersebut sebagai salah satu sejarah hebat dalam hidupnya.