Persib Bandung

Kisah Firman Utina Memberikan Ban Kapten Ke Atep Untuk Angkat Piala ISL 2014 yang Diraih Persib

Di partai final ini, Firman Utina yang memakai ban kapten itu dan menjadi pemimpin bagi rekannya di lapangan hijau, atep dicadangkan.

persib.co.id
Para pemain Persib Bandung dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil merayakan juara ISL 2014 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang 

Bahkan Persipura harus bermain dengan 10 pemain setelah Bio Paulin menerima kartu kuning kedua karena melanggar Ferdinand Sinaga. 

Baca juga: Atep Terkejut dan Menangis Harus Tinggalkan Persib Bandung di Detik-detik Terakhir Keputusan

Tendangan bebas keras dilepaskan Firman kala itu hanya membentur mistar gawang Dede Sulaiman.

Bola muntah kemudian disambar oleh Achmad Jufriyanto. Kali ini, antisipasi Dede justru mengenai Imanuel Wanggai sehingga bola masuk ke gawang sendiri. 

Seketika, stadion pun langsung bergemuruh, karena Persib berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. 

Baca juga: Atep Rela Nomor Punggungnya Dipakai Esteban Vizcarra

Di babak kedua, Pangeran Biru semakin percaya diri. Gol kedua kemudian lahir pada menit 53. Giliran M Ridwan yang sukses mengecoh Dede Sulaiman setelah menerima umpan manis dari Firman.

Di menit 66, Atep dimasukkan oleh Djadjang untuk menggantikan Tantan. Dengan harapan, Persib bisa mempertahankan keunggulan dan menguasai lini tengah permainan. 

Sayangnya, Persipura yang bermain dengan 10 pemain masih bisa membuat gol penyeimbang melalui Boaz Solossa pada menit 79.

Skor 2-2 pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Bahkan, keadaan sama kuat bertahan hingga babak perpanjangan waktu dan laga pun harus ditentukan melalui drama adu penalti. 

Di babak adu penalti inilah Persib akhirnya mampu mengalahkan Persipura dengan skor 5-3.

Atep (kiri) bersama manajer tim Persib Bandung Umuh Muchtar (tengah) dan Firman Utina mengangkat trophy ISL 2014
Atep (kiri) bersama manajer tim Persib Bandung Umuh Muchtar (tengah) dan Firman Utina mengangkat trophy ISL 2014 (persib.co.id)

Semua Bobotoh yang hadir di Jakabaring bergembira dan menangis terharu. Sebab, penantian juara 19 tahun akhirnya terwujud di tahun 2014. 

Sebelum seremonial pengangkatan piala juara Firman menghampiri Atep. Ia terlihat berbincang singkat dengan cukup serius. 

"Di situ bang Firman memberikan ban kapten kepada saya dengan tujuan agar saya yang mengangkat trofi juara," tutur Atep. 

Namun Atep sempat menolak. Ia sangat menghormati Firman Utina yang telah berjuang keras sejak awal kompetisi hingga laga final. 

"Tapi bang Firman bilang ke saya, kamu putra daerah dan saya rasa piala ini akan tepat bila kamu yang pertama mengangkatnya," kenang Atep. 

Hingga saat ini, Atep merasa sangat terhormat atas kesempatan tersebut. Ia mengatakan tak akan bisa melupakan momen tersebut sebagai salah satu sejarah hebat dalam hidupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved